IHSG Ditutup Melemah di Perdagangan Sesi I, Sektor Teknologi dan Properti Lesu

Jumat, 23 September 2022 11:53 WIB

Layar pergerakan Indexs Harga Saham Gabungan atau IHSG di Gedung Busa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 16 September 2022. IHSG ditutup terkoreksi di level 7.168 pada perdagangan akhir pekan Jumat. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan sesi pertama Jumat, 23 September 2022. Indeks ditutup di posisi 7.187,8.

"(IHSG) 0,4 persen lebih rendah dari angka penutupan Rabu (21 September)," tutur tim analis Samuel Sekuritas Indonesia, Jumat.

Selama perdagangan sesi I, indeks sektor transportasi (IDXTRANS) menjadi indeks dengan penguatan tertinggi mencapai 0,89 persen. Posisi kedua diisi indeks sektor konsumer non cyclical (IDXNONCYC) yang menguat 0,58 persen, disusul indeks sektor konsumer cylical (IDXCYCLIC) yang naik 0,28 persen.

Sebaliknya, indeks sektor teknologi (IDXTECHNO) menjadi indeks sektoral yang menutup sesi pertama hari ini dengan kelesuan terdalam. Indeks menurun 1,08 persen; disusul indeks sektor properti (IDXPROPERT) yang melemah 1,03 persen dan indeks sektor energi (IDXENERGY) yang turun 1 persen.

Sebanyak 296 saham menguat pada perdagangan sesi pertama. Sementara itu, 240 melemah dan 184 stagnan. Nilai transaksinya mencapai Rp 9 triliun dengan frekuensi trading sebanyak 880.438 kali dan volume trading 169,1 juta lot.

Advertising
Advertising

Adapun saham tambang batu bara Grup Bakrie, Bumi Resources (BUMI), menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan di sesi pertama hari ini. Ffrekuensi transaksinya mencapai 18.686 kali, disusul SMDM 23.081 kali dan SOCI 22.838 kali.

Dari sisi volume, saham BUMI menjadi yang terbanyak diperdagangkan di sesi pertama hari ini. Volumenya mencapai 36,3 juta lot; disusul BIPI 9,1 juta lot dan CARS 6,8 juta lot.

Adapun di Amerika, bursa saham tak kalah lesu. Dow Jones ditutup melemah 0,35 persen; disusul S&P500 turun 1,84 persen dan Nasdaq 1,37 persen. Pasar saham Amerika sudah melemah tiga hari berturut-turut, seiring dengan menguatnya kekhawatiran investor bahwa kebijakan kenaikan suku bunga Fed yang agresif akan mendorong ekonomi ke dalam resesi.

Sejumlah pasar Asia juga cenderung melemah. Di akhir sesi pertama hari ini, Shanghai terpantau turun 1 persen. Begitu juga Hang Seng melorot 0,8 persen; Kospi 1,8 persen; dan STI 0,8 persen.

Berikut ini lima besar top gainer sesi pertama hari ini.

SRAJ (+32 persen ke Rp132 per saham)
KJEN (+24,2 persen ke Rp200 per saham)
INRU (+22,3 persen ke Rp820 per saham)
GPSO (+21,7 persen ke Rp157 per saham)
YPAS (+18,4 persen ke Rp940 per saham)

Sementara itu, lima besar top loser sesi pertama hari ini ialah sebagai berikut.
SMDM (-6,9 persen ke Rp402 per saham)
FPNI (-6,9 persen ke Rp324 per saham)
HOMI (-6,7 persen ke Rp494 per saham)
DEWI (-6,6 persen ke Rp224 per saham)
SATU (-6,5 persen ke Rp71 per saham)

Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

Baca juga: IHSG Langsung Menguat ke 7.209,53 Usai BI Naikkan Suku Bunga 50 Basis Poin

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

23 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

10 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

10 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya