Sempat Terperosok, IHSG Ditutup di Zona Hijau pada Perdagangan Sesi I

Selasa, 18 Oktober 2022 12:35 WIB

Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 4 Juli 2022. IHSG pada penutupan perdagangan sore ini (4/7) ditutup melemah 2,28 persen. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat tipis pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 18 Oktober 2022. IHSG bergerak ke level 6.834,56 meski sempat ke level tertinggi hari ini 6.891,98.

IHSG siang ini naik 0,05 persen dari level penutupan perdagangan kemarin 6.831,3. "Sempat melambung di awal sesi, IHSG perlahan kembali turun dan bahkan sempat masuk ke zona merah sebelum menutup sesi di level 6.834,5," kata tim analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Selasa.

Per akhir sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 239 saham menguat, 265 melemah, dan 171 stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp 6,4 triliun, frekuensi trading sebanyak 707.995 kali, dan volume trading 153,7 juta lot.

Baca juga: IHSG Berhasil Balik ke Zona Hijau Hari Ini, Indeks Sektor Kesehatan Paling Cerah

Saham emiten pemilik Kebab Turki Baba Rafi, PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI), menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini. Frekuensi transaksi mencapai 31.106 kali, disusul BUMI 29.493 dan SICO 24.871.

Advertising
Advertising

Dari segi volume, saham Bumi Resources (BUMI) menjadi yang terbanyak diperdagangkan di sesi pertama hari ini. Volume perdagangan mencapai 28,2 juta lot, disusul BRMS 12,2 juta dan BIBI 10,5 juta.

Indeks sektor konsumer noncylical (IDXNONCYC) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama hari ini dengan penguatan tertinggi (naik 0,71 persen). Kemudian, disusul indeks sektor konsumer cyclical (IDXCYCLIC) (naik 0,32 persen) dan indeks sektor properti (IDXPROPERT) (naik 0,3 persen).

Kemudian, Indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama hari ini dengan penurunan terdalam, yakni 0,92 persen. Selanjutnya disusul indeks sektor infrastruktur (IDXINFRA) yang turun 0,59 persen dan indeks sektor transportasi (IDXTRANS) yang turun 0,31 persen).

Lima besar top gainer sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase kenaikan) adalah sebagai berikut.

- SDMU (naim 10,7 persen ke Rp 93 per saham)

- LTLS (naik 10,6 persen ke Rp 1.350 per saham)

- TAYS (nain 10,2 persen ke Rp 590 per saham)

- ABDA (naik 9,9 persen ke Rp 6.650 per saham)

- JMAS (naik 9,9 persen ke Rp 111 per saham)

Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini (berdasarkan persentase penurunan) adalah sebagai berikut.

- SINI (turun 6,9 persen ke Rp 320 per saham)

- PTPW (turun 6,9 persen ke Rp 935 per saham)

- KIOS(turun 6,9 persen ke Rp 470 per saham)

- STTP (turum 6,9 persen ke Rp 7.725 per saham)

- RAFI (turun 6,8 persen ke Rp 164 per saham)

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Baca juga: IHSG Berhasil Balik ke Zona Hijau Hari Ini, Indeks Sektor Kesehatan Paling Cerah

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya