BUMN Perikanan Ungkap Penyebab Belum Bisa Masuk Pasar Ekspor Eropa

Jumat, 19 Agustus 2022 21:00 WIB

Pekerja tengah membongkar ikan dari kapal di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Rabu, 18 Mei 2022. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), potensi ikan tangkap Indonesia mencapai 12,01 juta ton per tahun. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Perikanan Indonesia (Perindo) mematok target ekspor sebesar 25 persen pada tahun ini. Perusahaan pelat merah itu merevisi target dari sebelumnya 10 persen seiring tangkapan ikan yang meningkat.

Selama semester I/2022, Perindo berhasil merealisasikan serapan ikan hasil tangkapan nelayan sebesar 5.570 ton.

Direktur Utama PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan pangsa pasar Perindo saat ini masih terbatas di kawasan Amerika dan Asia, minus Eropa. Menurutnya, penyebab ikan Indonesia belum bisa diterima negara benua biru lantaran belum terpenuhinya Sertifikat Sistem Ketelusuran (traceability) Hasil Perikanan.

“Di Eropa ini ada tambahan-tambahan lagi persyaratannya. Misalnya, ikan harus punya traceability, mereka harus tahu ikan ditangkap di mana, kapan ditangkapnya. Nah, penangkapan kita belum bisa ditelusuri, misalnya daerah tangkapnya Arafura tapi bongkarnya di Jawa, Jakarta, Banyuwangi dan lain sebagainya,” tutur Sigit saat dihubungi, Jumat 19 Agustus 2022.

Dia berharap program penangkapan terukur Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bisa segera dirilis untuk menjawab tantangan tersebut.

“Nah penangkapan terukur yang akan dilakukan KKP bisa menjawab itu. Ada ketentuan di KKP, kalau nangkapnya di perairan tertentu, ikannya harus didaratkan Pelabuhan terdekat. Itu akan di-launch oleh KKP,” ujarnya.

Adapun ikan yang banyak diekspor Perindo yaitu Ikan Cakalang, Ikan Tuna, Ikan Kembung, Ikan Tongkol, Ikan Deho, Ikan Layang dan Gurita. Ikan tersebut diperoleh dari nelayan di sejumlah cabang PT Perikanan Indonesia yaitu di Pekalongan, Belawan, Brondong, Pemangkat, Ambon, Bacan, Benoa, Bitung, Gorontalo, Makasar, Padang, Sorong, Surabaya dan Tegal.

“Total mitra nelayan PT Perikanan Indonesia di seluruh Indonesia berjumlah 1.400 nelayan,” tambah Sigit.

Sigit mengungkapkan produk ikan yang diserap PT Perikanan Indonesia dari nelayan ini merupakan bahan baku yang akan dilakukan pengolahan sebelum dijual. Dalam proses pengolahan, PT Perikanan Indonesia akan fokus ke arah hilirisasi produk untuk memaksimalkan nilai tambah.

“Kami memang sudah punya rencana akan mengkalengkan produk ikannya, ready to cook. Sekarang lagi digodok proyeknya. Kami tidak harus memiliki pabrik, tinggal kerja sama dengan pabrik pengalengan, akan di-launching tahun ini, kami tidak buat pabrik karena investasinya cukup mahal,” jelas Sigit.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor perikanan di Indonesia pada kuartal I/2022 mencapai US$1,53 miliar atau naik 21,63 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pada periode tersebut, Amerika Serikat menjadi negara tujuan ekspor utama dengan nilai sebesar US$727,27 juta. Kemudian disusul Tiongkok sebesar US$214,39 juta, Jepang sebesar US$151,62 juta, ASEAN sebesar US$151,26 juta, dan Uni Eropa sebesar US$78,17 juta.

Dari sisi komoditas, Udang menjadi favorit dengan nilai sebesar US$621,92 juta atau 40,64 persen terhadap nilai ekspor total, disusul Tuna-Cakalang-Tongkol US$189,53 juta (12,39 persen), Rajungan-Kepiting US$172,56 juta (11,28 persen), Cumi-Sotong-Gurita US$154,53 juta (10,10 persen), Rumput Laut US$114,26 juta (7,47 persen), dan Tilapia US$14,86 juta (0,97 persen).

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

59 menit lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

10 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

2 hari lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

2 hari lalu

KKP Tetapkan 5,5 Juta Hektar Habitat Penyu Sebagai Kawasan Konservasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) telah menetapkan 5,5 juta hektar habitat penyu sebagai kawasan konservasi.

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

2 hari lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

3 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

3 hari lalu

KKP Tingkatkan Kualitas dan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjadikan peringatan Hari Tuna Sedunia sebagai momentum meningkatkan kualitas dan jangkauan pasar komoditas perikanan tersebut

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

4 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

4 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya