Banyak Pekerja Tak Punya Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan Beberkan Penyebabnya

Kamis, 8 September 2022 20:00 WIB

Pekerja dengan alat perlindungan lengkap, membersihkan gedung perkantoran di Palmerah, Jakarta, 25 November 2022. BPS mencatat 92 juta pekerja perlu dilindungi, namun baru 52 juta pekerja menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan. Saat ini BPJS Ketenagakerjaan terus membangun pemahaman para pekerja tentang pentingnya jaminan sosial, agar pekerja mendapatkan hak-haknya seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT). Tempo/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo membeberkan penyebab masih banyaknya pekerja yang tidak memiliki jaminan sosial. Data Badan Pusat Statistik atau BPS menyebutkan jumlah pekerja di Indonesia mencapai 120 juta, dari angka tersebut, 92 juta pekerja memiliki potensi yang harus dilindungi.

Namun, baru 52 juta tenaga kerja yang terdaftar, dan dari 52 juta yang mendaftar baru 32 juta yang aktif membayar. Jika dari 92 juta yang aktif hanya 32 juta pekerja, artinya ada 60-an juta pekerja yang belum terlindungi dan memiliki risiko kecelakaan, menghadapi hari tua, pensiun, kehilangan pekerjaan, bahkan kematian.

“Kenapa mereka belum bergabung dengan prgram jaminan sosial? Mereka tidak tahu bahwa apa itu jaminan sosial. Mereka enggak tahu bahwa memang setiap pekerjaan itu ada risikonya, jadi poinnya adalah literasinya memang masih rendah,” ujar dia di gedung BP Jamsostek, Jakarta Selatan, Kamis, 8 September 2022.

Selain itu, mereka yang belum memiliki jaminan sosial itu tidak mengetahui apa manfaat prgram jaminan sosial. Menurut Anggoro, mereka belum mengetahui bahwa BPJS Ketenagakerjaan memiliki lima program yakni jaminan keselamatan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminan hari tua (JHT), jaminan pensiun (JP), dan jaminan kecelakaan kerja (JKK), beserta berapa iurannya.

Sehingga, Anggoro menambahkan, mereka tidak memiliki bayangan, apakah iurannya mahal atau murah, lalu coverage-nya bagus atau tidak. “Mereka enggak mengetahui program, manfaat, dan juga tidak tahu iurannya, itu yang krusial kita lihat, kenapa kok Bukan Penerima Upah (BPU) tadi itu masih rendah penetrasinya,” tutur Anggoro.

Advertising
Advertising

Anggoro juga mengatakan mereka merasa bahwa penghasilannya tidak cukup dan ada kebutuhan yang lebih penting. Namun penting atau tidaknya kebutuhan itu tentu tergantu dengan pemahamannya. Jika mereka mengetahui bahwa risiko pekerjaan itu ada dan tidak bisa dikontrol, pasti akan beranggapan bahwa jaminan sosial itu penting.

“Padahal kalau kita lihat, program yang paling basic JKK, JKM, dan JHT itu hanya Rp 36.800 per orang per bulan, dan itu coverage-nya nanti bisa untuk keluarganya dan beasiswa untuk anaknya,” tutur Anggoro.

Selain itu, pemahaman mendaftar bagi BPU ini juga menjadi penyebab banyaknya pekerja BPU khususnya tidak ikut mendaftar program jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan. “Nah inilah penyebabnya, literasi yang rendah, pemahaman program dan iuran, dan juga pemahaman mendaftar ini yang menjadi kritikal,” ucap Anggoro.

Baca: Pendaftaran di MyPertamina Minim, Bos Pertamina Ungkap Cara Efektif SPBU Salurkan BBM Subsidi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

13 jam lalu

5 Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan

Ini perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dilihat dari pengertian, tujuan, manfaat, kepesertaan, hingga besaran iuran.

Baca Selengkapnya

Panduan Singkat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Panduan Singkat Jaminan Kecelakaan Kerja dan Kematian BPJS Ketenagakerjaan

Negara memberikan perlindungan melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

7 hari lalu

Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

10 hari lalu

Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO

SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.

Baca Selengkapnya

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

13 hari lalu

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

15 hari lalu

Karyawan Alami Burnout, Ini yang Perlu Dilakukan Atasan

Jika karyawan mengalami burnout, bukan hanya ia sendiri yang harus mencari solusi mengatasinya. Atasan juga perlu memperhatikan hal ini.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

19 hari lalu

Kadin Ingatkan Pengusaha Transparan jika Tak Sanggup Bayar THR: Harus Ada Komunikasi dan Interaksi

Ketua Kadin Arsjad Rasjid menyebut pengusaha harus transparan jika tak dapat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada pekerja.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

25 hari lalu

Komnas HAM Duga BPJS Ketenagakerjaan Melanggar HAM karena Tolak Klaim Kematian Transpuan Miskin

BPJS Ketenagakerjaan diduga melanggar hak atas kesejahteraan, kesehatan, dan perlakuan diskriminatif karena menolak klaim-klaim kematian transpuan yang merupakan peserta aktif.

Baca Selengkapnya

Dukung Program BPJS Ketenagakerjaan, Pemkab Cirebon Siapkan Dana Desa

25 hari lalu

Dukung Program BPJS Ketenagakerjaan, Pemkab Cirebon Siapkan Dana Desa

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

25 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya