Prediksi Suku Bunga The Fed hingga Naik 5 Persen Awal 2023, Goldman Sachs Sebut Tiga Penyebab

Senin, 31 Oktober 2022 09:30 WIB

Goldman Sachs di lantai bursa New York Stock Exchange.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve akan menaikkan suku bunga hingga 5 persen, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin 31 Oktober 2022, ekonom Goldman Sachs yang dipimpin Jan Hatzius memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga acuan ke kisaran 4,75 hingga 5 persen pada Maret 2023, 25 basis poin lebih tinggi dari dari perkiraan sebelumnya.

“Perkiraan baru ini mencakup kenaikan 75 basis poin pekan ini, 50 basis poin pada Desember, dan 25 basis poin pada Februari dan Maret,” tulis ekonom Goldman dalam risetnya.

Baca: IMF Sarankan Bank Sentral Terus Naikkan Suku Bunga untuk Memerangi Inflasi

Para ekonom mengatakan ada tiga alasan The Fed diperkirakan kembali menaikkan suku bunga Februari 2023, yaitu inflasi yang masih sangat tinggi, kebutuhan untuk mendinginkan ekonomi karena pengetatan fiskal berakhir dan pendapatan yang disesuaikan dengan harga naik, dan untuk menghindari pelonggaran dini kondisi keuangan.

Proyeksi Goldman juga sejalan dengan sejumlah ekonom dalam survei Bloomberg. Mereka juga memperkirakan sikap hawkish The Fed ini dapat menyeret AS dan global ke jurang resesi.

Komite Pasar Terbuka Federal atau Federal Open Market Committee (FOMC) diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin untuk pertemuan keempat berturut-turut pada pertemuan kebijakan yang berakhir Rabu (2/11/2022) waktu AS.

Pejabat The Fed memiliki alasan untuk tetap bersikap hawkish setelah data pemerintah AS pada hari Jumat menunjukkan biaya tenaga kerja melonjak pada kuartal III/2022, sedangkan indikator inflasi pilihan The Fed masih jauh di atas target 2 persen.

Proyeksi kenaikan suku bunga acuan hingga 5 persen tahun depan lebih tinggi dari perkiraan The Fed sebelumnya. Pada pertemuan kebijakan bulan September, bank sentral AS tersebut memproyeksikan suku bunga mencapai 4,4 persen akhir tahun ini dan 4,6 persen tahun depan, sebelum kembali memangkas pada 2024.

BISNIS

Baca: BI Naikkan Suku Bunga Acuan 4,75 Persen Per Oktober 2022, Apa Dampaknya?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

9 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

9 hari lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

10 hari lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

11 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya