Faisal Basri Nilai Larangan Ekspor CPO adalah Kebijakan Terburuk Sepanjang Masa

Kamis, 20 Oktober 2022 19:53 WIB

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengatakan masalah kelangkaan minyak goreng yang terjadi beberapa waktu lalu tak terlepas dari larangan pemerintah mengekspor crude palm oil (CPO) dan turunannya. Dia menilai kebijakan itu adalah keputusan terburuk sepanjang masa.

“Sebobrok-bobroknya pemerintah pasti bikin kebijakan ada yang diuntungkan ada yang dirugikan, ini enggak ada. Dirugikan semua. Pemerintah rugi, pengusaha dirugikan, rakyatnya dirugikan, dan petaninya dirugikan,” ujar dia di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta Timur, Kamis, 20 Oktober 2022.

Faisal menjadi salah satu saksi ahli penggugat dalam sidang gugatan terhadap Presiden Joko Widodo alias Jokowi dan mantan Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi. Penggugat adalah Sawit Watch bersama sejumlah organisasi masyarakat sipil.

Dalam sidang dengan agenda mendengarkan keterangan ahli ini, Faisal mengatakan seharusnya pemerintah menentukan kebijakan berdasarkan analisis dampaknya. “Jadi sebelum mengambil kebijakan kan bisa dihitung, dampaknya siapa yang diuntungkan dan dirugikan bisa dihitung,” ucap Faisal.

Baca juga: Kemendag: Harga CPO Turun karena Kekhawatiran Resesi Global

Advertising
Advertising

Senada dengan Faisal, saksi ahli lainnya, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menilai kebijakan larangan ekspor CPO tidak mempunyai dasar karena basis datanya lemah. Larangan ekspor, kata dia, menggambarkan kepanikan pemerintah karena harga CPO kala itu melejit.

“Yang rugi siapa? Nah korban berikutnya selain masyarakat adalah petani sawit. Jadi tidak menyelesaikan masalah, petani sawit yang dikorbankan padahal petani sawit juga konsumen juga dari minyak goreng,” kata dia.

Padahal, kata Bhima, saat ekspor dilarang, kebutuhan domestik terhadap CPO sangat kecil. Walhasil, terjadi penumpukan stok sehingga harga tadan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani anjlok.

Bhima mengatakan kebijakan perihal sawit tidak bisa diputuskan secara ugal-ugalan. Sebab, imbasnya akan merembet. Dia mencontohkan, akibat adanya larangan ekspor, pasar sawit Indonesia akhirnya diambil alih oleh Malaysia. Oleh negara pengimpor sawit, Indonesia dianggap tidak memenuhi kontrak.

“Tapi apakah masalah di dalam negerinya selesai? Masih belum selesai. Jadi sekarang intinya harga minyak goreng terjangkau semata-mata karena harga CPO-nya turun, tapi kalau harga naik lagi masalah yang sama bisa terjadi lagi,” tutur Bhima.

Sejumlah aliansi masyarakat melayangkan gugatan kepada Jokowi dan Lutfi akibat kelangkaan minyak goreng yang terjadi beberapa waktu lalu. Deputi Direktur ELSAM sekaligus Tim Advokasi Kebutuhan Pokok Rakyat, Andi Muttaqien, mengatakan Jokowi dan Lutfi gagal atas kapasitasnya sebagai eksekutif.

“Mereka gagal dalam menanggulangi terjadinya kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng,” katanya saat melaporkan gugatan pada Kamis, 2 Juni 2022.

Andi pun membeberkan tiga gugatan yang dilayangkan organisasi kepada Jokowi dan Lutfi. Gugatan pertama adalah Jokowi dan Lutfi harus bertanggung jawab atas kegagalan mereka dalam menjamin pasokan minyak goreng agar tidak terjadi kelangkaan.

Gugatan kedua, Jokowi dan Lutfi diminta untuk melakukan stabilisasi harga minyak goreng. Andi mengatakan pelarangan ekspor yang diberlakukan sejak 22 April 2022 tidak memberikan hasil yang signifikan dalam menjaga harga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

Andi mencatat, harga minyak goreng kemasan saat larangan ekspor dicabut masih tinggi, berkisar Rp 25 ribu per liter. Menurutnya, pelarangan ekspor juga menyebabkan banyak petani merugi.

Gugatan lainnya, organisasi masyarakat sipil ini meminta agar data hak guna usaha (HGU) dapat dipublikasikan secara transparan pada publik. Sebab, polemik minyak goreng tidak bisa diselesaikan di hilir saja, tapi perlu ada koreksi di bagian hulu.

Baca juga: Pihak Terdakwa Kasus Korupsi Minyak Goreng Sebut Kesaksian Tirta Hidayat Inkonsisten

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

23 menit lalu

Kala Jokowi, Prabowo, Lee Hsien Long dan Pengganti PM Singapura Duduk Bersama

Kebersamaan Jokowi, Lee Hsien Long, Prabowo, dan Lawrance dalam satu meja menjadi sinyal keberlanjutan kemitraan dengan Singapura.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

34 menit lalu

Jokowi Teken Pengesahan UU DKJ

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta atau UU DKJ

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

54 menit lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

1 jam lalu

Didampingi Prabowo, Jokowi Terima Kunjungan PM Singapura di Istana Bogor

Pertemuan Jokowi dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Long merupakan yang terakhir sebelum keduanya memasuki masa purna tugas.

Baca Selengkapnya

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

2 jam lalu

PAN Mau Terima Jokowi dan Gibran Setelah Dipecat PDIP

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya mengaku dirinya sudah berulang kali menyampaikan bahwa PAN membuka pintu untuk Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

4 jam lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

14 jam lalu

PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

16 jam lalu

Prabowo Ungkap Restu Jokowi Jadi Alasan Dia Maju Pilpres 2024

Prabowo menjelaskan alasan mengapa dia maju dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

18 jam lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

1 hari lalu

PN Jaksel Putuskan Ucapan Rocky Gerung Tidak Menghina Jokowi, Pejabat Publik Harus Siap Dikritik

PN Jakarta Selatan menolak gugatan advokat David Tobing yang menganggap Rocky Gerung telah menghina Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya