Minati IPO Blibli? Investor Ritel Diminta Perhatikan Faktor Utang dan Tren Saham Teknologi

Selasa, 18 Oktober 2022 05:00 WIB

Blibli menjalankan inisiatif ramah lingkungan untuk mendorong bisnis e-commerce 4.0 yang berkelanjutan.

TEMPO.CO, Jakarta - Penawaran Perdana Saham (Initial Public Offering /IPO) perusahaan e-commerce PT Global Digital Niaga. Tbk (BELI) atau Blibli.com dinilai masih menarik menjaring investor ritel secara jangka panjang.

Direktur PT Indovestama Utama Mandiri Rivan Kurniawan menyebutkan jika saham BELI nantinya akan menarik jika dilihat dalam jangka panjang sama seperti emiten teknologi lainnya.

Prospek pertumbuhan e-commerce juga masih menjanjikan, di mana pertumbuhan pertahun diproyeksi akan mengalami peningkatan 23,6 persen antara tahun 2020-2025. Segmen ritel Blibli yang menjadi pendorong pendapatan perusahaan diproyeksi akan mengalami peningkatan pangsa pasar menjadi 36 persen pada 2025, dibanding 20 persen pada 2020.

Penjualan online sektor retail juga diproyeksi mengalami peningkatan sebesar 59 persen pada 2025. Blibli pun mengembangkan layanan investasi digital yang bermitra dengan Bibit sebagai platform reksadana online nomor 1 di Indonesia. Langkah ini dapat berdampak positif untuk pertumbuhan Blibli seiring meningkatnya keinginan investasi masyarakat usai pandemi Covid-19.

“Akan tetapi, sentimen dari perusahaan teknologi di tahun 2022 ini secara keseluruhan belum begitu baik. Di mana sejumlah saham teknologi mengalami penurunan harga baik di market dalam negeri maupun di luar negeri. Sehingga mungkin appetite masyarakat terhadap IPO Blibli mungkin tidak sebesar IPO saham teknologi di tahun sebelumnya,” katanya kepada Bisnis, Senin 17 Oktober 2022.

Baca: Besok Blibli Gelar Paparan Publik IPO, Tawarkan Harga Saham Rp 410-460

Terkait kinerja keuangan Blibli ke depan, lanjutnya, sisi debt to equity ratio yang mencapai 1,07x, dengan utang tersebut didominasi oleh utang berbunga yang berasal dari utang bank. Dana IPO yang nantinya digunakan untuk pembayaran utang akan berdampak positif bagi Blibli.

“Positif bagi keuangan Blibli ke depan, karena dengan potensi peningkatan suku bunga yang akan terus meningkat nantinya hal ini tidak akan terlalu membebani keuangan Blibli dari segi pembayaran bunganya. Sehingga potensi keuangan kerugian perusahaan lebih dapat ditekan,” lanjutnya.

Sedangkan secara valuasi, proyeksi memang tidak bisa diukur dari segi price to earnings ratio (PER) atau EV/EBITDA, karena BliBli masih merugi. Namun dapat menggunakan indikator lain, seperti price to sales ratio (PSR). Adapun PSR IPO Blibli dinilai ada di kisaran 3,8x–4,3x, mengindikasikan valuasi IPO BliBli juga tidak bisa dikatakan murah.

BELI akan melepas 17,77 miliar saham dengan nilai nominal Rp 250 per saham. Adapun berdasarkan prospektus, Senin 17 Oktober 2022, rentang harga penawaran ada di Rp 410-Rp 460 per saham. Artinya, Blibli.com bakal meraup dana segar antara Rp 7,28 triliun hingga Rp 8,17 triliun.

Baca: Blibli, Tiket.com dan Ranch Market Bergabung, Amvesindo Bahas Peluang dan Daya Pikat IPO

BISNIS

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

2 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

3 hari lalu

Ketua MPR Terima Aspirasi APLI tentang Direct Selling di Lokapasar

Bamsoet berpendapat keberpihakan terhadap pelaku industri direct selling sangat penting. Ekosistem ini mampu membuka lapangan lebih dari delapan juta tenaga kerja sebagai distributor.

Baca Selengkapnya

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

4 hari lalu

Alasan Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Merchant: Lebih Banyak Campaign untuk Jangkau Konsumen

Platform e-commerce Tokopedia membeberkan alasan menaikkan biaya layanan merchant pada 1 Mei 2024 mendatang

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

11 hari lalu

Kurs Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini, Meski Belum Lepas dari Rp 16 Ribu

Kurs rupiah ditutup menguat ke level Rp 16.179 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

11 hari lalu

Cara Daftar Shopee Video Top Creator untuk Pemula yang Mudah

Sebagai pengguna Shopee, Anda bisa mendaftar Shopee Video Top Kreator dengan cara berikut ini. Ketahui juga beberapa persyaratannya berikut.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Rp 18 Ribu, Naik Jadi Rp 1.324.000 per Gram

17 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Melesat Rp 18 Ribu, Naik Jadi Rp 1.324.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini Jumat, 12 April 2024 kembali melesat Rp 18 ribu. Berdasarkan laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam per 1 gram ada pada level Rp 1.324.000.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

19 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Berburu Barang Diskon di Jakarta Lebaran Fair JIExpo Kemayoran

20 hari lalu

Berburu Barang Diskon di Jakarta Lebaran Fair JIExpo Kemayoran

Para pengunjung memadati Jakarta Lebaran Fair untuk mencari barang-barang kebutuhan rumah tangga dengan penawaran harga yang menarik.

Baca Selengkapnya

KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

20 hari lalu

KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

KAI Service dari unit Reska Catering menyediakan paket hampers Lebaran dengan menu legendaris, yang menjadi signature kereta dan Loko Cafe.

Baca Selengkapnya

KPPU Selidiki Tren Kenaikan Harga Tiket Menjelang Ramadan

24 hari lalu

KPPU Selidiki Tren Kenaikan Harga Tiket Menjelang Ramadan

KPPU tengah mengidentifikasi penjualan tiket sub-class dengan harga paling tinggi selama 7 hari, sebelum dan setelah lebaran.

Baca Selengkapnya