Harga BBM Naik, Erick Thohir dan Teten Buat Program Solar Murah untuk Nelayan

Senin, 5 September 2022 14:52 WIB

Sejumlah nelayan melakukan bongkar muat kerang hijau hasil tangkapannya di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 19 Juli 2022. Saat ini para nelayan masih mengkonsumsi solar eceran yang dibeli seharga Rp7.500-Rp8.000 per liternya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meluncurkan program Solar untuk koperasi nelayan setelah harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Kedua menteri bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero).

"Program ini bentuk langkah cepat pemerintah mencari solusi di tengah kebijakan pengurangan subsidi BBM bagi kalangan mampu," kata Erick melalui keterangan tertulis pada Senin, 5 September 2022.

Program itu digadang-gadang dapat membuat nelayan membeli BBM dengan harga yang terjangkau. Erick menyebutkan program tersebut akan dimulai di tujuh titik sebagai pilot project. Pada tahap awal, penyaluran BBM nelayan dilakukan dalam tiga bulan.

Adapun program Solar untuk koperasi nelayan akan didistribusikan kepada nelayan yang membutuhkan. Kata Erick, koperasi nelayan memiliki data berupa nama dan alamat anggotanya. Dengan demikian, penyaluran Solar bersubsidi lebih tepat sasaran.

Jika pilot project di tujuh titik itu sukses selama tiga bulan, pemerintah akan memperluas program ini ke seluruh Indonesia. "Sebab program ini sesuai dengan semangat dan amanah Presiden Jokowi agar pemerintah hadir memberi solusi di tengah kebutuhan masyarakat," kata dia.

Advertising
Advertising

Program Solar untuk koperasi nelayan akan dimulai secara bertahap. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan program itu akan berdampak langsung terhadap kesejahteraan nelayan. Dengan adanya program untuk koperasi nelayan, kata Teten, nelayan semakin gampang mengakses bahan bakar.

"Sehingga nanti kenaikan Solar tidak terlalu berdampak karena rantai pasoknya akan diperbaiki," ujar Teten.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan program itu akan berlangsung di Lhoknga, Deli Serdang, Indramayu, Pekalongan, Semarang, Surabaya, dan Lombok Timur. Pada awal Desember, program BBM untuk nelayan disebarkan ke seluruh wilayah di Indonesia.

"Pertamina menyambut baik program ini karena akan memudahkan pertamina dalam menyalurkan BBM bersubsidi untuk nelayan karena melalui koperasi ini yang anggotanya by name by addres bisa dipastikan ini akan langsung ke para nelayan," ujar Nicke.

Sebelumnya, pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar pada Sabtu, 3 September 2022. Harga Pertalite yang semula Rp 7.650 per liter, kini menjadi Rp 10.000 per liter. Sementara itu, harga Solar subsidi naik dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.

BBM non-subsidi jenis Pertamax juga turut naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500. Harga-harga baru tersebut berlaku sejak pukul 14.30 WIB, Sabtu pekan lalu.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca Juga: Terkini Bisnis: Buruh Akan Demo Harga BBM, Profil Caroline Riady

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

3 hari lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

3 hari lalu

Hendak Ambil Tangkapan Ikan, Nelayan di Bangkalan Malah Temukan Buaya 3 Meter

Buaya masuk ke hutan mangrove di Bangkalan saat air pasang diduga karena tertarik oleh ikan-ikannya yang terperangkap jala nelayan.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Berhasil Tuntaskan Program 25 Ribu Nelayan Produktif

6 hari lalu

Pemkab Kukar Berhasil Tuntaskan Program 25 Ribu Nelayan Produktif

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menjalankan program 25 ribu nelayan produktif, bahkan melebihi target pencapaian.

Baca Selengkapnya

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

6 hari lalu

Luhut Soal Pertalite dan Bioetanol, Berikut Daftar BBM yang Pernah Dihapus Pemerintah

Isu penghapusan BBM pertalite dibantah Pertamina. Sebelumnya Luhut sebut penggantian pertalite dengan bioetanol. "Harus ke sana larinya," katanya.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

10 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Masih Salurkan Pertalite Sesuai Penugasan

PT Pertamina Patra Niaga mmasih menyalurkan BBM jenis Pertalite (RON 90) kepada masyarakat sesuai kuota tahun 2024 yang ditetapkan pemerintah

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

16 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

24 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

26 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

26 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

27 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya