Bandung Gelar Pasar Murah Usai Harga BBM Naik: Telur Ayam Paling Diburu

Senin, 19 September 2022 18:28 WIB

Warga menunjukan nomor antrean untuk membeli minyak goreng di sebuah pusat perbelanjaan modern di Bandung, Ahad, 13 Maret 2022. APPI mengkritisi pemerintah yang hanya menggelontorkan minyak goreng murah di pusat ritel modern, sementara di pasar tradisional minim operasi pasar. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung menggelar pasar murah untuk mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM.

"Masyarakat bisa mendapatkan beberapa barang atau komoditi pokok yang lebih murah dari harga pasaran yang sekarang beredar,” kata Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Meiwan Kartiwa, dalam keterangan tertulis, Senin, 19 September 2022.

Pasar murah tersebut dibiayai dari dana bantuan yang diambil dari 2 persen dana transfer umum yang untuk menekan inflasi sebagai dampak kenaikan harga BBM yang salah satunya dengan membiayai pasar murah. Dari Rp 9,2 miliar dana yang disiapkan, Rp 544 juta dipergunakan untuk menggelar pasar murah.

“Anggaran ini digunakan untuk memfasilitasi tenda, makan minum para peserta, dan sosialisasi di 30 kecamatan,” kata Meiwan.

Meiwan mengatakan, pasar murah yang akan diselenggarakan bergantian di 30 kecamatan di Kota Bnadung dimulai hari ini, Senin, 19 September 2022. Pasar murah hari pertama digelar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Rancasari, Cinambo, dan Kiaracondong.

Advertising
Advertising

Sejumlah komoditas dipilih untuk dijajakan di pasar murah dengan harga di bawah harga pasar. Komoditas yang dijual di pasar murah tersebut adalah telur, bawang merah, bawang putih, minyak goreng, gula, beras, sabun, hingga gas elpiji 3 kilogram.

“Ada 18 kecamatan yang menjual gas LPG 3 kg. Lalu kita lihat juga apakah di kecamatannya butuh atau tidak? Seperti hari ini hanya Kiaracondong yang mengajukan untuk menjual gas 3 kilogram,” kata Meiwan.

Bawang merah misalnya dijual Rp 28 ribu di bawah harga pasar di Kota Bandung yang berkisar antara Rp 30-35 ribu per kilogram. Bawang putih Rp 24 ribu dengan harga pasar Rp 25-28 ribu per kilogram. Lalu telur dijual Rp 24 ribu dengan harga pasar Rp 28 ribu per kilogram.

Meiwan mengatakan, telur termasuk yang diburu warga. “Telur itu kita jual Rp 24.000 per kilogram. Sementara di pasaran itu masih di angka Rp 28.000 per kilogram. Tadi informasi di Rancasari, 100 kg telur yang kita siapkan sudah habis terjual,” kata dia.

Pasar murah rencananya akan digelar hingga 11 Oktober 2022 bergantian di 30 kecamatan di Kota Bandung. Pasar murah setiap pekan digelar hari Senin, Rabu, dan Kamis mulai pukul 9 pagi hingga 2 siang. Pemerintah Kota Bandung menggandeng sejumlah pihak untuk menggelar pasar murah tersebut, di antaranya Bulog, Wilmar, CV Bagus, dan Indomarco.

Lilis, warga Kelurahan Sukapura Kecamatan Kiaracondong membeli beras 25 kilogram, minyak goreng, dan telur setelah mengantre lama. “Harganya lebih murah. Di sini beras 5 kg harganya Rp 42.000. Kalau di pasar itu Rp 95.000. Saya beli sampai lima kantong beras,” kata dia dikutip dari keterangannya, Senin, 19 September 2022.

Sebelumya Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema sumarna mengatakan, tim inflasi daerah diminta untuk memantau pergerakan harga komoditas dengan naiknya harga BBM. “Saat ini ada pergerakan kenaikan beberapa komoditi. Kita jaga kalau terjadi lompatan harga yang tidak terkendali," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 September 2022.

Laporan data, kata Emma, kemudian diintensifkan agar semua pasar dipantau. "Sebanyak 32 pasar tradisional dan pusat perbelanjaan terutama pergerakan komoditas cabe, beras, bawang, telur, daging sapi."

Ema mengatakan, pemerintah kota menyiapkan dana Rp 9,291 miliar dari 2 persen dana transfer daerah untuk penanggulangan dampak inflasi akibat kenaikan harga BBM. Dana tersebut dipergunakan di antaranya untuk mengadakan pasar murah, bantuan modal pelaku UMKM, serta program padat karya.

Baca: Politikus Ini Kritik AHY: Jembatan Suramadu Digagas Soeharto, Dibangun Megawati, SBY Tinggal Gunting Pita

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

8 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

7 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

9 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Perry Warjiyo: Untuk Perkuat Stabilitas Rupiah

BI akhirnya menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25 persen. Apa alasan bank sentral?

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Jadi, Pemkab Banyuasin Gelar Pasar Murah dan Pelayanan Kolaboratif

9 hari lalu

Rayakan Hari Jadi, Pemkab Banyuasin Gelar Pasar Murah dan Pelayanan Kolaboratif

Pasar murah bertujuan memudahkan masyarakat memperoleh bahan pokok.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

9 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya