Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat, Paling Tinggi di Kawasan Asia

Reporter

Kamis, 11 Agustus 2022 17:00 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen ke level 14.200. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat pada Kamis 11 Agustus 2022. Pada saat yang sama, mata uang lain di kawasan Asia ditutup bervariasi.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda ditutup menguat 0,71 persen atau 105 poin sehingga berada di posisi Rp14.765 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, pada pukul 15.10 WIB terpantau melemah 0,21 persen atau 0,022 poin ke level 104,97.

Sejumlah mata uang lain di kawasan Asia terpantau turut menguat yakni peso Filipina turun 0,65 persen, won Korea Selatan 0,56 persen, dan yen Jepang melemah 0,26 persen.

Sementara itu, yuan Cina terpantau melemah 0,25 persen, dan dolar Singapura melemah tipis 0,03 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam riset hariannya pada Rabu kemarin, menyebutkan rupiah menguat lantaran harga konsumen Amerika Serikat (AS) tidak berubah pada Juli dibanding Juni ketika harga naik 1,3 persen. Harga Juli lebih rendah dari ekspektasi karena penurunan tajam dalam biaya bensin sehingga menimbulkan pasar memposisikan ulang selagi berharap inflasi memuncak.

Ibrahim menyebut para investor berharap Federal Reserve tidak perlu mempertahankan kenaikan suku bunga yang curam jika kenaikan harga mencapai puncak. Hal ini karena suku bunga telah mendukung dolar.

Kabar tersebut membuat saham AS dan obligasi jangka pendek menguat. Hal ini juga mendorong Nasdaq lebih dari 20 persen di atas level terendah pada Juni. Imbal hasil treasury dua tahun juga menurun menjadi 3,21 persen atau tujuh poin lebih rendah dari penutupan sebelumnya.

"Pasar saat ini memperkirakan peluang 57,5 persen dari kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Fed berikutnya, menurut alat Fedwatch CME, meskipun kenaikan 75 basis poin lainnya tetap mungkin," ujar Ibrahim dalam riset hariannya.

Pada Juli inflasi AS turun menjadi 8,5 persen, tetapi angka tersebut masih mendekati level tertinggi selama beberapa dekade. Turunnya kenaikan harga di AS pada Juli juga disebabkan menurunnya harga gas.

Tingkat inflasi tahunan lantas turun menjadi 8,5 persen mendekati level tertinggi multidekade. Namun, angka tersebut tetap lebih rendah dari puncak empat dekade sebesar 9,1 persen pada Juni lalu.

Turunnya inflasi di AS juga berdampak pada harga minyak mentah dunia karena ketika ekonomi AS meningkat permintaan energi akan naik.

"Jadi wajar saja harga minyak ikut terungkit dan ini merupakan sinyal negatif terutama bagi Indonesia, karena harga bahan bakar minyak (BBM) akan ikut melonjak," ujar Ibrahim.

Lebih lanjut, Ibrahim menyebut inflasi AS yang melandai merupakan sinyal bagi AS untuk mulai melangkah melewati masa sulit. Hal ini kekhawatiran akan terjadinya reses mulai menurun sehingga permintaan energi meningkat seiringan dengan perbaikan kondisi.

Melambatnya laju inflasi juga membuat pasar semakin yakin bahwa The Fed akan mengerem laju pengetatan moneter, Hal ini lantaran kenaikan suku bunga acuan yang agresif selama ini dilakukan dengan jargon perang melawan inflasi.

Seiring dengan inflasi AS yang rendah, The Fed dinilai dapat mengerem laju pengetatan moneter. Hal ini kian memperkuat sinyal Bank Indonesia (BI) tetap akan menahan suku bunga acuan karena inflasi juga masih terjaga.

"Membuat daya beli masyarakat tetap stabil dan ekonomi nasional bisa to the moon. Ini bukti fundamental ekonomi stabil dan berimbas terhadap menguatnya mata uang rupiah," ujar Ibrahim.

Adapun untuk perdagangan besok, Jumat, Ibrahim memperkirakan rupiah akan dibuka fluktuatif, tetapi ditutup menguat di rentang Rp14.740-Rp14.790 per dolar AS.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

14 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya