Mengenal Nadine Gaus, Founder Klamby yang Sempat Jual Mobil untuk Gaji Karyawan

Senin, 3 Oktober 2022 18:44 WIB

Founder Wearing Klamby, Nadine Gaus, (dress berwarna hitam) diapit oleh tiga public figure yang akan menghadiri ke acara London Fashion Week 2022 yaitu (kiri ke kanan) Raisa, Tantri Namirah dan Patricia Gouw, usai konferensi pers, di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Senin, 12 September 2022. (Sumber: Dok. Istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta -Nadine Kusuma Permatasari Cikita Gaus dipilih Tempo.co sebagai pebinis muda inspiratif dari kategori e-commerce dan retail. Perempuan 30 tahun tersebut merupakan Pendiri dan Direktur Kreatif Klamby.

Nadine Gaus memang memiliki passion di bidang fesyen. Meski menempuh pendidikan di Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), mimpinya merancang pakaian tidak pernah pupus. Nadine berusaha tetap menyalurkan hobinya tersebut.

“Kalau teman-teman pulang kuliah nongkrong, saya ikut kursus menjahit. This is something makes me happy and feel alive,” kata Nadine kepada TEMPO, beberapa waktu lalu.

Tak disangka pada 2011, ayah Nadine terkena PHK tanpa pesangon dari tempat kerjanya. Seketika keuangan keluarga terpuruk. Nadine yang sudah menjalani kuliah selama 1,5 tahun di Yogyakarta butuh biaya tak sedikit harus berpikir keras agar bertahan. Di saat kepepet itu, ide-ide kreatif itu muncul.

Dari uang saku tersisa Rp 400 ribu, sebanyak Rp 200 ribu digunakan Nadine untuk belanja awul-awul atau baju bekas layak pakai dari luar negeri di berbagai lokasi di Yogya. Sesampainya di indekos, ia mencuci baju bekas-baju bekas itu dengan air hangat, merendamnya dengan pewangi dan menjemurnya.

Advertising
Advertising

Setelah baju kering dan disetrika, ia berfoto selfie mengenakan baju tersebut dan mengunggahnya di Facebook dan sejumlah grup di BlackBerry Messenger. Di luar dugaan, lewat promosi dari mulut ke mulut, ternyata cukup banyak peminat baju-baju dari pasar thrifting itu.

Nadine berulang kali jatuh bangun dalam menjalankan bisnis Klamby karena belum lulus kuliah. Bolak-balik ke Tangerang untuk menjalankan bisnis dan ke Yogya untuk kuliah harus dilakoni.

Momen terberat terjadi pada 2014. Nadine harus berfokus menggarap skripsi setelah berbulan-bulan terbengkalai. Padahal kala itu, bisnis Klamby sedang bagus-bagusnya.

Selama dua bulan berfokus menggarap skripsi, ia terpaksa menjual mobil bekas merek Suzuki Splash yang sebelumnya jadi kendaraan operasional Klamby. Uang hasil penjualan mobil dipakai untuk membayar gaji 10 karyawannya saat bisnis vakum. “Saya enggak mau kehilangan mereka,” ujar perempuan berusia 25 tahun ini.

Setelah skripsi rampung dan ia lulus kuliah, Nadine memulai bisnis Klamby dari nol lagi. Lewat sistem pre order, Nadine punya waktu 2-4 minggu untuk memproduksi baju dan mengirimkan pesanan. Sistem bayar uang muka 50 persen di depan juga menjamin modal produksi aman.

Bulan demi bulan kondisi keuangan Klamby kembali membaik. Nadine akhirnya ikut kursus di ESMOD, mewujudkan cita-citanya yang sempat terpendam.

Memasuki tahun 2015, setelah modal usaha dianggap memadai, Klamby mengubah sistem dari PO menjadi menjual produk ready stock. Keputusan itu membuat bisnis bisnis Klamby berkembang lebih cepat.“Jadi memang harus berani ambil risiko,” ujar Nadine.

Nadine Gaus adalah satu dari empat pebisnis muda inspiratif yang dipotret profilnya dalam liputan khusus Tempo.co. Ia adalah salah satu contoh pebisnis muda yang jatuh-bangun mengembangkan usahanya hingga sukses melalui krisis.

Selama lebih dari dua bulan tim redaksi menyalakan radar untuk menghimpun nama-nama inspiratif yang patut diangkat profilnya. Di ujung proses seleksi, kami memilih empat pebisnis muda dari empat kategori. Kategori itu adalah e-commerce dan retail, onboarding atau naik kelas, inovasi marketing, dan industri keuangan.

Kiprah para pebisnis muda itu dinilai dari berbagai indikator, seperti mereka berusia di bawah 35 tahun, inovasi bisnisnya, modal usahanya dari nol, hingga dampak positifnya bagi masyarakat luas. Simak lebih lengkap liputan pebisnis muda inspiratif hanya di Tempo.co.

Baca Juga: Klamby Rilis Koleksi yang Dipamerkan di London Fashion Week, Ada Diskon 20 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Presdir: Outstanding Paylater BCA Tembus Rp250 Miliar per Juni 2024

2 hari lalu

Presdir: Outstanding Paylater BCA Tembus Rp250 Miliar per Juni 2024

BCA mulanya geliat melihat bisnis ini di e-commerce atau lokapasar, perusahaan fintech memperkenalkan fitur paylater.

Baca Selengkapnya

PT Pos Indonesia Bantah PHK Karyawan karena Robotisasi, Begini Penjelasan Lengkapnya

17 hari lalu

PT Pos Indonesia Bantah PHK Karyawan karena Robotisasi, Begini Penjelasan Lengkapnya

PT Pos Indonesia angkat bicara soal isu PHK terhadap karyawan seiring dengan program robotisasi yang tengah digencarkan perseroan.

Baca Selengkapnya

Profil BliBli yang Akuisisi 99 Persen Saham Dekoruma

31 hari lalu

Profil BliBli yang Akuisisi 99 Persen Saham Dekoruma

Blibli merupakan perusahaan lokapasar atau ecommerce buatan Indonesia yang telah berdiri sejak 2011

Baca Selengkapnya

Asosiasi UMKM: Tingkatkan Pengawasan E-Commerce untuk Cegah Banjir Impor

33 hari lalu

Asosiasi UMKM: Tingkatkan Pengawasan E-Commerce untuk Cegah Banjir Impor

Salah satu ketentuan dalam Permendag itu adalah larangan penjualan produk impor di e-commerce dengan harga di bawah 100 dolar AS

Baca Selengkapnya

PHK Massal Tokopedia, Pengamat: Perusahaan Bergantung pada Investor

33 hari lalu

PHK Massal Tokopedia, Pengamat: Perusahaan Bergantung pada Investor

Pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada Tadjudin Nur Effendi menganalisa terjadinya PHK di e-commerce Tokopedia.

Baca Selengkapnya

Tokopedia Sebut Alasan PHK Besar-besaran karena Ada Tumpang Tindih Peran

36 hari lalu

Tokopedia Sebut Alasan PHK Besar-besaran karena Ada Tumpang Tindih Peran

Manajemen Tokopedia telah mengidentifikasi adanya beberapa peran dari berbagai tim yang serupa yang perlu disesuaikan.

Baca Selengkapnya

Kemendag: Aplikasi Temu Belum Kantongi Izin, Model Bisnis Tak Sesuai Aturan

37 hari lalu

Kemendag: Aplikasi Temu Belum Kantongi Izin, Model Bisnis Tak Sesuai Aturan

Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut aplikasi Temu belum mengantongi izin. Model bisnis factory to consumer tak sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Zulhas soal Aplikasi Temu yang Dinilai Berpotensi Ganggu UMKM: Saya Baru Tahu

37 hari lalu

Zulhas soal Aplikasi Temu yang Dinilai Berpotensi Ganggu UMKM: Saya Baru Tahu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengaku baru tahu soal adanya aplikasi Temu.

Baca Selengkapnya

Tokopedia Dikabarkan PHK Besar-besaran, Kemendag: Efisiensi

37 hari lalu

Tokopedia Dikabarkan PHK Besar-besaran, Kemendag: Efisiensi

Kementerian Perdagangan menyebut PHK besar-besaran oleh manajemen Tokopedia disebabkan oleh keputusan perusahaan melakukan efisiensi.

Baca Selengkapnya

eBay Meluncurkan Alat Berbasis AI, Mengenali Platform Lelang Daring Ini

47 hari lalu

eBay Meluncurkan Alat Berbasis AI, Mengenali Platform Lelang Daring Ini

eBay meluncurkan alat berbasis AI yang mengubah latar belakang gambar produk

Baca Selengkapnya