Apindo Khawatir Laju Investasi hingga Perdagangan RI Terhambat karena Resesi Global 2023

Selasa, 27 September 2022 15:46 WIB

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W. Kamdani melihat stabilisasi ekonomi dalam negeri bisa terganggu jika resesi global terjadi pada tahun depan. Tekanan ini tak hanya berimbas terhadap lalu-lintas impor, tapi juga produktivitas perekonomian.

“Karena resesi global yang diproyeksikan terjadi di 2023 akan dialami oleh sebagian besar ekonomi dunia mulai Amerika Serikat, Uni Eropa, hingga Cina-Jepang, yang semuanya adalah rekan dagang dan investasi besar untuk Indonesia,” ujar dia kepada Tempo pada Selasa, 27 September 2022.

Meskipun secara analisis ekonomi risiko Indonesia untuk mengalami krisis yang sama cukup rendah, kata Shinta, stabilisasi dan produktivitas perekonomian akan terkena dampak negatif. Efek inflasi yang di atas rata-rata pada tahun ini juga akan menciptakan tekanan terhadap beban biaya usaha dan tekanan terhadap daya beli masyarakat pada 2023.

Tekanan-tekanan tersebut, Shinta melanjutkan, akan dirasakan oleh semua sektor ekonomi. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi nasional khususnya untuk industri serta usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM akan melambat.

“Di sisi lain, krisis yang diproyeksikan terjadi di 2023 juga akan menekan produktifitas ekspor, khususnya produk manufaktur dan produk bernilai tambah yang sifatnya ‘consumer goods’ yang biasa kita ekspor ke negara-negara yang diproyeksikan mengalami krisis,” ucap Shina.

Advertising
Advertising

Dia menilai hal itu akan semakin menjadi beban tambahan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. “Ini pun dengan asumsi kita bisa menjaga stabilitas makro ekonomi nasional sepanjang krisis global di 2023,” tutur Shinta.

Sementara itu, ekonom senior Center Of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet, menjelaskan Indonesia berpeluang terkena dampak resesi global pada 2023 meski spektrumnya kecil. “Karena kalau kita melihat dari kinerja perekonomian, juga data-data utama seperti penjualan ritel, kemudian keyakinan konsumen dan juga indeks PMI manufaktur masih menunjukkan trend yang relatif baik setidaknya sampai dengan data terakhir,” ujar dia saat dihubungi pada Selasa, 27 September 2022.

Namun, kata Yusuf, ada beberapa kondisi yang tetap perlu diwaspadai. Misalnhya, melambatnya rantai komoditas. Dengan menurunnya kinerja perekonomian negara-negara besar, permintaan terhadap produk-produk komoditas berpeluang melandai atau berkurang sehingga mempengaruhi harga.

Ia melanjutkan, bagi Indonesia yang masih mengandalkan komoditas sebagai penggerak perekonomian, persoalan resesi bukan kabar yang baik. Terganggunya harga komoditas juga akan memperlambat kinerja penerimaan negara.

“Sehingga dengan melambatnya harga komoditas tentu peluang kinerja ekspor 2023 akan tertekan menjadi semakin besar. Di sisi lain, penerimaan negara yang bersumber dari komunitas juga berpeluang melandai pertumbuhannya jika dibandingkan dengan kinerja pertumbuhan di tahun ini,” tutur Yusuf.

Selain itu, Yusuf juga menuturkan dampak resesi pun akan mempengaruhi kinerja sektor usaha. Apalagi, sektor usaha yang pangsa pasarnya bergantung dengan perdagangan global. Dia mencontohkan industri CPO dan produk turunannya. Jika harga komoditas ini melandai, kinerja dari subsektor lapangan usaha itu akan ikut terimbas.

Contoh lain, kinerja sektor pertambangan juga diproyeksikan akan terkena dampak. Sebab, harga dari produk-produk pertambangan berpotensi tidak akan setinggi tahun ini.

“Namun dengan asumsi mobilitas penduduk di tahun depan tidak lagi terpengaruh dengan adanya covid-19. Tentu beberapa sektor yang tadinya menggantungkan penjualan ataupun kinerja mereka dari pangsa pasar global bisa melakukan switch ke pangsa pasar domestik,” ucap Yusuf.

Baca Juga: Ancaman Resesi Global 2023, Indef: Sektor Keuangan Terpuruk Pertama

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

3 jam lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

1 hari lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

1 hari lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

1 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

2 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

2 hari lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

2 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya