Bank Mandiri Mulai Pertimbangkan Menaikkan Bunga Kredit karena BI Rate Naik Terus

Rabu, 26 Oktober 2022 20:23 WIB

Suasana aktivitas transaksi perbankan di kantor Bank Mandiri Cabang Patra Jasa, Jakarta, Selasa, 2 November 2021. Pemberlakuan kebijakan tersebut baru akan diterapkan pada Desember 2021 nanti. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mulai mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga kredit. Ini karena suku bunga acuan Bank Indonesia BI 7-day reverse repo rate terus naik sampai saat ini bertengger di level 4,75 persen. Padahal, sejak Februari 2021 - Juli 2022 tertahan di level 3,5 persen.

Hingga akhir 2022, manajemen Bank Mandiri memperkirakan suku bunga acuan BI itu masih akan terus tumbuh menjadi sekiar 5,5 persen. Dan diprediksi terus naik hingga per akhir Desember 2023 berada di level 5,75 persen.

"Memang kami melihat adanya potensi untuk menaikkan suku bunga kredit khususnya, terkait dengan beberapa debitur-debitur yang menggunakan reference rate," kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo saat konferensi pers secara daring, Rabu, 26 Oktober 2022.

Sigit menekankan, hingga kini Bank Mandiri memang belum mengambil keputusan untuk mengimbangi tren kenaikan suku bunga acuan BI itu, sebab manajemen katanya hingga kini masih mengkaji kenaikan suku bunga kredit maupun dana pihak ketiga (DPK).

Sebelum menaikkan suku bunga, Sigit memastikan, Bank Mandiri akan memperhatikan sejumlah hal, terutama kesehatan keuangan para debitur saat ini. Ini katanya akan sangat memengaruhi kualitas kredit maupun permintaan dari kredit di pasaran.

Advertising
Advertising

"Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan pada saat kita akan melakukan repricing tersebut, antara lain tentu kita harus memperhatikan kesehatan keuangan debitur," ujar Sigit.

Dalam jangka pendek, Sigit menekankan, sebagian kredit Bank Mandiri terutama di segmen wholesale akan mengikut tren kenaikan suku bunga acuan yang bergerak di pasar Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) atau kini Indonesia Overnight Index Average (IndoNIA) serta Secured Overnight Financing Rate (SOFR).

"Di segmen wholesale akan mengikuti kenaikan tren suku bunga acuan yang tadi kami sebutkan JIBOR dan SOFR. Sedangkan suku bunga yang bersifat tetap atau fixed tentu ini tidak sensitif terhadap kenaikan suku bunga," tuturnya.

Adapun untuk bunga DPK, Sigit menjelaskan, hingga saat ini Bank Mandiri masih memantau kondisi likuiditas di pasar untuk menjadi acuan dalam menentukan strategi penyesuaiannya.

"Namun hingga saat ini kondisi LDR (Loan to Deposit Ratio) Bank Mandiri masih relatif baik, yakni secara bank only ini masih di level 83 persen. Oleh karenanya masih memberikan ruang dalam pengendalian kenaikan suku bunga DPK," kata Sigit.

Baca Juga: Bos Bank Mandiri Ini Sebut 3 Sektor Usaha Tahan Resesi pada 2023, Apa Saja?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

1 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

1 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

2 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

3 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya