Mengaku Perfeksionis, Luhut Tak Tenang bila Persiapan G20 Belum Tuntas

Minggu, 6 November 2022 19:23 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungannya ke Washington DC antara lain bertemu dengan Utusan Khusus Presiden AS untuk iklim John Kerry, Presiden World Bank David Malpass, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, dan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva. Ia juga bertemu dengan pimpinan sejumlah perusahaan AS seperti Apple, Tesla, Starlink, dan Chevron. Pertemuan itu di antaranya membahas isu lingkungan hingga investasi. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku tak tenang bila persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 belum sepenuhnya rampung. Kendati berlangsung di tengah krisis ekonomi, kata dia, Indonesia harus mempersiapkan G20 sebaik mungkin.

"Sebagai orang yang cukup perfeksionis, saya tidak bisa tenang jika persiapan G20 ini belum 100 persen terlaksana," ujar Luhut dikutip dari akun Instagram pribadinya pada Ahad, 6 November 2022.

Jika gelaran G20 ini sukses, ucap Luhut, nama besar Indonesia akan terangkat dan menjadi rujukan pelaksanaan event berskala internasional di tengah ketidakpastian global. Sebab, ia menilai penyelenggaraan KTT G20 bukanlah pekerjaan yang mudah, terlebih dalam kondisi yang serba sulit seperti saat ini.

“Kita harus all out mengerahkan semua kemampuan terbaik. Itulah pesan Presiden Joko Widodo yang terus diulang-ulang kepada para menterinya," kata Luhut. Tujuannya agar Indonesia bisa diakui sebagai representasi negara berkembang di Asia Tenggara yang mampu menyelenggarakan agenda G20 dalam kondisi dan visi yang spesial.

Lebih lanjut Luhut menuturkan, Indonesia yang selama ini dikenal sebagai bridge builder atau pembangunan jembatan, akan mendapat tantangan besar pada momentumKTT G20. G20 akan menjadi pembuktian apakah kepercayaan dunia pada Indonesia masih ada. Ia mengaku optimistis kepercayaan itu semakin meningkat, melihat respons dan permintaan dari dunia internasional kepada Jokowi untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Advertising
Advertising

"Saya menyaksikan sendiri bagaimana perwakilan negara-negara maju dan superpower meminta bantuan kepada Presiden Jokowi dan mengirimkan utusannya untuk bertemu saya," kata Luhut. Bahkan, menurut Luhut, Pangeran Mohammed Bin Zayed dari UAE pun mengapresiasi Jokowi dengan dan menyatakan bahwa Indonesia membawa aura perdamaian karena upayanya menjembatani perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

<!--more-->

Momentum Presidensi G20 yang hanya terjadi satu kali setiap generasi ini, Luhut mengimbuhkan, harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberi nilai tambah bagi pemulihan Indonesia dalam bidang ekonomi dan keuangan. Khususnya di sektor kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi.

Ia menuturkan terdapat beberapa hal penting yang akan disepakati dalam forum KTT G20 nanti. Di antaranya pembentukan Global Blended Finance Alliance yang diinisiasi Indonasia sebagai wujud komitmen global dalam membantu negara berkembang. Selain itu, memobilisasi pendanaan dengan mitra negara maju dan swasta demi memperkuat aksi iklim dan ketahanan energi.

Sementara itu, sebagai forum tingkat dunia yang memiliki dampak besar, Luhut menilai KTT G20 perlu memiliki gagasan dan kesepakatan terkait keamanan siber bagi generasi di masa depan. Karena itu, forum KTT G20 pun akan menyepakati regulasi ihwal data child protection atau perlindungan data anak-anak.

Menurut Luhut, kesepakatan tersebut adalah sebuah upaya untuk mewujudkan transformasi digital yang ramah, namun tetap melindungi privasi generasi muda. Perlindungan tersebut meliputi proteksi anak-anak dalam mengakses konten yang mengandung unsur kekerasan, cyberbullying, atau konten yang berpengaruh pada kesehatan mental dan tumbuh kembang anak.

Dengan berbagai kesepakatan yang akan dicapai itu, ia yakin KTT G20 2022 dapat menghasilkan solusi yang konkret. Artinya, tidak hanya solusi untuk masa depan generasi penerus, tapi juga menyiapkan lingkungan digital yang aman, inklusif, transparan, dan bermanfaat.

Hal utama yang ia harapkan adalah kelancaran seluruh rangkaian acara KTT G20. Ia juga ingin agenda itu memberikan kesan serta pengalaman yang baik untuk semua delegasi dan tamu undangan. Luhut pun berharap momentum G20 menjadi sebuah titik balik pemulihan dunia.

Di sisi lain, Luhut ingin kegiatan KTT G20 dapat bermanfaat bagi semua pihak, termasuk negara berkembang, negara pulau-pulau kecil, serta kelompok rentan, bukan hanya demi kepentingan anggota G20 itu sendiri. "Sesuai dengan semangat besar Presidensi G20 tahun 2022, recover together, recover stronger," ucapnya.

Baca: Elon Musk Dipastikan Hadir di B20 Bali, Ini Investasi yang Diharapkan Kadin

<!--more-->

Krisis Ekonomi karena Gejolak Gepolitik Global Menimpa Semua Negara

Luhut menggambarkan kondisi dunia saat ini sedang dilanda perfect storm atau badai yang sempurna. Semua negara dalam kondisi tidak baik-baik saja, termasuk negara maju dan adikuasa. Negara berkembang juga sangat terdampak gejolak perang dan perselisihan antar-negara yang belum ada tanda-tanda selesai.

Luhut, menyatakan kondisi itu pun mempengaruhi harga-harga komoditas. Situasi ini juga menambah kemungkinan resesi yang akan terjadi dan kemunduran menuju deglobalisasi.

"Belum lagi krisis kesehatan yang masih menghantui kita semua yang dapat memperparah kondisi dunia dalam beberapa waktu ke depan," ucapnya. Ia mengatakan dalam sepekan ke depan, negara-negara dengan perekonomian besar di dunia akan duduk bersama, berdialog, dan berdiskusi untuk membahas kondisi global.

Agenda tersebut ditujukan untuk menekankan pentingnya kerja sama demi mencapai pemulihan dunia yang inklusif. Ia berharap KTT G20 dapat menghasilkan solusi atas permasalahan dunia saat ini.

Luhut melanjutkan, KTT G20 akan dihadiri oleh 19 negara anggota. KTT G20 turut mengundang negara-negara sahabat di kawasan Afrika dan negara kepulauan lainnya.Selain itu, hadir pula satu organisasi regional Uni Eropa sehingga secara kolektif merepresentaskan 65 persen penduduk dunia, 79 persen perdagangan global, dan setidaknya 85 persen perekonomian dunia.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Kamar Hotel di Jimbaran hingga Tanjung Benoa Bali Sudah Penuh Menjelang G20

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

11 jam lalu

Luhut Tawarkan Elon Musk Luncurkan Roket Starship ke Mars dari Biak

Luhut pun sempat bertanya soal keseriusan Elon Musk meluncurkan roket ke Mars dan menawarkan peluncuran roket Starship dapat dilakukan di Biak, Papua

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Jemput Elon Musk di Bali, Pastikan Peluncuran Starlink Hari Ini

13 jam lalu

Luhut Binsar Pandjaitan Jemput Elon Musk di Bali, Pastikan Peluncuran Starlink Hari Ini

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyambut kedatangan CEO SpaceX sekaligus Tesla Inc, Elon Musk di Bali

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

1 hari lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

1 hari lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

2 hari lalu

Luhut Puas Tactical Floor Game Pengamanan Tamu VVIP WWF ke-10 Bali

Luhut berharap pelaksanaan WWF dengan jumlah peserta yang tercatat lebih 30.000 dari 148 negara itu dapat berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

2 hari lalu

Blak-blakan Masalah Budidaya Udang, Luhut Minta Kasus Karimunjawa Tak Terulang

Luhut mengatakan permasalahan industri budidaya udang di Indonesia disebabkan banyaknya aturan yang tumpang tindih dan tidak terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

3 hari lalu

Setelah Sebut Orang Toxic, Luhut Kini Sarankan Prabowo Pilih Menteri dengan Rekam Jejak Bagus

Setelah minta Prabowo tidak membawa orang 'toxic' atau bermasalah ke dalam kabinetnya, Luhut menyinggung soal track record calon anggota kabinet.

Baca Selengkapnya

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

3 hari lalu

Luhut Takjub Melihat Kapal OceanX: Berharap Indonesia juga Punya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan takjub melihat kapal OceanX.

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

4 hari lalu

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Jokowi dan Elon Musk Bakal Resmikan Starlink di Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebut layanan Starlink akan diresmikan Jokowi bersama Elon Musk di Bali

Baca Selengkapnya

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

5 hari lalu

Indonesia Bakal Pamer Proyek Citarum Harum dalam World Water Forum ke-10

Salah satu hasil kerja sumber daya air yang akan dibahas Pemerintah Indonesia dalam World Water Forum ke-10 adalah program Citarum Harum.

Baca Selengkapnya