IHSG Bangkit ke Zona Hijau, Saham Bakrie Group Paling Laris di Perdagangan Sesi I
Reporter
Arrijal Rachman
Editor
Francisca Christy Rosana
Rabu, 28 September 2022 12:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil bangkit dan bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Rabu, 28 September 2022. IHSG bergerak ke level 7.130,96 atau menguat 0,26 persen dari penutupan perdagangan kemarin di level 7.112,45.
Tim analis PT Samuel Sekuritas Indonesia mencatat, per akhir sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 189 saham berhasil menguat. Sementara itu, 314 melemah dan 175 stagnan. Nilai transaksi saham mencapai Rp 6,7 triliun, frekuensi trading 698.481 kali, dan volume trading sebanyak 137 juta lot.
"Saham emiten real estate Suryamas Dutamakmur (SMDM) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini dengan frekuensi transaksi mencapai 21.871 kali, disusul KJEN (20.154) dan NICL (19.539)," kata tim analis Samuel Sekuritas melalui keterangan tertulis, Rabu.
Sedangkan saham emiten pertambangan Bumi Resources (BUMI) milik Bakrie Group menjadi yang terbanyak diperdagangkan. Volumenya menembus 16 juta lot, disusul BIPI (9,5 juta) dan ZINC (7,2 juta).
Berdasarkan sektornya, indeks sektor consumer non-cyclical (IDXNONCYC) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama hari ini dengan penguatan tertinggi dengan kenaikan mencapau 0,48 persen. Diikuti indeks sektor keuangan (IDXFINANCE) yang naik 0,40 persen dan indeks sektor kesehatan (IDXHEALTH) naik 0,29 persen.
Indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama dengan penurunan terdalam. Indeks sektor itu melemah 1,05 persen. Posisi kedua dengan penurunan terdalam adalah indeks sektor transportasi (IDXTRANS) yang melemah 0,79 persen, diikuti indeks sektor industri dasar (IDXBASIC) yang turun 0,54 persen.
Lima besar top gainer sesi pertama hari ini berdasarkan persentase kenaikan hari ini, antara lain, SINI naik 25 persen ke Rp 350 per saham, NZIA naik 24,4 persen ke Rp 168 per saham, KJEN naik 14,2 persen ke Rp 240 per saham, PCAR naik 14,2 persen ke Rp1 60 per saham, dan ASBI yang naik 11,6 persen ke Rp 575 per saham.
Lima besar top loser sesi pertama hari ini berdasarkan persentase penurunan, antara lain, KICI turun 6,9 persen ke Rp 214 per saham, SIPD juga turun 6,9 persen ke Rp 1.205 per saham, LINK minus 6,9 persen ke Rp 4.430 per saham, SMDM turun 6,8 persen ke Rp 384 per saham, dan MEDS yang turun 6,6 persen ke Rp 252 per saham.
IHSG menguat di tengah kondisi pasar Asia yang terpantau lemah. Pada akhir sesi pertama hari ini, Shanghai melemah 0,75 persen. Begitu juga Nikkei turun 2,05 persen; Kospi 2,89 persen; Hang Seng 2,34 persen; dan STI turun 1,23 persen.
Bursa Amerika Serikat kemarin juga ditutup cenderung mixed. DJIA turun 0,43 persen. Lalu, S&P500 turun 0,21 persen. Sebaliknya, Nasdaq justru naik 0,25 persen. Tim analis Samuel Sekuritas menilai, pergerakan pasar saham AS itu masih dipengaruhi oleh kekhawatiran investor atau pelaku pasar terhadap kebijakan suku bunga agresif The Fed yang akan mendorong ekonomi ke dalam jurang resesi.
"Kondisi ini diperparah dengan pernyataan sejumlah pejabat The Fed, diantaranya pimpinan The Fed Minneapolis Neel Kashkari yang menyebutkan dalam wawancara dengan WSJ bahwa ia dan koleganya di bank sentral AS itu sepakat bahwa kebijakan yang agresif diperlukan untuk melawan inflasi," ujar mereka.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Baca Juga: Samuel Sekuritas Prediksi IHSG Berpotensi Menguat, Cermati 8 Saham Ini
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.