Harga Mi Instan Disebut Akan Naik 3 Kali Lipat, Zulkifli Hasan: Gandum Turun per September
Reporter
Antara
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 11 Agustus 2022 11:35 WIB
TEMPO.CO, Kulon Progo - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yakin harga mi instan tidak bakal melonjak hingga tiga kali lipat seperti yang disebut oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebelumnya.
"Mi instan tidak akan naik tiga kali karena gandum memang trennya naik, karena gagal panen di Australia yakni sekitar 67 juta ton gagal panen," kata Zulkifli usai meninjau harga kebutuhan pangan di Pasar Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis, 11 Agustus 2022.
Salah satu alasan di balik keyakinannya bahwa harga mi instan tak akan meroket karena ada tren penurunan harga gandum yang merupakan bahan baku mi instan. Sebab, ketersediaan dan pasokan gandum belakangan telah membaik.
Zulkifli mencontohkan kunjungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi beberapa waktu lalu ke Rusia telah membawa dampak baik terhadap ketersediaan dan pasokan gandum di Indonesia. "Presiden pergi ke Rusia dan ternyata berhasil, gandum bebas sekarang. Jadi pasar gandum akan dibanjiri oleh Ukraina. Kemudian Australia panennya berhasil, Kanada berhasil, Amerika berhasil," tuturnya.
Oleh karena itu, menurut dia, harga gandum pada September akan turun. "Jadi kalau (naik) tiga kali, tidak, lah. Kalau ada kemarin (harga) naik sedikit, iya. Sehingga, inflasi kita 4 persen, 5 persen jadi naiknya segitu, tapi cenderung September akan turun," ucap Zulhas.
Adapun Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo Sudarna menyatakan tak ada gejolak permintaan dan ketersediaan terigu yang berbahan baku gandum di Kulon Progo. Saat ini, dari pantauannya, tidak ada penurunan ataupun kenaikan permintaan.
Hal tersebut, kata Sudarna, tercermin dari harga terigu di tingkat pedagang pasar rakyat dan toko kelontong yang stabil. Berdasarkan hasil pemantauan pada 4, 8 dan 10 Agustus 2022 tidak ada perubahan signifikan.
Selanjutnya: Lonjakan harga mi instan hingga tiga kali lipat sebelumnya disebut oleh Menteri Pertanian.
<!--more-->
Sedikitnya terdapat lima merek terigu di Kulon Progo, yakni Segitiga Biru tetapi Rp 12 ribu, Cakra Kembar Rp 13 ribu, Kunci Rp 13 ribu, Pita Merah Rp 12,5 ribu dan curah Rp 10 ribu per kilogram. "Berdasarkan pantauan selama tiga kali berturut-turut tidak ada kenaikan dan harga tetap," katanya.
Soal lonjakan harga mi instan hingga tiga kali lipat sebelumnya dilontarkan oleh Menteri Syahrul Yasin Limpo. Ia menyatakan keadaan pangan di dunia saat ini sedang dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Pasalnya, banyak faktor yang mempengaruhi kondisi di sektor pangan.
Setelah adanya turbulensi akibat serangan Covid-19, dunia masih harus menghadapi kondisi perubahan iklim global yang menyebabkan tidak menentunya cuaca yang sangat berpengaruh terhadap sektor pangan. Di saat yang sama, perang antara Rusia dan Ukraina telah menyebabkan melonjaknya harga gandum, mengingat kedua negara tersebut menjadi salah satu lumbung gandum terbesar di dunia.
"Jadi hati-hati yang makan mi banyak, dari mi banyak dari gandum besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya bicara ekstrem saja ini, ada gandumnya tapi harganya akan mahal banget. Sementara kita impor terus mi gitu loh," kata Syahrul dikutip dari YouTube Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Selasa 9 Agustus 2022.
Soal ini, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) Franciscus Welirang memastikan harga mi instan buatan Indomie tidak akan melonjak sampai tiga kali lipat. Salah satunya karena harga gandum internasional belakangan sudah terpantau menurun.
Pria yang akrab disapa dengan Franky tersebut menjelaskan harga gandum mencapai level tertinggi pada Mei 2022 dan akan tiba di Indonesia pada Agustus ini. “Harga gandum tertinggi sudah lewat dan sepertinya tidak akan naik lagi,” katanya ketika dihubungi, Rabu, 10 Agustus 2022.
ANTARA
Baca: Bantah Harga Mi Instan Bakal Naik 3 Kali Lipat, Bos Indofood: Harga Gandum Tertinggi Sudah Lewat
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.