Ekonom Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen

Rabu, 17 Agustus 2022 01:15 WIB

Seorang wanita memilih pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Jumat 13 Mei 2022. Belanja pada masa Ramadhan-Lebaran 2022 akan mengungkit pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2022. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom DBS mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus melaju meskipun berada di bawah ancaman resesi ekonomi global, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia semester kedua 2022 diproyeksikan mencapai 5,2 persen, atau menguat dibandingkan catatan di semester pertama sebesar 3,7 persen.

Radhika Rao, Ekonom Senior Bank DBS dalam laporan bertajuk “Indonesia Data Pulse 2Q22 GDP Growth Jumps” mengatakan kinerja perdagangan yang kuat disertai dengan pembukaan kembali aktivitas pascapandemi menjaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Momentum ini juga diiringi oleh pemanfaatan dari kenaikan harga komoditas di taraf global dan stabilitas daya beli masyarakat.

”Mobilitas layanan jasa antar jemput juga mengiringi tren positif pertumbuhan ekonomi ini,” kata Radhika Rao, dalam keterangan tertulis, 16 Agustus 2021.

Radhika Rao memperkirakan di kuartal kedua 2022 Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akan mengalami peningkatan sebesar 5,44 persen secara tahunan, di mana lonjakan ini melampaui perkiraan sebelumnya sekaligus melewati angka pertumbuhan di kuartal pertama sebesar 5 persen.

Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 juga diprediksi akan lepas landas melewati berbagai capaian ekonomi di 2021. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan di semester pertama 2022 yang mencatatkan 5,2 persen.

Advertising
Advertising

”Pulau Jawa merupakan kontributor utama pertumbuhan secara keseluruhan, yang menyumbang 56,6 persen dari keseluruhan output ekonomi, naik 5,7 persen secara tahunan,” katanya.

Radhika Rao mengungkapkan bahwa dari sisi pengeluaran, konsumsi akhir pengeluaran pemerintah berdampak pada kontraksi -5,2 persen. Namun, di antara sub-segmen yang lain, justru terjadi peningkatan secara luas. Lebih lanjut, ekspor mencatatkan angka 19,7 persen, melampaui persentase impor sebesar 12,3 persen.

Konsumsi naik

Konsumsi rumah tangga berada di persentase sebesar 5,5 persen secara tahunan, catatan ini di luar 3,1 persen kenaikan dalam pembentukan modal tetap bruto. ”Konsumsi akhir naik 32 persen secara tahunan, disertai lonjakan 9,1 persen ekspor, dan 3 persen impor,” jelas Radhika Rao.

Sementara dari sisi industri, sektor transportasi dan penyimpanan mencatatkan peningkatan sebesar 21,3 persen, dan menempati urutan teratas dari aktivitas lintas sektor. Selanjutnya, akomodasi dan kegiatan food service sebesar 9,8 persen, dan manufaktur mengalami pelambatan sebesar 4 perswn. ”Di samping itu, sektor konstruksi tumbuh sebesar 1 persen,” katanya.

Menurut Radhika Rao, prediksi pertumbuhan 2022 ini belum sepenuhnya aman dari risiko kenaikan lainnya. Sebab angka pertumbuhan yang kuat, akan menjadi dasar bagi Bank Indonesia untuk memutuskan kebijakan moneter yang terkait dengan inflasi.

Lebih lanjut, stabilitas pertumbuhan ekonomi akan membantu para pembuat kebijakan tetap fokus terhadap inflasi dan stabilitas pasar keuangan. Terlebih Bank Indonesia telah menandai risiko bahwa di paruh kedua tahun ini, inflasi akan melampaui target, dan diasumsikan terjadi pengulangan di 2023 mendatang.

Radhika Rao mengatakan sekalipun inflasi inti dipantau langsung oleh para pembuat kebijakan, perbandingan antara tingkat inflasi dan tingkat suku bunga masih harus diperhatikan. Fokus kebijakan moneter juga diharapkan dapat bergeser secara inkremental di akhir kuartal ketiga. ”Para pembuat kebijakan perlu memperhatikan dan membuat antisipasi terhadap laju inflasi,” ungkap Radhika Rao.

Baca juga: Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2023 Capai 5,3 Persen, Apa Pemicunya?

Berita terkait

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 jam lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

17 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

19 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sarankan APBN 2025 Fokus pada Sejumlah Sektor, Makan Siang Gratis Ditunda

2 hari lalu

Ekonom Sarankan APBN 2025 Fokus pada Sejumlah Sektor, Makan Siang Gratis Ditunda

Prabowo berjanji jika terpilih sebagai presiden, dia akan melaksanakan program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

4 hari lalu

Tips Kelola Keuangan dengan, Jangan Lupa Atur Porsi Konsumsi

Head of Deposit and Wealth Management UOB Indonesia Vera Margaret memberikan tips kelola keuangan dalam perencanaan keuangan.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

4 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya