Krisis, Empat Negara Ini Meminta Bantuan IMF

Jumat, 21 Oktober 2022 14:01 WIB

Orang-orang mengantre untuk menerima makanan di dapur umum di luar gereja, di tengah krisis ekonomi negara, di Kolombo, Sri Lanka, 25 Juli 2022. REUTERS/Adnan Abidi

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi mengklaim saat ini sudah ada 28 negara mengantre untuk dibantu oleh International Monetary Fund atau IMF untuk mengatasi problem ekonominya masing-masing. Menurut Jokowi, ini dampak dari inflasi dan ancaman resesi global akibat pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina.

Selain 28 negara yang sedang antre ada setidaknya empat negara yang sedang dalam krisis moneter dibantu IMF. Berikut adalah Negara-negara itu:

  • Sri Lanka

Sri Lanka yang dilanda krisis keuangan telah mencapai kesepakatan awal dengan IMF untuk mendapatkan pinjaman US$ 2,9 miliar atau setara Rp 43 triliun. Perjanjian pinjaman itu harus disetujui oleh manajemen IMF dan dewan eksekutifnya. Perjanjian ini juga bergantung pada otoritas Sri Lanka untuk menindaklanjuti dengan langkah-langkah yang telah disepakati sebelumnya.

Sri Lanka sedang menghadapi kelangkaan bahan bakar dan barang-barang pokok lainnya selama berbulan-bulan. Krisis parah telah menyebabkan kekacauan politik dan inflasi yang tak terkendali. Kini inflasi di negara itu hampir 65 persen.

  • Ukraina

Sabtu, 8 Oktober 2022, IMF memberikan bantuan darurat senilai US$ 1,3 miliar kepada Ukraina melalui program bantuan krisis pangan yang baru. Ukraina dinilai layak mendapatkan kredit besar karena telah mempertahankan tingkat stabilitas keuangan makro yang penting.

Pekan lalu, Bank Dunia memberikan bantuan tambahan kepada Ukraina senilai US$ 530 juta. Bantuan tambahan ini untuk memenuhi kebutuhan mendesak akibat invasi Rusia. Bank Dunia telah memobilisasi dana darurat senilai hampir US$ 13 miliar, sekitar US$11 miliar di antaranya telah dicairkan.

  • Argentina
Advertising
Advertising

Dikutip dari laman Reuters, IMF telah mencapai kesepakatan mengenai pengaturan penyuntukan dana tambahan seniali US$ 44 miliar. Perjanjian ini untuk pembangunan kembali cadangan devisa Argentina dan menekan inflasi yang melonjak. Selain itu, perjanjian ini diharapkan dapat mengurangi defisit fiskal primer untuk meningkatkan keuangan negara.

  • Mesir

Melansir Reuters, Mesir telah menyelesaikan kesepakatan dengan IMF mengenai komponen dan program dari perjanjian itu, pada Minggu, 16 Oktober 2022. Mesir memulai pembicaraan dengan IMF pada Maret segera setelah krisis Ukraina berdampak pada keuangan negara Mesir. Mengutip pernyataan IMF, kebijakan perjanjian yang dibahas termasuk kebijakan moneter, nilai tukar uang, pengurangan utang publik, perluasan jaring pengaman sosial, dan peningkatan daya saing dalam perekonomian.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: IMF, Tukang Dandan untuk Negara yang Dilanda Krisis

Berita terkait

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

18 jam lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

3 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

4 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

4 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya