Harga Minyak Dunia Melambung ke USD 92,84 per Barel, Berapa Harga Minyak Mentah RI?

Minggu, 11 September 2022 05:00 WIB

Ilustrasi Kilang Minyak. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia berjangka jenis Brent untuk pengiriman November ditutup naik 3,69 poin atau 4,1 persen ke level US$ 92,84 per barel di London ICE Futures Exchange. Kenaikan harga juga dialami oleh minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober yang ditutup menguat 3,25 poin atau 3,9 persen ke level US$ 86,79 per barel di New York Mercantile Exchange.

Walaupun melonjak tajam, kekhawatiran permintaan membuat harga minyak melemah dalam sepekan terakhir. WTI, misalnya, mencatat kerugian mingguan 0,1 persen. Sedangkan Brent turun 0,2 persen berdasarkan kontrak bulan depan.

Indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,64 persen. Angka tersebut setara dengan 0,704 poin ke level 109,003 setelah sempat mencapai level terendah 108,35.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengancam bakal menyetop ekspor minyak dan gas ke Eropa jika pembatasan harga diberlakukan. Ancaman itu juga diserukan bila OPEC+ mengumumkan rencana pemangkasan produksi minyak.

"Selama beberapa bulan mendatang, Barat harus menghadapi risiko kehilangan pasokan energi Rusia dan melonjaknya harga minyak," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM.

Advertising
Advertising

Adapun Kota Chengdu memperpanjang lockdown untuk sebagian besar dari lebih dari 21 juta penduduknya pada Kamis lalu, 8 September 2022. Sedangkan jutaan penduduk lainnya di bagian lain Cina diminta untuk menghindari perjalanan selama liburan mendatang.

Pasar terlihat mengabaikan lonjakan tak terduga dalam stok minyak mentah AS. Padahal pada Kamis lalu, Badan Informasi Energi AS melaporkan bahwa persediaan minyak mentah komersial negara itu naik 8,8 juta barel selama pekan yang berakhir 2 September. Analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights meramalkan pasokan minyak mentah AS akan turun 1,8 juta barel.

Lalu, berapa harga mentah Indonesia yang dipatok di RAPBN?

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Komisi VII DPR diketahui telah menyepakati asumsi dasar harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) untuk Rancangan Anggaran dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2023. Harga ICP dipatok di level US$ 95 per barel, atau lebih tinggi dari ICP di APBN 2022 yakni US$ 63 per barel.

Angka tersebut juga naik dari usulan sebelumnya, yaitu US$ 90 per barel saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2023 beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2022-2023 pada pertengahan Agustus lalu.

Selanjutnya: ICP antisipasi lonjakan konsumsi dan gangguan suplai minyak dunia.

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

4 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

4 hari lalu

Turunnya Penerimaan Pajak Berdampak pada Defisit APBN

Jika penerimaan pajak terus anjlok di tengah melesatnya belanja negara, defisit APBN bisa membengkak.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

9 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

9 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

9 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

9 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya