Bank Singapura DBS Keluar dari Pendanaan Adaro, Ini Kata Aktivis

Rabu, 7 September 2022 16:40 WIB

Sejumlah aktivis mengangkat poster saat melakukan aksi di Kantor Adaro Energy, Jakarta, Rabu, 27 April 2022. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa aktivis lingkungan menanggapi Bank asal Singapura, DBS, yang menyatakan menghentikan pinjaman PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Kebijakan itu dilakukan di tengah melejitnya laba dari perusahaan batu bara di sepanjang semester pertama 2022.

Pada tahun 2021, batu bara menyumbangkan 96 persen dari pendapatan Adaro, tanpa ada rencana untuk mengurangi ketergantungan dari batu bara. Sedangkan, DBS berkomitmen untuk mengurangi eksposur batu-bara sampai dengan nol di tahun 2039. Saat ini, batu-bara merupakan industri yang akan hilang di masa depan, hal ini-lah yang mendorong pendana meninggalkan batu-bara.

Peneliti di Trend Asia Andri Prasetiyo menjelaskan keputusan institusi keuangan global semacam ini menunjukkan bahwa masa depan cerah bagi industri batu bara hampir sulit terjadi. Padahal Adaro menjadi salah satu perusahaan batu bara terbesar yang mendapatkan laba jumbo dari masa windfall batubara.

“Namun, tetap saja hal ini tidak mampu mengurungkan niat lembaga finansial untuk segera menarik diri dan pergi,” ujar dia dalam keterangan tertulis hari ini.

Menurut Andri, hal ini seharusnya juga menjadi pelajaran penting bagi industri batu bara, bahwa di tengah penguatan komitmen transisi energi ke depan, ada indikasi momentum windfall yang indah sebagaimana sedang terjadi saat ini tidak otomatis akan terus bertahan menjadi laba di masa depan. “Perusahaan harus semakin serius dan segera mempercepat rencana transisinya,” kata Andri.

Advertising
Advertising

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan International Energy Agency memproyeksikan bagaimana cara untuk mencapai net-zero di tahun 2060. Salah satunya dengan diberhentikannya (phase out) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan teknologi lama di tahun 2050-an.

Terlebih lagi, Indonesia mengekspor 85 persen batu bara-nya ke negara yang memiliki target net-zero, hal ini menimbulkan keraguan atas prospek permintaan batu-bara jangka panjang.

Indonesia Campaigner di Market Forces Nabilla Gunawan mengatakan permintaan batu bara yang menurun secara drastis mengindikasikan bahwa pembiayaannya memiliki risiko kerugian finansial yang semakin meningkat. “Risiko keuangan dari investasi batu bara terlihat jelas dari keputusan lembaga keuangan global maupun regional phase out dari batu bara,” tutur dia.

Menurut Nabila, risiko transisi timbul karena perubahan kebijakan dalam mengurangi ketergantungan pada batu bara sebagai upaya mengurangi dampak perubahan iklim. Bank domestik, dia berujar, harus segera mengambil langkah untuk menghindari potensi kerugian yang besar yang ditimbulkan dari investasi batu-bara.

“Mereka harus memiliki kebijakan untuk menghentikan pendanaan ke sektor batu bara,” ucap Nabilla.

Sejak 2015, dia menjelaskan, total pinjaman langsung yang diberikan keempat bank yakni Mandiri, BCA, BNI, dan BRI untuk perusahaan batu bara dalam negeri mencapai US$ 3,5 miliar. Dan keputusan DBS, serta bank-bank besar lainnya untuk meninggalkan Adaro merupakan sinyal kuat agar seluruh pelaku bisnis batu bara transisi keluar dari batu bara sekarang.

“Seluruh bank di Indonesia dan Asia yang serius tentang komitmen krisis iklim harus berhenti mendanai batu-bara sekarang,” ujar Nabilla.

Baca Juga: Citigroup Sebut Proses Divestasi Bisnis Consumer Banking di RI Masih Berjalan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

1 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

1 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

2 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

3 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

3 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

3 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

4 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya