Forum G20, Sri Mulyani Soroti Masalah Pupuk dan Dampaknya ke Krisis Pangan 8-12 Bulan Mendatang

Rabu, 12 Oktober 2022 08:39 WIB

TEMPO.CO, Washington - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan ancaman krisis pangan yang akan melanda dunia pada tahun 2023. Hal tersebut menjadi isu utama yang dibahas oleh Forum G20.

"Kita akan menghadapi 2023, yang mana akan jauh lebih berisiko dalam hal pangan. Inisiatif, kolaborasi, setelah kami mengidentifikasi dan menguji solusinya, maka kami akan bisa melihat isu apa yang membutuhkan penanganan segera," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers The 1st Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting G20 di Washington DC, Selasa, 11 Oktober 2022.

Ia pun mendorong agar Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dan Bank Dunia untuk memetakan seluruh respons kebijakan secara global. Sebab, jika tiap pihak mengambil kebijakan tanpa sinkronisasi dengan pihak lain, yang terjadi hanyalah tumpang tindih dan bisa menyebabkan adanya titik krusial yang tidak tertangani.

Baca: Sri Mulyani: Sepertiga Negara di Dunia Alami Kesulitan karena Beban Utang

Bila FAO dan Bank Dunia memetakan dan menguji respons kebijakan di setiap negara, atau regional, dan diterapkan ke global, Sri Mulyani menyebutkan, pengambil kebijakan nantinya bisa mengidentifikasi area mana yang masih perlu tambahan fokus.

Advertising
Advertising

"Misalnya, dalam jangka pendek, program pangan apa yang menunjukkan permintaan untuk dukungan kemanusiaan itu meningkat dua kali lipat (doubling), bagaimana menyelesaikan ini?" ujar Sri Mulyani.

Forum Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian G20, kata bendahara negara itu, juga akan mencari solusi dengan memanfaatkan teknologi untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya terhadap pangan serta mengembangkan bibit yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.

Saat ini perkembangan perhatian juga semakin besar terhadap pupuk. Hal tersebut terlihat dari bagaimana Bank Dunia, ADB (Asian Development Bank), FAO dan sejumlah lembaga lainnya dari berbagai negara turut menyoroti soal pupuk.

Selanjutnya: "Masalah pupuk hari ini akan berdampak terhadap ketersediaan pangan.."

<!--more-->

"Masalah pupuk hari ini akan berdampak terhadap ketersediaan pangan atau bahkan krisis pangan dalam 8—12 bulan ke depan," kata Sri Mulyani.

Kendala pasokan pupuk saat ini, menurut dia, bakal menjadi faktor besar yang memengaruhi ketersediaan pangan dalam beberapa bulan ke depan. Jika terdisrupsi, risiko terjadinya krisis pangan akan meningkat tahun depan.

Ia memaparkan bahwa isu pangan menjadi sorotan dalam pertemuan para menteri keuangan dan menteri pertanian negara-negara G20. Mereka menyoroti soal ketersediaan pangan, terutama kaitannya dengan pupuk dan nutrisi.

Berdasarkan pertemuan itu, negara-negara G20 menyepakati bahwa pasokan pupuk harus menjadi perhatian agar dunia terhindar dari krisis pangan. Saat ini, terjadi disrupsi pasokan yang menyebabkan harga pupuk meningkat, di antaranya imbas dari serangan Rusia ke Ukraina.

Sri Mulyani menyatakan pembahasan itu akan berlanjut dalam Presidensi G20 India pada tahun depan. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia sebagai presidensi tahun ini dalam melakukan pemetaan masalah dan penyusunan kerangka kebijakan awal terkait masalah pangan. "Kita akan menghadapi 2023, yang mana akan jauh lebih berisiko dalam hal pangan," tuturnya.

BISNIS

Baca juga: Erick Thohir: Indonesia Tidak Akan Terkena Resesi 2023

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD

2 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD

Politikus Partai Keadilan Sejahtera Mulyanto meminta pemerintah mengaudit seluruh smelter dan mengevaluasi tata kelola industri ini.

Baca Selengkapnya

Konservasi Indonesia Ajak Swasta Wujudkan Visi BIRU

9 jam lalu

Konservasi Indonesia Ajak Swasta Wujudkan Visi BIRU

Konservasi Indonesia (KI), Conservation International (CI), Kura-Kura Bali, dan MAPCLUB meresmikan program BIRU.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

1 hari lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

1 hari lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

2 hari lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

2 hari lalu

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

Bank Dunia menggelar Konferensi Lahan 2024 yang mengangkat topik perhutanan sosial sebagai penopang manajemen lahan dan ketahanan iklim.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

2 hari lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

3 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya