Zulkifli Hasan Sebut Harga Bahan Pokok Sudah Turun: Cabai, Telur hingga Minyak Goreng

Kamis, 3 November 2022 12:49 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan datang ke acara Berdendang Bergoyang Festival 2022 di Jakarta, pada Sabtu, 29 Oktober 2022. TEMPO/Nadia Raichan Fitrianur

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan harga sejumlah barang kebutuhan pokok sudah terkendali. Ia menilai penurunan harga tersebut telah berperan penting dalam menahan laju inflasi pada Oktober 2022.

"Bahkan, kelompok volatile food mengalami deflasi," ujar Zulkifli melalui keterangan tertulis pada Rabu, 2 November 2022.

Menurutnya, penurunan harga kebutuhan pokok merupakan kontributor utama dalam penurunan angka angka inflasi pada Oktober 2022. Kelompok pangan bergejolak atau volatile food pada Oktober 2022 mengalami deflasi 1,62 persen dengan andil deflasi 0,27 persen. Musababnya, terjadi penurunan harga beberapa komoditas barang kebutuhan pokok seperti minyak goreng, cabai, dan telur ayam.

Baca: Mendag Zulkifli Hasan Datang ke Berdendang Bergoyang Festival 2022: Dukung UMKM

Adapun secara nasional, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,11 persen month to month (mtm) pada Oktober 2022. Dengan demikian, secara kumulatif terjadi inflasi sebesar 4,73 persen secara year to date (ytd) dan inflasi tahunan sebesar 5,71 persen (yoy).

Advertising
Advertising

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat jika dibandingkan dengan harga saat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) diumumkan, harga cabai turun lebih dari 20 persen. Kemudiannya harga telur ayam turun 8,9 persen dan minyak goreng kemasan turun 5,2 persen.

Tercatat beberapa bahan makanan telah memberikan andil terhadap deflasi terbesar pada Oktober 2022. Di antaranya, cabai merah sebesar 0,13 persen, telur ayam ras sebesar 0,06 persen, daging ayam ras 0,03, cabai rawit masing-masing sebesar 0,03 persen, minyak goreng sebesar 0,02 persen, serta tomat, bawang merah, dan cabai hijau masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sementara bahan makanan yang memberikan andil inflasi adalah beras 0,03 persen dan tempe 0,01 persen. Ia mengatakan dua komoditas tersebut sedang dalam pengendalian pemerintah, yakni beras dan kedelai. Adapun harga beras selama Oktober 2022 terus naik lebih dari 1 persen dengan andil inflasi 0,03 persen. Sedangkan harga kedelai naik hingga lebih dari 3 persen sehingga mendorong kenaikan harga tempe dan tahu.

Kemendag menyatakan tengah melakukan sejumlah langkah antisipatif dan responsif untuk menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok. Salah satunya adalah menggandeng Perum Bulog untuk mengamankan pangan melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH). Selain itu, Zulkifli mengatakan Kemendag juga telah memberikan bantuan produsen pangan untuk kedelai dan jagung pakan.

Pemerintah mengklaim telah meningkatkan efisiensi logistik dan distribusi dengan program Gerai Maritim, Tol Laut, dan Jembatan Udara. Menurut Zulkifli, kebijakan tersebut terbukti membantu masyarakat di daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP) untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

"Sebagai sistem peringatan dini, Kemendag secara rutin terus memantau perkembangan harga pada 537 titik pasar di 411 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia," ucapnya.

Selain dengan Bulog, Kemendag berkoordinasi dengan kementerian lembaga terkait, baik pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, asosiasi, serta pemangku kepentingan lainnya untuk mengawasi kelancaran distribusi dan stabilitas harga agar inflasi tetap terkendali.

Di sisi lain, Zulkifli berjanji akan terus memitigasi dampak situasi global yang diperkirakan masih akan penuh turbulensi dan berdampak pada perkembangan sejumlah harga komoditas dan inflasi pangan. Ia mengatakan kementeriannya akan terus berkomitmen menjaga stabilitas harga pangan secara nasional agar dapat kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca: Mendag Bahas Permintaan Pengusaha soal Kenaikan Subsidi Kedelai hingga Rp 3.000

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

1 hari lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

1 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

1 hari lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

1 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

2 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya