Terpopuler Bisnis: Thomas Lembong Ungkap Proyek Mangkrak Ancol, Direksi Baru Garuda
Reporter
Tempo.co
Editor
Francisca Christy Rosana
Sabtu, 13 Agustus 2022 06:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler sepanjang Jumat, 12 Agustus 2022, diwarnai pelbagai isu. Berita seputar proyek-proyek mangkrak di Ancol yang diungkap Komisaris Utamanya, Thomas Lembong, paling banyak dibaca oleh masyarakat.
Ada pula berita tentang direktur baru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. RUPS Garuda menetapkan Salman El Farisiy sebagai Direktur Human Capital Garuda.
Berikut ini empat berita terpopuler di kanal ekonomi dan bisnis, kemarin.
1. Thomas Lembong Blak-blakan Cerita Ancol Tidak Berkembang: Banyak Proyek Mangkrak
Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Thomas Trikasih Lembong membocorkan maraknya proyek mangkrak di kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara. Thomas Lembong mengatakan berbagai proyek tampak tak terurus karena ketidakmampuan manajemen mengelola aset.
“Ancol tidak berkembang, banyak proyek mangkrak di Ancol,” ujar Thomas dalam wawancara khusus dengan Tempo melalui Zoom, Jumat, 12 Agustus 2022.
Thomas mencontohkan proyek pembangunan hotel bintang lima di sebelah Resor Putri Duyung yang digadang-gadang bakal menjadi properti unggulan Ancol. Alih-alih menghasilkan bangunan megah, proyek yang telah menghabiskan duit senilai ratusan miliar itu hanya menyisakan fondasi.
Selain itu, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal ini menyinggung pengelolaan ABC Mall atau Ancol Beach City yang berada di kawasan Pantai Karnaval Ancol. Operasional aset yang pengelolaannya dipegang oleh dua pengusaha berkongsi ini terpaksa mandek lantaran adanya konflik internal.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Garuda Tunjuk Mantan Bos Anak Usaha Krakatau Steel Jadi Direktur Human Capital
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. digelar hari ini, Jumat, 12 Agustus 2022. Dalam RUPS tersebut, terjadi pergantian direksi.
Director of Human Capital Garuda Indonesia Aryaperwira Adileksana digantikan oleh Salman El Farisiy. Pergantian direksi ini dikonfirmasi oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra.
Irfan mengirimkan profil Salman saat dihubungi ihwal pergantian direksi pada Jumat petang, 12 Agustus. "Yup," kata Irfan membenarkan informasi tersebut.
Salman El Farisy sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Daya Listrik, anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. Ia menjabat baru sebulan, yakni sejak Juli.
Lulusan S3 Doktor Ilmu Hukum di Universitas Jayabaya itu juga pernah didapuk sebagai tenaga ahli hukum di Krakatau Steel. Ia menjabat selama dua tahun sejak 2020.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
3.Tarif Ojek Online Naik, Indef Beberkan Dampaknya: Tak Hanya ke Inflasi, Tapi ...
Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Nailul Huda memperkirakan kenaikan tarif ojek online (ojol) bakal memicu inflasi tinggi. "Inflasi transportasi per Juli 2022 sudah cukup tinggi, di mana secara tahunan sudah di level 6,65 persen, tertinggi kedua setelah makanan, minuman, dan tembakau," ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis, 11 Agustus 2022.
Menurut dia, upaya pemerintah menjaga inflasi tetap rendah misalnya dengan mengalokasikan subsidi BBM hingga subsidi pangan menjadi kontradiktif karena kenaikan tarif ojol akan memberatkan masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah belum mempertimbangkan berbagai aspek atau sisi lain dari kebijakannya tersebut.
Padahal, kata Nailul, kenaikan tarif ojol selain bakal mengerek inflasi, juga akan mendorong masyarakat pengguna ojol beralih moda transportasi lain atau bahkan kendaraan pribadi. “Jika menggunakan kendaraan pribadi akan menambah kemacetan dan kerugian ekonomi akan bertambah,” tuturnya.
Sementara transportasi online, termasuk ojek online, adalah multisided-market yang memungkinkan banyak jenis konsumen yang dilayani oleh sebuah platform. Oleh karena itu, seharusnya yang dilihat bukan hanya dari sisi mitra pengemudi ojek online saja, namun juga dari sisi konsumen atau penumpang.
Baca selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Pertamina Baru Setor Dividen Rp 730 Miliar ke Negara, Tiap Tahun Turun?
Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) Kementerian Keuangan mencatat PT Pertamina (Persero) baru menyetor dividen ke negara sebesar Rp 730 miliar. Padahal, total setoran dividen yang harus dibayarkan perusahaan pelat merah itu mencapai Rp 2,97 triliun.
Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan DJA Kurnia Chairi mengatakan setoran dividen yang dibayarkan Pertamina ini baru terlaksana pada Juli 2022. Sedangkan RUPS perusahaan sudah terselenggara sejak Juni 2022.
"Jadi memang sepanjang Juni belum masuk, kemudian di Juli sudah ada setoran dividen dari Pertamina," kata Kurnia dalam diskusi virtual, Jumat, 12 Agustus 2022.
Kurnia menjelaskan setoran dividen baru masuk karena pembayarannya diputuskan bertahap. Total setoran Pertamina pada Juli 2022 yang sebesar Rp 730 miliar itu pun merupakan setoran dividen tahap pertama dan selanjutnya akan dilunasi pada Agustus 2022.
"Memang setorannya dilakukan bertahap, nanti Agustus ini kita sedang koordinasi dengan Pertamina, BUMN lain yang kira-kira akan sudah setorkan sehingga harapannya dari total Rp 2,97 triliun ini mungkin di Agustus sudah kita terima," ucapnya.
Baca selengkapnya di sini.
Baca Juga: Cina Sebut Sering Komunikasi dengan Presiden Jokowi dan Luhut soal Kereta Cepat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.