Sri Mulyani Naikkan Target Setoran BUMN Tahun Depan Jadi Rp 44,1 Triliun

Selasa, 16 Agustus 2022 18:36 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menaikkan target setoran dividen bagi badan usaha milik negara (BUMN) pada 2023. Kenaikan ini tercantum dalam Rancangan Undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023.

Sri mengatakan, tahun depan, setoran dividen BUMN yang termasuk pendapatan kekayaan negara dipisahkan mencapai Rp 44,1 triliun. Angka tersebut naik dari outlook atau proyeksi 2022 sebesar Rp 40,4 triliun.

"BUMN kita targetkan akan memberikan dividen lebih tinggi lagi tahun depan yaitu Rp 44 triliun," kata dia saat konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2023 di Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2022.

Peningkatan setoran dividen ini utamanya disebabkan oleh adanya proyeksi peningkatan kinerja keuangan BUMN pada 2022 seiring dengan kondisi perekonomian yang membaik. Sebelumnya, sejumlah BUMN terdampak pandemi Covid-19 secara signifikan.

Pemerintah, kata Sri Mulyani, juga terus mendorong optimalisasi pendapatan kekayan negara dipisahkan, termasuk dividen BUMN melalui perbaikan portofolio dan penguatan infrastruktur keuangan BUMN. Meningkatnya target penerimaan dividen dari BUMN ini menjadi satu-satunya komponen yang ditargetkan naik dalam penerimaan negara bukan pajak (PNBP) 2023.

Advertising
Advertising

Dalam RAPBN 2023, PNBP ditargetkan Rp 426,3 triliun atau turun 16,6 persen dari outlook 2022 sebesar Rp 510,9 triliun. Sri mengatakan target PNBP pada tahun depan turun seiring dengan berkurangnya proyeksi harga-harga komoditas. Kondisi ini menyebabkan penerimaan dari sumber daya alam (SDA) yang cukup besar menopang PNBP pun ikut turun.

Dia menyebutkan penerimaan SDA pada 2023 hanya akan mencapai Rp 188,7 triliun atau lebih rendah dari outlook 2022 yang sebesar Rp 218,5 triliun. "Tidak selamanya komoditas megalami harga yang selevel tahun ini makanya PNBP akan terkoreksi di level Rp 188,7 triliun," ujar Sri.

Selain penerimaan SDA yang turun, PNBP lainnya ditargetkan melorot dalam RAPBN 2023--dari outlook tahun ini Rp 149 triliun menjadi Rp 110,4 triilun. Demikian juga penerimaan Badan Layanan Umum (BLU) yang turun dari Rp 103 triliun menjadi Rp 83 triliun.

"Gejolak dari volatilitas harga memengaruhi postur APBN kita namun kita tidak boleh membiarkan gejolak ini kemudian mendikte dan memengaruhi program-program pemerintah," kata Sri Mulyani.

Baca: Alokasi Subsidi Energi pada 2023 Turun jadi Rp 210,7 Triliun, Harga BBM Akan Naik?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

6 jam lalu

Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

10 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

1 hari lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

1 hari lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

4 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

4 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya