Kohler Bangun Pabrik Keramik Baru di Cikarang Senilai Rp 14,5 Triliun
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 16 Agustus 2022 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap pembangunan pabrik keramik baru PT Kohler Manufacturing Indonesia di Cikarang, Jawa Barat, bakal membuka lebih banyak lagi lapangan kerja.
"Investasi perusahaan tersebut akan membawa bisnis terkemuka untuk sektor industri di Tanah air, sehingga membuka ratusan lapangan pekerjaan yang baik ke lanskap manufaktur yang tumbuh pesat di kawasan ini,” kata Agus dalam keterangan resmi yang diterima, Selasa, 16 Agustus 2022.
Pernyataan tersebut disampaikan usai Kohler merealisasikan investasi sebesar Rp 14,5 triliun untuk membangun pabrik baru di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik itu berkapasitas satu juta unit keramik saniter.
Sejak Januari 2022, realisasi produksi Kohler telah mencapai 239 ribu unit. Perusahaan asal Amerika Serikat ini memiliki jumlah tenaga kerja sebanyak 429 orang dan akan menyerap lebih dari 1.000 pekerja setelah kapasitas produksi berjalan penuh.
Potensi industri keramik saniter di Indonesia kini didukung oleh 10 perusahaan yang tersebar di Jawa dan Sumatera. Adapun utilisasi sepanjang tahun 2015 sampai 2018 cenderung stabil di angka 89 persen.
Akibat pandemi, utilisasi jeblok menjadi 59 persen pada 2019-2020 karena berkurangnya permintaan dan pelambatan ekonomi global. “Akan tetapi, mulai tahun 2021, utilisasi kembali naik mencapai 62 persen,” ujar Agus.
Adapun kinerja ekspor keramik saniter nasional pada semester pertama tahun ini naik 8,97 persen ketimbang periode serupa tahun lalu. “Penjualan produk-produk PT Kohler Manufacturing Indonesia sebesar 90 persen akan ditujukan untuk memenuhi pasar ekspor, antara lain ke Amerika Serikat dan negara-negara Asia Pasifik,” kata Agus.
<!--more-->
Ia memaparkan selama semester I tahun ini terdapat empat realisasi investasi di sektor industri keramik, tiga di antaranya berlokasi di Kawasan Industri Kendal, Batang, Mojokerto, dengan total investasi Rp 3,2 triliun. Sedangkan yang keempat adalah investasi PT Kohler Manufacturing Indonesia.
Pemerintah, kata Agus, terus mendukung pertumbuhan industri keramik saniter di Tanah Air dengan kebijakan-kebijakan yang mendukung, seperti pemberian insentif tax allowance dan fasilitas Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) sebesar US$ 6 per MMBTU.
“PT Kohler Manufacturing Indonesia saat ini tercatat sebagai penerima HGBT dengan alokasi sebesar 0,07 BBTUD,” ucapnya.
Sementara itu CEO Kohler Co David Kohler menyampaikan peresmian pabrik kitchen and bath pertama Kohler di Indonesia ini menandai komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung perekonomian Indonesia. “Pabrik ini merupakan fasilitas manufaktur pertama kami di Indonesia, sehingga melengkapi lebih dari 50 lokasi manufaktur di seluruh dunia,” ujarnya.
Indonesia, menurud Kohler, adalah pasar strategis. Pendirian dan operasional pabrik baru tersebut merupakan tonggak pencapaian Kohler yang sudah hadir di Indonesia selama 35 tahun. "Kami berharap bisa terus melayani para pelanggan melalui investasi dan distribusi khusus di Indonesia,” ujarnya.
ANTARA
Baca: Jokowi Beberkan Penyebab RI Tak Impor Beras Konsumsi 3 Tahun Terakhir
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini