Aspakrindo: Crypto Winter Tak Menumpulkan Selera Investasi Venture Capital

Minggu, 7 Agustus 2022 20:26 WIB

Ilustrasi startup. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda melihat minat venture capital untuk mendanai startup atau proyek blockchain masih tinggi meski aset kripto sedang menghadapi musim dingin alias winter. Sebab kata dia, saat ini justru menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk menentukan startup maupun proyek kredibel mana yang memiliki fundamental kuat.

"Crypto winter tidak menumpulkan selera investasi venture capital. Saya melihat modal tersedia dan bisa digunakan untuk investasi di startup kripto atau blockchain lainnya. Namun, beberapa venture capital kini lebih selektif untuk menentukan startup atau proyek mana yang akan mereka danai," kata Manda dalam keterangan resmi pada Ahad, 7 Agustus 2022.

Aset kripto sebelumnya terus anjlok. Berdasarkan data Coinmarketcap.com, aset kripto besar, seperti Bitcoin, mencatatkan penurunan hampir 70 persen dari level tertingginya pada akhir 2021.

Manda mengatakan di tengah kondisi aset kripto yang penuh tantangan, venture capital semakin fokus untuk melakukan due diligence yang ketat dalam membuat keputusan menggelontorkan dana mereka. Perubahan perilaku venture capital ini sedikit berpengaruh terhadap kondisi pasar dan risiko ekosistem kripto dan blockchain yang masih pada masa tahap awal perkembangan.

Pergeseran fokus ini pun dianggap berbeda dengan bulan dan tahun sebelumnya. Pada masa lalu, venture capital cukup melihat perkembangan lonjakan nilai token kripto dalam ekosistemnya untuk berinvestasi di startup atau proyek blockchain. Namun, saat ini venture capital tidak menjalankan metode seperti itu lagi.

Advertising
Advertising

"Saat ini venture harus lebih berhati-hati dalam melakukan pendanaan ke startup atau proyek kripto maupun blockchain. Banyak dari mereka telah melihat nilai investasi dan reputasi bisa anjlok karena proyek yang mereka promosikan secara aktif mengalami kegagalan, seperti kasus Terra yang menghantam seluruh industri kripto," ucapnya.

Tidak hanya venture capital, perusahaan besar atau institusi lainnya pun mulai mantap memasuki industri kripto dan blockchain. Di Indonesia, sudah ada beberapa perusahaan besar yang sedang menjajaki pengembangan bisnis dengan memanfaatkan teknologi blockchain yang memiliki keunggulan transparansi, kecepatan transfer data, tingkat keamanan yang tinggi, dan interoperabilitas.

Manda menjelaskan, ada pula beberapa perusahaan besar dari berbagai sektor, mulai industri hiburan, media, hingga perbankan di Indonesia yang melakukan pendekatan kerja sama untuk meningkatkan bisnis melalui pemanfaatan blockchain. "Jadi, meski market kripto secara khusus sedang lesu, teknologi backbone-nya, yaitu blockchain, masih menjanjikan untuk jangka panjang. Ini seperti revolusi Internet di tahun 1990-an," ucap Manda.

BISNIS

Baca: Kemenhub Surati Bos-bos Maskapai Imbau Turunkan Harga Tiket Pesawat: Daya Beli Belum Pulih

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

4 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

4 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

8 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

9 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

12 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

13 hari lalu

Terpopuler: Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU, Gunung Ruang Erupsi Sejumlah Maskapai Batalkan Penerbangan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU: Penanganannya Tak Boleh Kalah Canggih

13 hari lalu

Presiden Jokowi Wanti-wanti Pola Baru TPPU: Penanganannya Tak Boleh Kalah Canggih

Presiden Jokowi mengingatkan untuk waspada terhadap pola baru TPPU yang berbasis teknologi.

Baca Selengkapnya

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

16 hari lalu

Akademi Crypto Gelar Event Road to Bitcoin Halving

Akademi Crypto gelar event kripto terbesar di dunia yakni Road to Bitcoin Halving yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu, 7 April 2024.

Baca Selengkapnya

75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

34 hari lalu

75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

Sebanyak 75 startup bidang pangan, industri kreatif, Informasi dan Teknologi, obat kesehatan dan pertanian mengikuti seleksi program IPB University.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya