Fahrina, Si Manja yang Pintar Berbisnis

Reporter

Editor

Senin, 2 Maret 2009 09:13 WIB

TEMPO/Arnold Simanjuntak

TEMPO Interaktif, Jakarta: Dibilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Tempo menemui Fahrina Fahmi Idris. Di rumah yang cukup lega itu berserakan sembilan mobil beraneka merek. Ada Toyota Kijang Innova, Camry, Alphard, Toyota Crown Royal Saloon, dan Mercedes Kompressor.

Senin pagi itu, Kijang Innova warna krem disiapkan untuk mengantar Menteri Fahmi. Setelah Innova berangkat, giliran Camry hitam metalik dikeluarkan untuk mengantar istri Fahmi. Mercedes Kompresor dan sopirnya, menunggu komando Fahrina.

Sejak masih kuliah di London, Fahrina sudah pintar mencari duit sendiri. Salah satunya, ia menyuplai senjata dari Inggris untuk peralatan olahraga menembak di Tanah Air. Usaha itu kian berkembang karena didukung suami, Poempida Hidayatulloh, 37 tahun. Fahrina dan Poempi juga mendirikan PT Universal Security Indonesia.

Rina--demikian panggilannya--spontan menampik jika dibilang suksesnya berkat fasilitas sang ayah, Menteri Perindustrian Fahmi Idris. Ia dan suaminya merintis usaha jauh sebelum ayahnya menjadi menteri. "Kami berdua bukan pengusaha dadakan," ujar perempuan 36 tahun ini.

Lincah dalam berbisnis, Fahrina terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi), pada akhir 2007, Namun, ada kebiasaan yang tak hilang pada komisaris lima perusahaan ini: sehari-hari sangat manja kepada kedua orangtua. Jika Poempi ke luar kota, kedua orang tuanya datang untuk menemaninya.

Advertising
Advertising

Kelima perusahaan itu adalah PT Lima Ideas, perusahaan jasa konstruksi dan desain interior; PT Ideas Analitika Pratama, penyedia jasa teknologi informasi, konsultasi, dan pengadaan umum; PT Universal Security Indonesia, penyedia jasa keamanan, kawal angkut barang berharga; Trans Cargo Global, perusahaan kargo; serta PT Viron Energy, yang berbisnis energi terbarukan.

Itu belum cukup, setahun lalu, ia mulai membuka spa di Hotel Four Seasons, Jakarta. Ia tak sengaja mendirikan usaha ini. "Hanya karena itu hotel Papa (Fahmi Idris) saja," kata cucu mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia Hasan Basri ini.

Fahrina bergabung dengan Iwapi enam tahun lalu, sepulang dari London pada 1998, Saat itu, reformasi sedang hangat-hangatnya. Salah satu yang ia lihat, peluang bisnis jasa keamanan. Kondisi keamanan dalam negeri waktu itu memang kacau-balau. Inilah alasan Fahrina mendirikan perusahaan jasa keamanan PT Security Academy. Pada 2004, bersama suami mendirikan perusahaan serupa: PT Universal Security Indonesia. Kliennya perusahaan-perusahaan pertambangan, perbankan, dan migas.

ERWIN DARIYANTO

Berita terkait

Di Musda IX HIPPI Fadel Muhammad Jabarkan IKN dan Tantangan Jakarta

8 Desember 2022

Di Musda IX HIPPI Fadel Muhammad Jabarkan IKN dan Tantangan Jakarta

Jakarta tetap menjadi pusat bisnis dan di Kalimantan Timur menjadi pusat pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Pribumi DKI Siap Menyesuaikan Harga Imbas dari Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

3 September 2022

Pengusaha Pribumi DKI Siap Menyesuaikan Harga Imbas dari Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Sarman Simanjorang menyatakan, pengusaha telah siap menyesuaikan harga barang dan jasa seiring dengan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Bersubsidi Naik, Pengusaha Pribumi DKI Jakarta Sebut Masih Terjangkau

3 September 2022

Harga BBM Bersubsidi Naik, Pengusaha Pribumi DKI Jakarta Sebut Masih Terjangkau

Sarman Simanjorang menganggap pemerintah memang harus menyesuaikan tarif bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Pribumi Maklumi Keputusan Rem Darurat PSBB Anies Baswedan

10 September 2020

Pengusaha Pribumi Maklumi Keputusan Rem Darurat PSBB Anies Baswedan

Pengusaha Pribumi memaklumi keputusan rem darurat PSBB Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Empat Usul Pengusaha Pribumi untuk Pulihkan Perkonomian UMKM DKI

23 Juli 2020

Empat Usul Pengusaha Pribumi untuk Pulihkan Perkonomian UMKM DKI

Untuk memulihkan perekonomian UMKM, pengusaha pribumi mengusulkan agar jenis bantuan sosial diubah dari bahan pangan menjadi uang tunai.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Pribumi: Belum Semua UMKM Buka karena Terkendala Modal

23 Juli 2020

Pengusaha Pribumi: Belum Semua UMKM Buka karena Terkendala Modal

Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia menyatakan belum semua UMKM buka di masa PSBB Transisi karena terkendala modal.

Baca Selengkapnya

PSBB Transisi, Pengusaha Pribumi: Ekonomi Kita Masih Gigi Satu

22 Juli 2020

PSBB Transisi, Pengusaha Pribumi: Ekonomi Kita Masih Gigi Satu

Ketua Hippi DKI Jakarta, Sarman Simanjorang menyebut pendapatan sektor perdagangan di masa PSBB Transisi masih stagnan.

Baca Selengkapnya

Karyawan Tempat Hiburan Demo, Pengusaha Pribumi: Wajar Saja

22 Juli 2020

Karyawan Tempat Hiburan Demo, Pengusaha Pribumi: Wajar Saja

Ketua Hippi DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai wajar demonstrasi yang digelar para karyawan tempat hiburan di depan Balai Kota Jakarta.

Baca Selengkapnya

DKI Terima Bantuan Banjir dari Himpunan Pengusaha Pribumi

24 Januari 2020

DKI Terima Bantuan Banjir dari Himpunan Pengusaha Pribumi

Pemerintah DKI menerima bantuan bagi korban banjir dari Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia wilayah Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Berharap Jokowi Evaluasi 16 Paket Kebijakan Ekonomi

13 September 2019

Pengusaha Berharap Jokowi Evaluasi 16 Paket Kebijakan Ekonomi

Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang menilai 16 paket kebijakan ekonomi kurang berhasil.

Baca Selengkapnya