Orasi Ilmiah di Papua, Bahlil Ditanya Mahasiswa soal Investasi Tambang

Kamis, 6 Oktober 2022 21:11 WIB

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (tengah) didampingi jajarannya memberi keterangan kepada wartawan terkait perkembangan investasi tahun 2022, di Jakarta, Senin, 26 September 2022. Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa Indonesia tahun ini menargetkan investasi yang masuk sebesar Rp 1.200 triliun. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bercerita tentang mahalnya investasi di sektor pertambangan. Tidak hanya dari sisi pembangunannya, besarnya ongkos investasi pun memperhitungkan sisi lingkungan hingga keamanan.

"Investasi pertambangan bukan investasi murah, besar sekali," kata Bahlil seperti yang ditayangkan dalam YouTube resmi Kementerian Investasi saat memberikan orasi ilmiah di Universitas Cenderawasih Jayapura pada Kamis, 6 September 2022.

Namun, ia menyebut investasi di sektor pertambangan bisa membuka lapangan kerja. Adapun pernyataan itu ia lontarkan untuk menjawab pertanyaan seorang mahasiswa mengenai bagaimana pemerintah mengambil kebijakan investasi, terutama untuk pertambangan di Papua.

Bahlil mengatakan agar sebuah daerah menarik untuk investor, pemerintah setempat perlu menjaga stabilisasi ekonomi dan keamanannya. "Kalau daerah kita tidak bisa kita menjamin stabilitas keamanananya, investor siapa yang mau datang, investor tambang tidak datang tiba-tiba langsung ngambil tambang dan dapat uang, dia eksplorasi dulu," katanya.

Bahlil pun membeberkan sejumlah strategi untuk mengembangkan investasi di sektor pertambangan di Papua. Ia mengatakan pertama, pemerintah mendorong hilirisasi nikel. Investasi yang sedang berkembang untuk smelter ini sekarang berlangsung di Sorong yang dikerjasamakan oleh perusahaan pelat merah.

Advertising
Advertising

Baca juga: CEO Freeport Janji Bangun Smelter di Papua pada 2024: Pemerintah Peringatkan Kami Gerak Cepat

Kedua, pemerintah tengah mengevaluasi berbagai izin pertambangan, terutama di wilayah Jayapura bagian selatan. "Dan yang ketiga, menyangkut persoalan urusan pembagian dari izin-izin tambang yang ada, kami sudah menyampaikan kepada Gubernur, kalau memang izinnya tidak jalan, kita segera tarik dan evaluasi," katanya.

Di sisi lain, Bahlil berharap mahasiswa dapat berkolaborasi untuk mendorong penciptaan nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan. "Satu hal yang kami mau sampaikan bahwa kunjungan kami di kampus ialah untuk menjelaskan arah kebijakan negara terkait hilirisasi," katanya.

Menurut Bahlil, setelah melakukan orasi ilmiah, mahasiswa menyampaikan respons yang sangat baik sehingga pihaknya memberikan apresiasi. Dia berharap semua kampus di Papua dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas.

"Saya bangga karena mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) semakin baik dan tadi kami melakukan sharing (berbagi) dengan luar biasa," ujarnya.

NABILA NURSHAFIRA | ANTARA

Baca juga: Bahlil Sebut Minimnya SDM Berkualitas Hambat Hilirisasi: Harus Berbesar Hati Terima dari Luar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

11 jam lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

13 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

17 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

1 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

2 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya