UOB Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen, Lebih Rendah dari Proyeksi Pemerintah

Kamis, 29 September 2022 10:16 WIB

Logo United Overseas Bank Limited (UOB). REUTERS/Edgar Su/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank UOB Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mampu bertengger di level 5 persen pada 2022 dan 2023. Walau lebih rendah dari proyeksi pemerintah, angka itu menggambarkan negara masih tangguh menghadapi krisis akibat pandemi Covid-19.

"Sementara, banyak negara lain masih belum pulih. Kami memperkirakan perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh di kisaran 5 persen di 2022 dan 2023," kata Presiden Direktur UOB Indonsia Hendra Gunawan dalam acara UOB Economic Outlook 2023, Kamis, 29 September 2022.

Selama masa pandemi Covid-19, kata dia, pemerintah mampu menavigasi perekonomian Indonesia untuk bangkit. Bahkan, Hendra melihat pembangunan infrastruktur terus berjalan secara konsisten.

"Selama pandemi pun pembangunan infrastruktur terus berlanjut secara konsisten, mendukung pertumbuhan berbasis domestik," kata dia.

Kondisi tersebut, menurut Hendra, membuktikan bahwa kebijakan makroekonomi pemerintah telah berhasil membawa negara pulih dengan cepat dan berkelanjutan. Adapun pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 di level 5,2 persen, sedangkan pada 2023 sebesar 5,3 persen. Kuartal III 2022, diperkirakan ekonomi tumbuh 5,6-6 persen atau lebih tinggi ketimbang kuartal II sebesar 5,44 persen.

Advertising
Advertising

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi berada di level 5,1 hingga 5,4 persen pada 2022. Angka itu merujuk proyeksi berbagai lembaga dunia.

Dia menyebutkan, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini 5,3 persen. Kemudian Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,1 persen--lebih rendah dari IMF; ADB 5,4 persen, dan Bloomberg konsensus forecast 5,2 persen.

Sementara itu, untuk tahun depan, IMF memprediksi perekonomian Indonesia berada di rentang 5,2 persen; Bank Dunia di 5,3 persen; ADB masih di 5,0 persen; dan Bloomberg konsensus forecast 5,0 persen.

"Ini menggambarkan bahwa confidence dan kinerja dari perekonomian Indonesia dianggap cukup resilience terhadap kemungkinan terjadinya perlemahan ekonomi global. Ini tentu sesuatu yang positif tapi perlu kita jaga,” katanya.

Baca juga: Samuel Sekuritas: IHSG Jatuh ke Zona Merah, Sektor Industri Dasar Melemah Paling Dalam

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

2 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

4 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

3 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

3 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya