Kurs Rupiah Anjlok ke 15.023 per Dolar AS Meski BI Naikkan Suku Bunga, Kenapa?

Kamis, 22 September 2022 15:57 WIB

Karyawan bank mengitung uang 100 dolar amerika di Bank Mandiri Pusat, Jakarta, Selasa, 17 Maret 2020. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa, semakin tertekan dampak wabah COVID-19. Rupiah ditutup melemah 240 poin atau 1,61 persen menjadi Rp15.173 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.933 per dolar AS. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah pada penutupan perdagangan Kamis, 22 September 2022. Anjloknya rupiah pada sore hari ini seiring dengan keputusan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuannya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG).

Data Bloomberg menunjukkan, nilai tukar rupiah melemah 0,17 persen atau 26 poin ke posisi 15.023 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS pada pukul 15.00 WIB terpantau menguat 0,83 persen ke 111,56.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebutkan pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi oleh keputusan BI yang menaikkan suku bunga acuan menjadi 4,25 persen. Selain itu, suku bunga deposit facility naik menjadi 3,5 persen dan suku bunga lending facility menjadi 5 persen.

Selain itu, faktor lain yang turut mempengaruhi sentimen pasar adalah kenaikan harga BBM yang berpotensi meningkatkan ruang fiskal.

Pasar menilai peningkatan inflasi jika terkompensasi dengan peningkatan upah akan berpotensi meningkatkan pajak pemerintah. Bila sebaliknya, peningkatan inflasi tak dibarengi dengan peningkatan upah, maka secara riil pendapatan akan turun dan membuat daya beli jeblok.

Advertising
Advertising

Peningkatan inflasi yang tidak diiringi dengan kebaikan upah juga bakal membuat kelompok masyarakat di kelas menengah akan tertekan. Hal ini terutama lantaran kenaikan harga BBM dan potensi kebijakan peningkatan suku bunga acuan bank Indonesia.

Selanjutnya: Inflasi jadi batu sandungan jika tak dibarengi kenaikan upah.

<!--more-->

"Kenaikan harga BBM akan mendorong peningkatan inflasi, dan peningkatan inflasi ini akan meningkatkan penerimaan pajak pemerintah. Peningkatan inflasi juga akan meningkatkan belanja pemerintah di antaranya belanja subsidi atau belanja bantuan sosial," kata Ibrahim.

Inflasi akan menjadi batu sandungan terhadap target pembangunan jika tidak dikompensasi dengan peningkatan upah yang sebanding dengan peningkatan inflasi karena pendapatan akan turun, namun di satu sisi masyarakat kelas menengah tidak mendapat bantuan sosial.

Sementara itu, dolar AS kini melejit ke level tertinggi dalam 20 tahun terhadap sekeranjang mata uang pada hari Kamis. Hal tersebut memperpanjang kenaikan setelah The Fed mengerek suku bunga dan mencapai nada yang lebih hawkish dari yang diharapkan dalam pertemuan terbarunya.

The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada hari Rabu, sesuai dengan harapan pasar. Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan bahwa pihaknya akan mempertahankan kenaikan suku bunga pada klip yang tajam, bahkan mempertaruhkan tekanan pada pertumbuhan ekonomi dan pasar tenaga kerja untuk mengendalikan inflasi yang terkendali.

Komentar hawkish tersebut memperkuat ekspektasi bahwa suku bunga AS akan mengakhiri tahun ini jauh di atas 4 persen, atau level tertingginya dalam lebih dari 14 tahun. Ibrahim juga memprediksi nilai tukar rupiah bakal dibuka berfluktuatif dan ditutup melemah di rentang 15.000 - 15.060 per dolar AS.

Baca: Luhut Buka Perdagangan Bursa AS: Mantan Prajurit Lulusan Lembah Tidar Dapat Kehormatan Luar Biasa

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

1 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya