Pengguna MRT Melonjak 120 Persen, Kini Tembus 55.000 Orang per Hari
Reporter
Arrijal Rachman
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 10 September 2022 21:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohammad Aprindy mengungkapkan, jumlah penumpang harian moda raya terpadu itu kini mencapai 55 ribu orang per hari. Angka tersebut melonjak 120 persen dari tahun lalu 25 ribu per hari.
"Sampai Agustus rata penumpang kita telah mencapai 55 ribu per hari," kata Aprindy di acara Groundbreaking CP202 MRT Jakarta di kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu, 10 September 2022.
Dengan jumlah itu, Aprindy mengatakan, total penumpang MRT sejak beroperasi pada Maret 2019 hingga Agustus 2022 hampir mendekati 51 juta orang. Karena besarnya jumlah penumpang itu, dia mengatakan, Perseroda akan terus melakukan pengembangan.
Saat ini, PT MRT tengah mengerjakan proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 yang panjangnya sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat. Fase 2 ini melanjutkan koridor utara—selatan fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019 lalu, yaitu dari Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI.
"Saat ini PT MRT Jakarta sedang melanjutkan pembangunan fase 2, lebih tepatnya 2A yang merupakan lanjutan fase 1 dan sudah beroperasi sejak Maret 2019," kata Aprindy.
Fase 2 terdiri dari dua tahap, yaitu fase 2A dan fase 2B. Fase 2A terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota dengan total panjang jalur sekitar 6,3 kilometer.
Selanjutnya: Pekerjaan konstruksi pengembangan MRT dibagi dalam 3 paket kontrak.
<!--more-->
Pekerjaan konstruksi dibagi ke dalam tiga paket kontrak, yakni CP 201 untuk membangun Stasiun Thamrin dan Monas serta jalur sepanjang 2,7 kilometer, CP 202 untuk Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga besar sepanjang 1,8 kilometer, serta CP 203 untuk Stasiun Glodok dan Kota serta jalur sepanjang 1,3 kilometer.
Aprindy menjelaskan, proses pengerjaan untuk paket kontrak CP 201 hingga akhir Agustus 2022 telah mencapai 42,7 persen. Sementara itu, CP 202 baru 5,62 persen, dan CP 203 sebesar 15,37 persen. Paket-paket ini ditargetkan rampung pada 2027.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memanggil sejumlah menteri untuk membahas sejumlah proyek kereta, salah satunya MRT Fase 2 yang sedang berjalan. Rapat digelar karena ternyata biaya pengerjaan MRT membengkak dari sejumlah Rp 22,5 menjadi Rp 26 triliun.
"Ini terjadi akibat komplekstitas konstruksi, dan kondisi lahan yang tak stabil, karena masuk Kota Tua, jadi perlu lebih hati-hati secara struktur," kata Airlangga dalam konferensi pers usai rapat yang salah satunya membahas MRT di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2022.
Baca: Diduga Retas dan Sebar Data Pribadi Menkominfo Johnny Plate, Bjorka: Happy Birthday
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.