Mentan: Kalau Harga Beras dan Jagung Tak Bersahabat, Potong Semua Pohon Sagu

Kamis, 6 Oktober 2022 17:18 WIB

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke pabrik pakan ternak (feedmill) milik PT Japfa Comfeed Indonesia di Serang, Banten, Senin, 27 September 2022.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya telah siap menghadapi ancaman krisis pangan. "Sekrisis apapun Kementan itu sudah ada program. Kalau beras, jagung, kalau memang harganya tidak bersahabat, potong semua pohon sagu yang ada," ucapnya dalam acara Kegiatan Pembekalan Penyuluhan Pertanian Nasional di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Oktober 2022.

Ia mengatakan Indonesia masih memiliki 5 juta hektare lahan pertanian sagu. Jika pohon sagu dipotong dari total 1 juta hektare, kata Syahrul, stoknya sudah bisa bertahan untuk satu hingga dua tahun ke depan. "Makan sagu aja. Kita kompak-kompak saja," ujarnya.

Baca: Bahlil Lahadalia: Ekonomi Global Saat Ini Gelap, Gelap Sesungguhnya

Kesiapan Indonesia menghadapi krisis pangan juga terbukti dari kenaikan ekspor produk pertanian tahun lalu sebesar 38 persen. Sedangkan selama Orde Baru saja, nilai ekspornya hanya naik 15 persen.

Syahrul apun yakin INdonesia siap menghadapi ancaman krisis pangan setelah Food and Agriculture Organization atau FAO menyatakan hal yang sama. "Tolong ini dibicarakan dengan keras. Jangan terus menerus diam-diam begini. Dikira pertanian kita apa adanya, enggak," ucap dia.

Advertising
Advertising

Wakil Presiden Ma'ruf Amin sebelumnya mendorong pertanian menjadi salah satu bantalan demi mengantisipasi krisis ekonomi dunia yang diramalkan terjadi pada tahun 2023.

"Ternyata ketika kita menghadapi pandemi dan menjelang krisis pangan, bantalannya adalah pertanian," kata Wapres Ma'ruf seusai meninjau Guler Farm Nature, di Desa Kandawati, Tangerang, Banten pada Rabu 6 Oktober 2022.

Menurut Wapres, Indonesia memiliki banyak kekayaan alam, yang diperlukan adalah cara untuk terus berinovasi agar hasil produksi pertanian dapat lebih melimpah.

"Di Papua Barat terdapat lebih dari 125 macam pisang, itu di Papua Barat saja. Artinya, kita itu kaya sekali, tetapi kurang dikembangkan. Oleh karena itu, saya berharap terus dikembangkan, jangan ada lahan yang tidur dan jangan ada tenaga yang nganggur," kata Ma'ruf Amin.

RIANI SANUSI PUTRI | ANTARA

Baca juga: Mentan Klaim RI Paling Siap Hadapi Krisis Pangan: Makan Sagu Saja

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

7 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

9 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

10 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

22 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

25 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

27 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

28 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

29 hari lalu

Husni Tanggapi Masalah Pendistribusian Pupuk

Anggota Komisi VI DPR RI, M. Husni, merasa miris akan permasalahan pupuk subsidi, terutama persoalan pendistribusian yang berulang setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

30 hari lalu

Jokowi Sebut Penyesuaian HPP Gabah Bisa Rampung Sebelum Akhir Pekan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan saat ini kenaikan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah petani baru dalam perencanaan dan penghitungan.

Baca Selengkapnya

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

30 hari lalu

Bos Bulog Pastikan Stok Beras Aman Menjelang Lebaran: Seluruh Retail Diisi, Pasar Tradisional, Gudang..

Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan pasokan dan stok beras di berbagai daerah akan terjaga menjelang hari Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya