TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Sandiaga Uno memastikan tiket masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar sebesar Rp 3,75 juta berlaku 1 Januari 2023. Saat ini, pemerintah daerah menunda penerapan harga baru hingga 5 bulan untuk melakukan sosialisasi lebih masif.
Saat dikonfirmasi apakah Jokowi sudah setuju dengan penundaan ini, Sandi menyebut dirinya memang mendapat arahan dari Jokowi di awal pekan lalu. Sandi pun sudah berkoordinasi dengan dengan Jokowi soal kebijakan yang diambil.
"Jadi ini sesuai dengan arahan bapak presiden," kata dia saat ditemui usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.
Menjelang tarif baru berlaku, Sandiaga menyebut pemerintah beberapa bulan ke depan menyiapkan komunikasi yang transparan. "Kami mau tampung semua aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat," kata Sandi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Zet Sony Libing mengonfirmasi pemberlakuan harga tiket masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar ditunda. Ia mengatakan, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat memutuskan harga tiket kembali ke tarif lama sampai 31 Desember 2022.
Sehingga, mulai 1 Januari 2023 tiket masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar akan kembali naik sebesar Rp 3,75 juta per orang. "Pemerintah provinsi akan melakukan sosialisasi lebih dalam lagi kepada semua pihak yang terkait," ujarnya kepada Tempo, Senin, 8 Agustus 2022.
Ketua Dewan Pewakilan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia Kabupaten Manggarai Barat (DPD KNPI Mabar), Sergius Tri Deddy mengaku menyambut baik kebijakan tersebut. Namun, langkah itu tidak serta merta diterima sebagai sesuatu yang menyenangkan bagi masyarakat di Manggarai barat.
Bagi masyarakat setempat, kata dia, urusan nasib pariwisata jika kenaikan tarif dipaksakan lebih penting dari pada soal penundaan. Apalagi banyak wisatawan yang membatalkan perjalanan saat mengetahui kenaikan harga tiket masuk ke TN Komodo tersebut.
Sandi mengklaim jumlah pengunjung yang batal ke Pulau Komodo tidaklah signifikan jumlahnya. Sandi memastikan Kemenpar akan mengukur dampak terhadap UMKM tidak turun signifikan.
Malah sebaiknya, Ia menyebut ada potensi peningkatan penghasilan masyarakat karena sekarang bandara sudah dibangun. Fasilitas pariwisata dan ekonomi kreatif juga sudah disiapkan. "Kami harapkan tentu akan meningkatkan penghasilan masyarakat, dan aspek konservasi dan ekonomi ini akan kami realisasikan beriringan," ujarnya.
Baca: Demo Tolak Kenaikan Tiket Pulau Komodo, PHRI: Ada Komunikasi Kurang Pas, Kami Minta Maaf