4 Saham Bank Digital Ambrol, Bagaimana Sebenarnya Kinerja Perusahaan-perusahaan Itu?

Senin, 17 Oktober 2022 13:21 WIB

Ilustrasi bank digital. Pexels/Mikhail Nilov

TEMPO.CO, Jakarta - Empat saham bank digital kompak melemah di tengah reli kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Meski begitu, kinerja keuangan keempat bank tersebut tercatat tumbu cukup baik ketimbang periode serupa tahun lalu.

Empat saham bank digital yang dimaksud adalah PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB), PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), dan PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI).

Bila ditilik dari kinerja sahamnya, saham Bank Jago pada pembukaan perdagangan hari ini terpantau melemah. Saham ARTO turun 6,27 persen dan berada di level 4.710.Sementara itu, saham BBYB juga melemah 5,33 persen, dan terparkir di posisi 710.

Baca: Bos Bank Jago Beberkan Resep Balikkan Rugi jadi Laba Semester I 2022

Berikutnya, anak usaha Bank Rakyat Indonesia yaitu saham AGRO melemah 3,69 persen dan berada di posisi 470. Sedangkan saham BBHI jeblok 66,37 persen dalam enam bulan terakhir. Jika per April 2022, harga saham BBHI mencapai Rp 6.500 per saham, pada hari ini saham tersebut ambrol ke Rp 1.560.

Advertising
Advertising

Dengan ambrolnya kinerja saham-saham tersebut, bagaimana investor menyikapinya? Bagaimana sebenarnya kinerja tiap saham bank digital itu? Simak penjelasannya berikut ini.

Kinerja ARTO

Hingga akhir Agustus 2022, Bank Jago sudah menggelontorkan total kredit senilai Rp 7,44 triliun. Angka ini termasuk pembiayaan syariah. Nilai total kredit bank yang dimiliki oleh Jerry Ng itu tumbuh 133,83 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun bank terebut mencapai Rp 7,33 triliun, atau meroket 288,5 persen yoy. Bila dilihat dari bunga bersih yang dibukukan Bank Jago sebesar Rp 859 miliar. Angka itu melonjak 247 persen yoy.

Sementara itu, beban operasional perusahaan mencapai Rp 815 miliar atau naik 182,98 persen yoy. Secara keseluruhan, laba tahun berjalan Bank Jago pada akhir Agustus lalu mencapai Rp 36 miliar atau berbalik dari keadaan dari rugi Rp 43 miliar Agustus 2021.

Kinerja BBYB

Bank Neo Commerce per Agustus 2022 telah menyalurkan kredit Rp 8,44 triliun. Angka ini tumbuh 114,28 persen yoy. Selain itu, Bank Neo Commerce juga mencatat pertumbuhan DPK 95,55 persen yoy menjadi Rp 11,97 triliun pada saat itu.

Selanjutnya: Walau bunga bersih tumbuh, beban operasional BBYB melonjak.

<!--more-->

Merujuk pada laman perusahaan, bunga bersih yang dibukukan BBYB per Agustus 2022 mencapai Rp 894 miliar, meroket 329,80 persen yoy. Walau bunga bersih tumbuh, beban operasional perusahaan juga melonjak 236,71 persen yoy menjadi Rp1,49 triliun.

Namun di saat yang sama, rugi bersih tahun berjalan BBYB per Agustus 2022 naik pesat menjadi Rp 604 miliar pada akhir Agustus lalu. Angka ini 155,93 persen dibandingkan dengan Agustus 2021.

Kinerja AGRO

Sementara itu, Bank Raya Indonesia yang dalam tahap transformasi menjadi bank digital menyalurkan kredit sebesar Rp 8,45 triliun per Agustus 2022. Angka itu turun 49,14 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan DPK yang dihimpun bank digital tersebut mencapai Rp 9,67 triliun, atau turun 46,85 persen yoy. Seiring dengan itu, bila dengan Agustus 2021, bunga bersih yang dibukukan emiten berkode saham AGRO itu juga turun 24,45 persen menjadi Rp 448 miliar.

Walau dari sisi bunga bersih terlihat ada penurunan, transformasi AGRO berhasil membuat beban operasional AGRO turun drastis dari Rp 2,56 triliun pada Agustus 2021 menjadi Rp 375 miliar per Agustus 2022. Perusahaan pun sukses mengembalikan keadaan dari rugi tahun berjalan sebelum pajak sebesar Rp 1,98 triliun pada Agustus 2021 menjadi laba sebesar Rp 80 miliar pada Agustus 2022.

Kinerja BBHI

Allo Bank hingga akhir Agustus lalu sudah menyalurkan kredit Rp 7,12 triliun. Amgla tersebut meroket 344,75 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu. Nilai jumlah kredit yang disalurkan BBHI jauh lebih tinggi dibandingkan dengan DPK yang berhasil dihimpun, yang sebesar Rp 3,96 triliun per Agustus 2022 yang tumbuh 130,62 persen yoy.

Sementara itu, bunga bersih yang dibukukan BBHI pada Agustus 2022 sebesar Rp 340 miliar, tumbuh 265,59 persen yoy. Sementara itu, beban operasional sebesar Rp 94 miliar, tumbuh 108,8 persen yoy.

Dengan kinerja Allo Bank tersebut, laba tahun berjalan yang dibukukan bank digital milik Chairul Tanjung tersebut mencapai Rp 186 miliar. Angka ini tumbuh 313,33 persen yoy.

BISNIS

Baca juga: Alasan OJK Dorong Bank Segera Beralih dari Layanan Lama ke Digital

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Maksimalkan Ekosistem BRI, Laba Kuartal Pertama Bank Raya Capai Rp 9,16 M

1 hari lalu

Maksimalkan Ekosistem BRI, Laba Kuartal Pertama Bank Raya Capai Rp 9,16 M

Bank Raya mencetak laba bersih pada kuartal I 2024 sebesar Rp 9,16 miliar atau tumbuh 109,56 persen yoy.

Baca Selengkapnya

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

2 hari lalu

Bank Jago Bukukan Laba Bersih Rp 22 Miliar per Kuartal I 2024

Dana pihak ketiga Bank Jago tumbuh 42 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Baca Selengkapnya

Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

27 hari lalu

Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

BRI menggunakan kecerdasan buatan untuk terus bertransformasi digital.

Baca Selengkapnya

Prajogo Pangestu Kokoh di Puncak, Ini 7 Orang Terkaya di Indonesia Maret 2024

52 hari lalu

Prajogo Pangestu Kokoh di Puncak, Ini 7 Orang Terkaya di Indonesia Maret 2024

Orang terkaya di Indonesia versi Forbes Real Time Billionaires, per 6 Maret 2024. Prajogo Pangestu nomor satu.

Baca Selengkapnya

Tiga Tahun Beroperasi, Blu by BCA Akhirnya Profit, DPK Rp 8,9 T

57 hari lalu

Tiga Tahun Beroperasi, Blu by BCA Akhirnya Profit, DPK Rp 8,9 T

Blu by BCA mencatat profit senilai Rp 46 miliar sepanjang tahun 2023. Per Desember 2023, dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 8,9 triliun.

Baca Selengkapnya

Chairul Tanjung Beberkan Alasan Takkan jadi Menteri di Kabinet Berikutnya

59 hari lalu

Chairul Tanjung Beberkan Alasan Takkan jadi Menteri di Kabinet Berikutnya

Chairman and Founder of CT Corp, Chairul Tanjung, menyatakan dirinya tidak akan menjadi menteri pada kabinet berikutnya.

Baca Selengkapnya

Chairul Tanjung Sebut Indonesia Alami Financial Stress Akibat Suku Bunga Tinggi

59 hari lalu

Chairul Tanjung Sebut Indonesia Alami Financial Stress Akibat Suku Bunga Tinggi

Chairul Tanjung menyebut bahwa perbankan swasta menjadi salah satu industri yang paling terdampak dari tertekannya kondisi finansial RI.

Baca Selengkapnya

Chairul Tanjung Ungkap 4 Tantangan Perekonomian RI: Geopolitik hingga Lingkungan

59 hari lalu

Chairul Tanjung Ungkap 4 Tantangan Perekonomian RI: Geopolitik hingga Lingkungan

Chairul Tanjung mengungkap tantangan perekonomian pada tahun ini, baik itu dari sisi global maupun dari dalam negeri. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Krom Bank Luncurkan Aplikasi Bank Digital, Segini Bunganya

27 Februari 2024

Krom Bank Luncurkan Aplikasi Bank Digital, Segini Bunganya

PT Krom Bank Indonesia Tbk., besutan Kredivo Group, resmi meluncurkan aplikasi bank digital.

Baca Selengkapnya

Daftar Orang Terkaya Indonesia Terbaru, Prajogo Pangestu Geser Low Tuck Kwong

23 Januari 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Terbaru, Prajogo Pangestu Geser Low Tuck Kwong

Daftar orang terkaya di Indonesia Januari 2024. Prajogo Pangestu menggeser posisi Low Tuck Kwong sebagai orang kaya nomor satu di Indonesia.

Baca Selengkapnya