Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Jumat, 28 Oktober 2022 10:59 WIB

Ilustrasi Ekspor Impor Migas. antaranews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industry, tetapi masih menjadi sunrise industry. Hal ini dia sampaikan dalam acara 2nd Northern Sumatera Forum (NSF) di Kota Medan, Kamis, 27 Oktober 2022.

Soebroto juga menyebut sektor ini masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dia bahkan mengatakan pekerja dan mayarakat yang mendukung industri hulu migas sebagai pejuang migas.

“Untuk itu pemegang kepentingan daerah atau kepala daerah harus mendukung industri migas guna mewujudkan target 1 juta barrel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030,” ujar Soebroto melalui keterangan tertulis, Kamis, 27 Oktober 2022.

Baca: Harga Minyak Dunia Naik, SKK Migas Klaim Aktivitas Pengeboran Sumur Berjalan Masif

Pria yang pernah menjabat Sekjen OPEC, mengajak Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), maupun stakeholder migas dan masyarakat, untuk bersemangat menuju Indonesia Emas 2025.

Advertising
Advertising

Senada dengan Soebroto, Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, juga mengatakan industri hulu migas belum sunset. Sebab, hulu migas masih berkontribusi besar bagi negara. Dia menyebut PNBP dan PPh migas masih menjadi primadona.

Tak hanya itu, Mamit melanjutkan, sektor migas memberikan multiplier effect yang cukup besar. Kegiatan migas mampu meningkatkan perekonomian nasional maupun daerah, serta membuka lapangan pekerjaan. Karenanya, Mamit menyebut hulu migas dengan industri penunjang yang lokal kontennya besar bisa menarik tenaga kerja yang signifikan

“Selain itu, setiap investasi US$ 1 juta maka akan memberikan nilai tambah US$ 1,6 juta, tambahan PDB sebesar US$ 0,7 juta dan lapangan pekerjaan 100 orang,” ujar Mamit kepada Tempo.

Adapun Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman juga mengatakan bahwa stakeholder migas perlu bersatu dalam semangat kebangsaan dan langkah bersama dalam menjalankan kegiatan industri hulu migas.

Selain itu, kata Fatar, juga perlu kerja keras untuk menemukan sumber tambahan produksi migas serta cadangan migas yang baru. Salah satunya melalui kegiatan eksplorasi dan pengeboran di wilayah kerja migas di Indonesia, khususnya di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), untuk mencapai visi hulu migas pada 2030.

“Mari terus kita bergandengan tangan dan bersinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat dan industri hulu migas di wilayah Sumbagut untuk mencapai target nasional yang tentunya akan berdampak ke daerah,” ucap Fatar dalam keterangannya, Kamis, 27 Oktober 2022.

Baca: Ekspor RI Sepanjang Januari-September Capai USD 219,35 Miliar, Ditopang Nonmigas

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

20 jam lalu

Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.

Baca Selengkapnya

Berburu Bintang Setelah Menikmati Sunset Spektakuler di Gurun Pinnacles Perth

3 hari lalu

Berburu Bintang Setelah Menikmati Sunset Spektakuler di Gurun Pinnacles Perth

Kali ini Tempo mengajak berburu bintang atau stargazing di gurun Pinnacles, Perth, Australia Barat

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

10 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

42 hari lalu

Ditegur AS, Ukraina Berkukuh Fasilitas Migas Rusia Sah Jadi Target Serangan

Pejabat Ukraina menyebut serangan terhadap fasilitas energi Rusia sejalan dengan praktik terbaik NATO.

Baca Selengkapnya

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

42 hari lalu

FT: AS Desak Ukraina Hentikan Serangan ke Fasilitas Migas Rusia

Amerika Serikat mendesak Ukraina untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Rusia.

Baca Selengkapnya

Pertamina EP Sebut Temuan Cadangan Migas di Jabar Masih dalam Evaluasi Teknis, Jadwal Produksinya Tentatif

29 Februari 2024

Pertamina EP Sebut Temuan Cadangan Migas di Jabar Masih dalam Evaluasi Teknis, Jadwal Produksinya Tentatif

Pertamina EP menyebut temuan cadangan migas di Jawa Barat masih dalam evaluasi teknis, sehingga jadwal produksinya masih tentatif.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat APBN Surplus Rp 31,3 Triliun per Januari 2024

22 Februari 2024

Sri Mulyani Catat APBN Surplus Rp 31,3 Triliun per Januari 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mencatat APBN mengalami surplus per 31 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Awal Tahun 2024, Impor RI Melandai 3,13 Persen

15 Februari 2024

Awal Tahun 2024, Impor RI Melandai 3,13 Persen

Peningkatan impor nonmigas didorong oleh peningkatan komoditas mesin peralatan mekanis dan bagiannya dengan andil peningkatan 2,55 persen.

Baca Selengkapnya

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

15 Februari 2024

BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Nilainya mencapai US$ 2,02 miliar.

Baca Selengkapnya