Kenaikan Tarif Masuk TN Komodo Ditunda Hingga Akhir Tahun, Tetap Rp 3,75 Juta?
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 9 Agustus 2022 09:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mengumumkan penundaan kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional atau TN Komodo. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Zet Sony Libing mengatakan saat ini harga tiket berlaku tarif lama sampai 31 Desember 2022.
Namun, mulai 1 Januari 2023 tarif Pulau Komodo dan Pulau Padar akan naik. "Tetap akan berlaku harga konsevasi sebesar Rp 3,75 juta per orang," ujarnya kepada Tempo, Senin, 8 Agustus 2022.
Ia berjanji pemerintah provinsi akan melakukan sosialisasi lebih dalam tentang kenaikan tarif itu kepada semua pihak yang terkait.
Adapun Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Vinsensius Jemadu mengaku telah melakukan dua kali dialog bersama pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang sempat berdemonstrasi akibat kenaikan harga tiket masuk TN Komodo.
Vinsensius berujar telah melakukan diskusi sesuai arahan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Diskusi dilakukan di Labuan Bajo pada 4 Agustus 2022 dan hari ini, Senin 8 Agustus pukul 11 pagi.
Ia berujar tiket masuk TN Komodo tetap mengacu pada PP nomor 12 tahun 2014. Tarif baru itu nantinya akan dialokasikan untuk PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), PAD (Pendapatan Asli Daerah), fasilitas, dan biaya konservasi.
Kemenparekraf, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, dan TN Komodo juga akan bersama-sama menyusun mekanisme, pelaksanaan, dan tim pelaksana komunikasi publik sebelum tarif baru itu diberlakukan.
Sandiaga Uno pun mengatakan kementeriannya selama lima bulan ke depan akan memastikan komunikasi berjalan dengan baik. "Agar masyarakat betul-betul mengerti kebijakan yang seharusnya berpihak kepada kesejahteraan masyarakat," kata dia dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Senin, 8 Agustus 2022.
Ia berjanji akan terus membuka ruang diskusi publik guna menampung aspirasi yang solutif. Ia berharap upaya konservasi dan pemulihan ekonomi bisa dilakukan secara beriringan.
Ihwal dampak dari berkurangnya wisatawan Pulau Komodo dan Pulau Padar sebanyak 200 ribu lebih akibat kenaikan harga tiket, menurutnya tidak bisa menghalangi kebijakan tersebut. Pembatasan tetap harus diimplementasikan agar habitat dan kelangsungan hidup Komodo itu terjaga.
Sandiaga berdalih wisatawan bisa datang ke kawasan wisata lain di NTT seperti Pulau Rinca, Gua Batu Cermin, Water Front, hingga desa wisata Wae Rebo. "Ini yang sedang kita kembangkan sehingga travel patern ke depan akan mendistribusikan wisatawan maupun nusantara di kawasan wisata tersebut," ucap Sandiaga.
Baca Juga: Gubernur NTT Beberkan 3 Poin Hasil Diskusi dengan Demonstran Soal Tarif TN Komodo