Terpopuler Sepekan: Tarif Baru Pulau Komodo Ditunda, Sri Mulyani Minta BBM Dikendalikan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 14 Agustus 2022 07:54 WIB

Taman Nasional Komodo di Pulau Komodo ramai dikunjungi wisatawan pasca pelonggaran aturan Covid-19, Jumat 17 Juni 2022. TEMPO/MARTHA WARTA SILABAN

TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler ekonomi dan bisnis sepekan dimulai dengan penundaan penerapan harga baru tiket masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar sebesar Rp 3,75 juta. Menteri Pariwisata Sandiaga Uno mengatakan tarif berlau mulai 1 Januari 2023.

Kemudian informasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengingatkan adanya kemungkinan harga mi instan di pasaran naik sampai tiga kali lipat dalam waktu dekat. Penyebabnya adalah impor gandum dari Rusia dan Ukraina terganggu.

Selain itu berita tentang Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta lagi agar PT Pertamina (Persero) bisa mengendalikan volume penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Serta Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Thomas Trikasih Lembong membeberkan tentang proyek mangkrak di kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara. Berikut adalah ringkasan dari berita terpopuler tersebut.

1. Tiket Pulau Komodo Rp 3,75 Juta Berlaku 2023, Sandiaga Uno: Sesuai Arahan Jokowi

Advertising
Advertising

Menteri Pariwisata Sandiaga Uno memastikan tiket masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar sebesar Rp 3,75 juta berlaku 1 Januari 2023. Saat ini, pemerintah daerah menunda penerapan harga baru hingga 5 bulan untuk melakukan sosialisasi lebih masif.

Saat dikonfirmasi apakah Jokowi sudah setuju dengan penundaan ini, Sandi menyebut dirinya memang mendapat arahan dari Jokowi di awal pekan lalu. Sandi pun sudah berkoordinasi dengan dengan Jokowi soal kebijakan yang diambil.

"Jadi ini sesuai dengan arahan bapak presiden," kata dia saat ditemui usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.

Baca selengkapnya di sini.<!--more-->

2. Menteri Pertanian: Hati-hati, Besok Harga Mi Instan Naik 3 Kali Lipat

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengingatkan adanya kemungkinan harga mi instan di pasaran naik sampai tiga kali lipat dalam waktu dekat. Penyebabnya adalah impor gandum dari Rusia dan Ukraina terganggu.

"Di sana (Rusia dan Ukraina), gandum tertimbun 180 juta ton. Jadi hati-hati yang banyak makan mi dari gandum, besok harganya tiga kali lipat itu," ujarnya dalam Webinar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada Senin, 8 Agustus 2022.

Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina telah mendorong negara-negara di dunia menghadapi ancaman krisis pangan, termasuk sulitnya mendapatkan gandum. Menurut Syahrul, ada 62 negara yang terganggu pasokan pangannya akibat ketegangan geopolitik dua negara itu.

Syahrul kemudian meminta maaf karena kementeriannya harus secara ekstrem meenggamblangkan informasi tersebut. Sebenarnya, kata dia, gandum sebagai bahan baku mi instan tersebut tersedia stoknya, namun harganya sangat tinggi. Sementara itu, Indonesia masih harus mengimpor bahan baku itu lantaran gandum sulit ditanam di Indonesia.

Baca selengkapnya di sini.<!--more-->

3. Sri Mulyani Kembali Minta Pertamina Kendalikan Penjualan BBM Bersubsidi: Supaya APBN Tak Terpukul

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali meminta agar PT Pertamina (Persero) bisa mengendalikan volume penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Dengan begitu, postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bisa tetap terjaga.

"Tentu saya berharap Pertamina untuk betul-betul mengendalikan volumenya, jadi supaya APBN tidak terpukul," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2022.

Dengan tak terkendalinya penjualan BBM bersubsidi, menurut dia, alokasi subsidi dan kompensasi energi dapat melebihi dari pagu anggaran APBN yang sebesar Rp 502 triliun pada tahun ini. "Meskipun APBN-nya bagus, surplus sampai Juli, tapi tagihannya nanti kalau volumenya tidak terkendali akan semakin besar di semester dua," ucap Sri Mulyani.

Baca berita selengkapnya di sini.<!--more-->

4. Thomas Lembong Blak-blakan Cerita Ancol Tidak Berkembang: Banyak Proyek Mangkrak

Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Thomas Trikasih Lembong membocorkan maraknya proyek mangkrak di kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara. Thomas Lembong mengatakan berbagai proyek tampak tak terurus karena ketidakmampuan manajemen mengelola aset.

“Ancol tidak berkembang, banyak proyek mangkrak di Ancol,” ujar Thomas dalam wawancara khusus dengan Tempo melalui Zoom, Jumat, 12 Agustus 2022.

Thomas mencontohkan proyek pembangunan hotel bintang lima di sebelah Resor Putri Duyung yang digadang-gadang bakal menjadi properti unggulan Ancol. Alih-alih menghasilkan bangunan megah, proyek yang telah menghabiskan duit senilai ratusan miliar itu hanya menyisakan fondasi.

Selain itu, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ini menyinggung pengelolaan ABC Mall atau Ancol Beach City yang berada di kawasan Pantai Karnaval Ancol. Operasional aset yang pengelolaannya dipegang oleh dua pengusaha berkongsi ini terpaksa mandek lantaran adanya konflik internal.

Baca selengkapnya di sini.

Baca Juga: Kenaikan Tarif Masuk TN Komodo Ditunda Hingga Akhir Tahun, Tetap Rp 3,75 Juta?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

1 menit lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

1 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

3 jam lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

4 jam lalu

Fenomena Pabrik Tutup sejak Awal Tahun, Jokowi: Mungkin Efisiensi, Kalah Bersaing..

"Karena mungkin efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," kata Jokowi soal fenomena pabrik tutup.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

4 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

4 jam lalu

Anggukan Jokowi soal Disebut Jadi Penjembatan Prabowo-Megawati

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan Presiden Jokowi yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Megawati dan Prabowo

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

4 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

5 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya