Ancaman Resesi 2023, Bos BCA Yakin Pertumbuhan Kredit Tak Jauh Beda dengan Tahun Ini

Senin, 24 Oktober 2022 07:34 WIB

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja saat mencoba mesin CS Digital dan mengganti kartu BCA magnetic menjadi kartu BCA berteknologi chip hasil kerja sama dengan Mastercard. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA Jahja Setiaatmadja yakin ancaman resesi global pada tahun 2023 tak terlalu berpengaruh terhadap kinerja penyaluran kredit bank yang dipimpinnya. Ia optimistis kredit akan tumbuh tak jauh berbeda ketimbang capaian tahun ini.

“Untuk tahun 2023, kami cukup optimistis melihat bahwa tahun ini kredit kami secara tahunan sudah naik 12,6 persen," kata Jahja dalam konferensi pers pekan lalu. "Mudah-mudahan dengan persentase yang kurang lebih sama, kami bisa di tahun 2023. Pun kita tahu tantangan pasti ada."

Hingga akhir kuartal ketiga tahun 2022, BCA telah menyalurkan kredit Rp 682 triliun, naik 12,6 persen secara year-on-year (yoy). Untuk tahun ini, perseroan memproyeksikan pertumbuhan kredit berkisar 8 – 10 persen yoy.

Baca: Ancaman Resesi, Perencana Keuangan Sarankan Masyarakat Investasi Ketimbang Menabung

Keyakinan Jahja di antaranya karena masih ada beberapa sektor potensial yang dinilai mampu mengerek kinerja kredit dari perusahaan berkode saham BBCA tersebut. Meski di saat kondisi seperti saat ini sulit untuk memetakan sektor mana yang memiliki potensi bertumbuh, yang pasti sektor konsumsi akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat.

Advertising
Advertising

“Sektor konsumsi akan selalu dibutuhkan karena 260 juta masyarakat di Indonesia perlu makan dan perlu fesyen juga, itu akan selalu ada kebutuhan,” ucap Jahja.

Selain itu, kata Jahja, sektor lain yang diharapkan bertumbuh adalah pariwisata. Apalagi sejumlah negara mulai melonggarkan aktivitas masyarakat untuk bepergian. Hal tersebut dinilai bakal menjadi potensi bagi sektor pariwisata untuk meningkatkan transaksi net foreign exchange.

Per kuartal III tahun 2022, kinerja kredit BCA ditopang oleh seluruh segmen seperti kredit korporasi yang naik 13,4 persen yoy menjadi Rp 306,1 triliun, sedangkan kredit komersial dan UKM naik 12,6 persen yoy mencapai Rp 203,5 triliun. Sementara kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 10,4 persen yoy menjadi Rp 105 triliun, dan kredit kendaraan bermotor (KKB) sebesar Rp 43,8 triliun atau naik 9,2 persen yoy.

Selanjutnya: Total portofolio kredit konsumer BCA mencapai Rp 165 triliun.

<!--more-->

Jahja juga memaparkan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 15,8 persen yoy menjadi Rp 13 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer mencapai Rp 165 triliun atau naik 10,4 persen yoy.

Karena kinerja yang baik tersebut, BCA akan terus mendorong kredit dan pemulihan ekonomi Indonesia, salah satunya dengan menggelar BCA Expo Hybrid 2022. “Kami melihat tren pemulihan permintaan kredit konsumer terus berlanjut, didukung pelaksanaan dua kali expo pada tahun ini, kami menerima total aplikasi KPR dan senilai Rp 30 triliun,” ujarnya.

Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit di perbankan masih sangat tinggi meskipun pada September 2022 suku bunga acuan telah dinaikkan sebesar 50 basis poin menjadi 4,25 persen. Teranyar, BI kembali menaikkan suku bunga acuan Oktober 2022 sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo sebelumnya menjelaskan pertumbuhan kredit pada September 2022 tercatat sebesar 11 persen secara tahunan. Demikian juga untuk pertumbuhan pembiayaan oleh perbankan syariah sebesar 19 persen dan kredit UMKM 17,13 persen yang ditopang segmen mikro.

"Pertumbuhan kredit tinggi, yaitu bahwa secara keseluruhan September pertumbuhan kredit 11 persen, berarti lebih tinggi dari bulan sebelumnya 10,66 persen," kata Perry saat konferensi pers secara virtual, Kamis, 20 Oktober 2022.

Dari sisi penawaran, berlanjutnya perbaikan intermediasi perbankan itu didukung oleh standar penyaluran kredit yang tetap longgar. Hal ini seiring dengan membaiknya hasrat perbankan dalam penyaluran kredit terutama di sektor Industri, Pertanian, Perdagangan, dan Konstruksi. Adapun dari sisi permintaan, peningkatan intermediasi ini ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang terus berlanjut.

BISNIS | ARRIJAL RACHMAN

Baca juga: BI Perpanjang DP Nol Persen untuk Kredit Properti, Ini Tanggapan BRI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

14 jam lalu

BCA Digital Gandeng Garuda Indonesia Siap Luncurkan Kartu Debit Co-branding

BCA Digital dan Garuda Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dan akan meluncurkan kartu debit co-branding pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

2 hari lalu

Paytren Dicabut OJK, Yusuf Mansur Berharap Tak Kapok Coba Ide Lain

Yusuf Mansyur mengklaim investasi syariah paytren tidak menjadi tempat pencucian uang, dia tidak tergoda dengan uang yang dianggap tidak benar

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

2 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

2 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

3 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

3 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

4 hari lalu

Cegah Kerugian Saat Kredit Mobil, Perhatikan 5 Tips Berikut

Untuk ajukan kredit mobil ada beberapa hal perlu diperhatikan. Salah satunya mengukur kemampuan finansial jangka pendek maupun panjang. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

4 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

4 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

7 hari lalu

Penyaluran Kredit Bank Sampoerna Naik 13 Persen

Penyaluran kredit Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna) pada kuartal I 2024 sebesar Rp 11,6 triliun. Naik 13,2 persen.

Baca Selengkapnya