Samuel Sekuritas Perkirakan IHSG Hari Ini Akan Uji Level Sensitif
Reporter
Arrijal Rachman
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Rabu, 12 Oktober 2022 09:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini akan menguji level sensitif 6.930-6.900.
Alfatih menyebutkan, setelah kemarin IHSG terus tertekan di zona merah dengan level di bawah 7.000 dan akhirnya kemarin di tutup di level 6.939,14, indeks hari ini bisa jatuh semakin dalam pada hari ini jika level sensitifnya terlampaui.
"Akan uji level sensitif 6.930-6.900. Jika tembus maka tekanan bisa dorong indeks ke 6.850-6.740. Supply area saat ini di 7.030," kata dia melalui keterangan tertulis, Rabu, 12 Oktober 2022.
Baca: Grup Salim Resmi Masuk Bumi Resources Usai Private Placement, Proyeksi Saham BUMI?
Alfatih mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati dengan kondisi IHSG seperti saat ini. Pertama disebutkannya adalah saham ADRO yang kemarin di tutup di level 3.930.
"Harga kemarin tertahan dekat demand area sejak September 2022, sehingga berpeluang menguat dalam pola konsolidasi di 3.850-4.100. Batas risiko 3.825, demand area 3.700-3.550," kata Alfatih.
Selanjutnya adalah saham ASII yang ditutup di level 6.525 kemarin. Harga itu kata dia membentuk pola engulfing bullish sehingga berpeluang menguat jangka pendek ke 6.450-6.600, lalu 6.700. Batas risiko 6.425, demand area 6.300-6.100.
Saham BRMS yang ditutup di level 150 kemarin juga kata dia sebetulnya tertekan setelah gagal bertahan di atas 162. Harganya cenderung melanjutkan penurunan sejak awal September 2022 yang lalu. Area demand kuat di 139-130.
Saham BUMI juga telah ditutup di harga 164 kemarin. Sempat menguat di awal sesi, namun akhirnya tertekan hingga limit bawah (ARB). Sentimen bearish sedang kuat di market sehingga kecenderungan melemah di kisaran 153-173.
Terakhir adalah FILM yang ditutup di level 2.890. Harga kemarin itu menurut Alfatih mengalami tekanan di awal sesi, namun sesi kedua minat beli menguat kembali ke harga pembukaan.
"Kemungkinan harga masih akan volatile dengan sentimen cenderung bullish ke arah 2.940, lalu 3.030-3.100. Batas risiko 2.850, demand area di 2.800-2.675," ujar dia.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca juga: Risiko Resesi Menguat, Ekonom: Petumbuhan Ekonomi RI Sudah Disalip Filipina dan Vietnam
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini