Garuda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue

Kamis, 20 Oktober 2022 20:23 WIB

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]

TEMPO.CO, Jakarta - Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mengaku yakin dapat mengantongi tambahan modal sebanyak Rp 14,4 triliun atau sedikitnya Rp 7,5 triliun dari rights issue. Penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) tersebut akan berlangsung pada Desember mendatang.

Meski demikian, Garuda belum dapat memastikan pemegang saham siapa saja yang akan berpartisipasi dalam aksi korporasi tersebut. "Tapi kalau optimismenya diasumsikan dengan semua (pemegang saham) melakukan exercise, kita belum bisa menyimpulkan sampai saat ini," ujarnya usai pemaparan publik secara virtual pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Dalam aksi korporasi itu, Garuda akan melaksanakan rights issue sebanyak dua kali. Pertama, pemerintah akan menyuntik Garuda melalui penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun.

Pada rights issue kedua, Garuda akan mendapatkan tambahan modal dari investor strategis. Irfan memastikan modal itu tidak akan digunakan untuk membayar utang, melainkan untuk restorasi pesawat. Selain itu, perseroan akan memanfaatkan dana untuk modal kerja.

Baca juga: Bos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU

Advertising
Advertising

Pada Juni lalu, Garuda Indonesia telah memastikan penerbitan saham baru lewat mekanisme rights issue tahap pertama seusai mencapai homologasi dengan kreditur dalam voting proposal penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). PMN bakal masuk melalui skema rights issue yang rencananya bakal dilaksanakan pada kuartal III 2022.

Aksi tersebut digadang-gadang membuat porsi kepemilikan saham pemerintah naik dari 60,54 persen menjadi 65 persen. Kemudian pada tahap kedua, rights issue akan dilaksanakan sebagai pendanaan dari mitra strategis sehingga kepemilikan pemerintah turun menjadi 51 persen.

Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia Ade R. Susardi menjelaskan pembiayaan pelaksanaan PMN tercantum dalam putusan homologasi Pasal 5.11. perihal pembiayaan uang baru. Hal tersebut berdasarkan surat dari Menteri Badan Usaha Milik Negara, 12 Mei 2022, yang menyebutkan bahwa pemerintah telah mengalokasikan Rp 7,5 triliun dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahunan untuk penyertaan modal negara kepada perseroan.

PMN akan dilaksanakan melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu. Sementara itu, konversi utang kreditur dilakukan dengan mengacu kepada ketentuan ekuitas baru sebagaimana diatur dalam perjanian homologasi.

Dalam perjanjian perdamaian turut diatur pelaksanaan obligasi wajib konversi (OWK) dengan nilai Rp 1 triliun, yang diterbitkan oleh perseroan kepada PT Sarana Multi Infrastruktur atas nama pemerintah sebagai pelaksana investasi. Konversi OWK wajib dilaksanakan dengan jumlah nominal per saham sesuai dengan harga pelaksanaan.

Perseroan pun akan menerbitkan ekuitas baru melalui penawaran umum terbatas Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan nilai nominal per saham yang ditentukan berdasarkan valuasi oleh penilai independen.

Rentangan harga pelaksanaan rights issue Garuda Indonesia sebesar Rp 182 sampai dengan Rp210 per lembar saham. Nilai tersebut merujuk Surat Menteri BUMN Nomor S-654/MBU/10/2022 tanggal 12 Oktober 2022.

RIANI SANUSI PUTRI | RIRI RAHAYU

Baca juga: Dirut Garuda Indonesia Ungkap Masalah Fundamental yang Membebani Perusahaan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

16 jam lalu

Mengenali Pesawat C-130J Super Hercules yang akan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat C-130 J Super Hercules buatan Lockheed Martin pesanan Indonesia

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Bakal Terbangkan 109 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

17 jam lalu

Garuda Indonesia Bakal Terbangkan 109 Ribu Jamaah Haji Tahun Ini

Jamaah calon haji asal Indonesia ini bakal diangkut menggunakan 14 unit pesawat berbadan lebar jenis Boeing dan Airbus

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

18 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

1 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

2 hari lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

2 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

3 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

5 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

6 hari lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

7 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya