Cara BCA Cegah Tekan Kenaikan Risiko Kredit Macet

Minggu, 9 Oktober 2022 20:05 WIB

CEO BCA Jahja Setiaatmadja di sela kegiatan Leadership Sharing Session 100 Bankir di Hotel J.W. Marriot Mega Kuningan, Jakarta Pusat, 28 November 2017. TEMPO Yohanes Paskalis Pae Dale

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA (BBCA) ungkap cara untuk menangkal terjadinya kenaikan risiko kredit macet secara signifikan. Mulai dari pengukuran risiko kredit secara berkala hingga menjaga kecukupan permodalan dan likuiditas.

Sebagaimana diketahui, kenaikan bunga kredit dan rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) berpotensi meningkat seiring dengan langkah Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin sepanjang tahun ini menjadi 4,25 persen.

Di tengah situasi itu, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa perseroan terus mencermati dan mengukur risiko kredit secara berkala untuk memastikan tidak adanya kenaikan risiko yang signifikan.

"BCA tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian dan selaras dengan risk appetite di setiap pengambilan keputusan dalam menyalurkan kredit," ujar Hera kepada Bisnis, dilansir Ahad 9 Oktober 2022.

Baca: Bos BCA Lepas 1 Juta Saham usai Market Cap BBCA Tembus Rp 1.000 T, Ada Apa?

BBCA berkomitmen menjaga pertumbuhan kredit untuk mempercepat pemulihan ekonomi, dan memberikan suku bunga sesuai dengan tingkat risiko. Untuk itu, kenaikan suku bunga acuan diperkirakan tidak akan berdampak signifikan pada kualitas kredit perseroan.

Lebih lanjut, emiten berkode saham BBCA itu proyeksikan pengaruh yang ditimbulkan dari kenaikan suku bunga acuan tidak akan signifikan terhadap kualitas portofolio kredit BCA.

Meski demikian, BCA tetap menyiapkan langkah mitigasi. Contohnya, perseroan tetap memantau kualitas portofolio kredit dan berkomunikasi secara aktif dengan debitur serta regulator, dan menerapkan early warning system (EWS).

Tak cuma itu, Hera mengatakan bahwa perseroan juga tetap menjaga kecukupan modal dan likuiditas guna mengantisipasi ketidakpastian ekonomi saat ini dan masa mendatang. Hingga Juni 2022, loan to deposit ratio (LDR) perseroan masih berada di level 63,5 persen.

Dalam setiap aktivitas penyaluran kredit, Hera menuturkan perseroan juga selalu memerhatikan aspek kesesuaian dan kelayakan dalam pemberian kredit. Hal ini terkait dengan prospek usaha hingga kemampuan membayar dari debitur yang akan mendapatkan kucuran pinjaman.

“Dalam menjalankan fungsi intermediasi, BCA tidak spesifik menyasar sektor-sektor industri tertentu sebagai fokus penyaluran kredit karena pada dasarnya setiap sektor usaha maupun daerah selalu ada calon debitur yang memiliki keunggulan tertentu dan prospek yang baik," imbuhnya.

Sampai dengan paruh pertama 2022, BCA dan entitas anak mencatatkan total kredit meningkat 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp675,4 triliun. Kenaikan tersebut ditopang oleh kredit korporasi yang naik 19,1 persen year-on-year (yoy) mencapai Rp310,2 triliun

Adapun, kredit komersial dan usaha kecil menengah (UKM) menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi kedua, yakni naik 10,9 persen yoy mencapai Rp197,5 triliun. Sementara itu, Kredit Pemilikan Rumah tumbuh 8,5 persen yoy menjadi Rp101,6 triliun.

Baca: 978 Lowongan Kerja Dibuka di Bursa Kerja Kota Tangerang, Ada Posisi di BCA Multi Finance

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

1 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

1 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

2 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya