Aksi Korporasi, Tindakan terhadap Aset Perusahaan

Selasa, 30 Agustus 2022 21:58 WIB

Pembangunan Tol Becakayu di kawasan Basuki Rahmat, Jakarta, Jumat, 11 Februari 2022. PT Waskita Toll Road (WTR) akan menerima tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,90 triliun untuk menggarap 7 ruas tol antara lain Tol Bekasi - Cawang - Kampung - Melayu (Becakayu) Seksi Koneksi Wiyoto - Wiyono dan Seksi 2A Ujung. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan menerbitkan saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue sebesar Rp 3,9 triliun. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban mengatakan aksi korporasi melalui right issue ini akan dilaksanakan pada November 2022. Tujuannya untuk memperkuat struktur permodalan dan menyehatkan keuangan perseroan, serta menyelesaikan pekerjaan berbagai proyek jalan tol.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah menyertakan sebesar Rp3 triliun dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam right issue Badan Usaha Milik Negara ini, dan berharap Rp 900 miliar sisanya dapat dihimpun dari publik.

Menteri berharap komposisi kepemilikan saham setelah rights issue dari pemerintah sebesar 75,35 persen dan publik sebesar 24,65 persen atau tetap sama seperti kepemilikan saat ini. “Komposisi kepemilikan setelah right issue tergantung pada masyarakat yang akan mengambil haknya,” kata Menteri dalam Rapat Kerja Menteri Keuangan dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin, 29 Agustus 2022.

Langkah yang diambil oleh Waskita itu merupakan salah satu bentuk dari aksi korporasi, yakni langkah yang mendorong atau melanjutkan proses dan berdampak langsung pada aset perusahaan. Setiap tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dan diubah secara material dapat dianggap sebagai tindakan korporasi.

Keputusan rights issue dapat mempengaruhi harga saham Waskita. Mengutip Barclays.co.uk beberapa tindakan dalam aksi korporasi akan menggerakkan harga saham secara positif dan dapat pula memicu reaksi negatif pasar.

Advertising
Advertising

Aksi korporasi dilakukan ketika disetujui dewan direksi. Persetujuan paling sering diambil melalui pemungutan suara. Dalam beberapa kasus, pemegang saham perusahaan diberi kesempatan untuk memberikan suara pada beberapa atau semua aksi korporasi yang dilakukan perusahaan.

Jenis-jenis Aksi Korporasi

Melansir corporateinternasionalinstitute.com ada tiga jenis aksi korporasi, yaitu:

Wajib

Merupakan tindakan korporasi yang wajib dilakukan oleh dewan direksi perusahaan. “Wajib,” berarti bahwa pemegang saham tidak punya pilihan selain menyetujui tindakan yang diambil seperti pembagian laba atau keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham atau dividen.

Pengambilan keputusan dilakukan oleh badan pengelola perusahaan. Pemegang saham tidak perlu melakukan apa pun selain mengumpulkan dividen tunai atas saham mereka. Selain dividen, tindakan lain yang diklasifikasikan sebagai tindakan wajib adalah spin-off atau distribusi aset-aset tertentu kepada pemegang saham, pemecahan saham, dan merger.

Wajib dengan Opsi

Tindakan korporasi wajib dengan opsi menawarkan pilihan kepada pemegang saham di antara opsi yang berbeda. Menggunakan contoh dividen lagi, dengan jenis tindakan ini, perusahaan menawarkan dividen dalam bentuk saham atau dividen tunai, dengan tindakan wajib menjadi opsi utama. Pemegang saham boleh memilih bentuk pembayaran dividen.


Sukarela

Aksi korporasi sukarela melibatkan aktivitas pemegang saham memilih untuk menjadi peserta. Agar perusahaan dapat maju dengan aksi korporasi, pemegang saham harus merespons. Contoh utama dari tindakan sukarela adalah penawaran tender.

Pemegang saham dapat berpartisipasi dalam penawaran tender atau menolak. Setiap pemegang saham harus memberikan tanggapan sehubungan dengan keikutsertaannya. Setiap pemegang saham yang memilih untuk menawarkan saham pada harga yang telah ditentukan kemudian akan menerima pembayaran dari penjualan.

NOVITA ANDRIAN

Baca juga: Aksi Korporasi Rights Issue BRI Topang Ultra Mikro

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

7 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Setor Rp126 Miliar ke Negara dari Uang Pengganti Kasus Korupsi di Bakamla

6 hari lalu

KPK Setor Rp126 Miliar ke Negara dari Uang Pengganti Kasus Korupsi di Bakamla

KPK menyetorkan uang pengganti kasus suap satelit Bakamla dengan terpidana korporasi PT Merial Esa.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

7 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

7 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

7 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

8 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

10 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

13 hari lalu

PUPR Targetkan Tol Palembang - Betung Tuntas di 2025, Basuki: Tambah Tim Percepatan

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah melihat langsung progres konstruksi dan pernak-pernik permasalahan di Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung.

Baca Selengkapnya