OJK: Kasus Pencurian Data, Pemalsuan Transaksi Akibat Tidak Ada Tata Kelola yang Baik

Kamis, 11 Agustus 2022 15:44 WIB

Logo OJK. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Sophia Wattimena menekankan pentingnya adopsi teknologi digital dalam tata kelola perusahaan atau digital governance bagi pelaku usaha jasa keuangan saat melakukan transformasi digital di dalam perusahaan.

Menurut Sophia, digitalisasi tanpa disertai dengan proses tata kelola yang baik, tidak akan memberikan manfaat namun justru menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

"Terjadinya berbagai kasus di industri keuangan seperti pencurian data, penyalahgunaan data, pemalsuan transaksi dan kasus kejahatan lain yang merugikan konsumen timbul sebagai akibat tidak adanya tata kelola yang baik. Penerapan digital governance dapat dilihat dari munculnya praktek tata kelola yang baik dengan mengedepankan nilai integritas , transparan, serta kejujuran dalam setiap praktik transaksi keuangan," ujar Sophia dalam seminar daring yang dipantau di Jakarta, Kamis 11 Agustus 2022.

Ia menambahkan, pelaksanaan digital governance yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku, akan membuat investor merespon secara positif terhadap kinerja perusahaan.

"Selain itu, digital governance akan meningkatkan nilai pasar perusahaan serta menjamin hak-hak digital konsumen terpenuhi," kata Sophia.

Sophia menyampaikan, seiring dengan perkembangan informasi dan teknologi yang begitu cepat dan perubahan gaya hidup masyarakat, kebutuhan konsumen khususnya terkait layanan keuangan akan terus meningkat, terlebih lagi dengan kondisi pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung selama lebih dari dua tahun belakangan ini.

Dunia virtual pun jadi jauh lebih sibuk dan ramai dari sebelumnya. Pergeseran aktivitas di masyarakat dan konsumen jasa keuangan terlihat dari peralihan pemanfaatan gawai, komputer, dan internet untuk melakukan aktivitas sehari-sehari, termasuk dalam melakukan transaksi keuangan.

"Tentu dengan perubahan yang begitu masif tersebut dalam waktu yang relatif singkat, organisasi perlu segera melakukan transformasi digital agar dapat mengejar arus perubahan yang terjadi," ujar Sophia.

Saat ini, lanjut Sophia, sudah semakin banyak penerapan teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), cloud computing, serta Internet of Things (IoT). Hal tersebut memicu penciptaan model bisnis baru dan perluasan data yang dapat diolah menjadi informasi penting bagi perkembangan bisnis dan pengambilan keputusan.

Oleh karena itu, kemampuan manajemen data dan analitik, menjadi sangat krusial bagi organisasi ke depan untuk menganalisis sejumlah besar data yang dihasilkan dari transformasi digital. Era transformasi digital mengharuskan para pelaku usaha jasa keuangan untuk membuat perubahan yang radikal guna mendorong aktiivitas bisnis perusahaan masuk ke dalam skema digital yang canggih dan saling terintegrasi satu sama lain.

"Hal ini penting mengingat digitalisasi memberikan manfaat dan keuntungan besar bagi para pelaku usaha antar lain menciptakan efisiensi proses bisnis dan mekansime kerja, mendorong lebih banyak munculnya inovasi, dan yang sangat penting mempermudah akses bagi konsumen," kata Sophia.

Sophia menambahkan, arus digitalisasi dalam satu dekade terakhir telah mempengaruhi sendi-sendi perekonomian dan mengubah lanskap besar ekonomi dan keuangan dunia. Setidaknya terdapat tiga perubahan drastis yang disebabkan oleh pesatnya perkembangan inovasi teknologi yang berbasis digital.

Pertama, revolusi digital mengubah perilaku transaksi ekonomi di masyarakat. Kedua, proses digitalisasi yang berkembang pesat, mengubah secara mendasar kegiatan di berbagai bidang dan menggerus model bisnis yang tidak menggunakan teknologi. Ketiga, data sebagai "The New Oil", menjadi kunci dalam mengintegrasikan ekonomi dan keuangan digital.

"Terdapat risiko yang besar apabila organisasi tidak melakukan transformasi digital, yaitu berpotensi kehilangan konsumen. Organisasi berpotensi kalah besaing dengan kompetitor yang dapat memberikan produk dan layanan yang lebih mudah dan kompetitif sehingga akan mempengaruhi kelangsungan hidup atau going concern organisasi tersebut," ujar Sophia.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

19 jam lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

1 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

2 hari lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

2 hari lalu

Judi Online per April 2024, Polisi Sebut Ada 729 Kasus dan 1.158 Tersangka

Pada 2023 terdapat 1.196 kasus judi online dengan jumlah tersangka 1.967, sedangkan di 2024 per April terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

2 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

5 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

5 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

6 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

6 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

7 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya