Lawatan ke Amerika, Sri Mulyani Temui Investor Global Citadel hingga BlackRock

Minggu, 9 Oktober 2022 19:33 WIB

Gaya Sri Mulyani jalan dan lari pagi di Boston, Amerika Serikat, pada awal Oktober 2022. Foto: Instagram/@smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan sejumlah pertemuan dalam rangkaian agenda kerja di Amerika Serikat, AS. Mengawali rangkaian agenda kerjanya, dia mengadakan pertemuan dengan para investor dan pemegang surat utang negara berkembang atau Emerging Market Bond Holders.

Deretan investor kelas kakap yang ditemui Sri Mulyani antara lain, Lazard, Citadel, Lord Abbet, BlackRock, Mackay Shields, HSBC AM, dan Van Eck pada Kamis lalu 6 Oktober 2022.

Pada kesempatan tersebut, mantan Direktur Bank Dunia ini menyampaikan perkembangan pemulihan ekonomi Indonesia sejak pandemi Covid-19 dan tantangan yang dihadapi saat ini yakni gejolak keuangan global serta krisis pangan dan energi dunia.

Kepada para investor dan Emerging Market Bond Holders, dia juga menuturkan terkait kebijakan fiskal APBN 2022 dan arah kebijakan fiskal ke depan dalam menghadapi berbagai gejolak saat ini.

Baca: Sri Mulyani: Perubahan Iklim Akan Menjadi Kejutan Global Selanjutnya Setelah Pandemi

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia mendapat informasi terbaru dan masukan langsung dari para investor terkait risiko gejolak keuangan global yang diperkirakan masih mengancam dunia hingga 2023 mendatang.

“Kondisi ekonomi banyak negara-negara emerging akan sangat berat menurut para investor,” ujar Sri Mulyani dalam unggahan akun Instagramnya @smindrawati, dikutip Minggu 9 Oktober 2022.

Namun demikian, para investor melihat Indonesia sebagai salah satu negara dengan kebijakan dan kinerja ekonomi serta fiskal yang baik, sehingga mampu menghadapi gejolak serta mengantisipasi dampak ekonomi.

“Kinerja dan kebijakan ekonomi Indonesia yang baik diharap terus terjaga dalam menghadapi guncangan global yang tidak mudah,” ujarnya.

Kemudian pada hari yang sama, Sri Mulyani bertemu dengan Climate Philanthropies yakni Bloomberg Philanthropist, Bezos Earth Fund, IKEA, Rockefeller, High Tide Foundation dan Glasgow Financial Alliance for Net Zero.

Sri Mulyani bersama dengan Dirut PT SMI Edwin Syahruzad dalam pertemuan itu menjelaskan Energy Transition Mechanism Indonesia country platform untuk mengatasi emisi karbon di sektor energi.

Berbagai isu, tantangan, serta kemungkinan adanya kolaborasi pembiayaan lembaga keuangan dan filantropi juga turut dibahas dalam mengatasi ancaman perubahan iklim dan memenuhi komitmen net zero emission (NZE).

Baca: Sri Mulyani Beberkan Tantangan untuk Capai Target Inklusi Keuangan 90 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

5 jam lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

7 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

7 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

8 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

2 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

3 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya