Bagaimana Cara Menjadi Aktuaris?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 6 Agustus 2022 14:41 WIB

Aktivitas pelayanan nasabah PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri) di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2020. PT ASABRI (Persero) bertugas menunjang upaya meningkatkan kesejahteraan Prajurit TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri beserta keluarganya. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktuaris merupakan salah satu profesi yang jarang di dengar masyarakat awam, tetapi profesi ini memiliki prospek kerja yang menjanjikan. Dilansir dari laman math.ipb.ac.id, aktuaris adalah seorang ahli yang dapat mengaplikasikan teori matematika, probabilitas dan statistika, serta ilmu ekonomi dan keuangan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan aktual pada sebuah bisnis. Lantas, bagaimana cara menjadi aktuaris?

Mengutip dari aktuaris.go.id, cara menjadi aktuaris dibagi menjadi dua, yaitu pendidikan strata 1 dan pendidikan keprofesian oleh Persatuan Aktuaria Indonesia (PAI). Pendidikan strata 1 aktuaria merupakan langkah awal untuk menjadi seorang aktuaris dan memperoleh gelar Sarjana Ilmu Aktuaria (S.Aktr). Pendidikan ini akan ditempuh dalam waktu 4 tahun dan mempelajari bidang matematika yang kerap kali disebut sebagai “matematika asuransi”.

Ilmu aktuaria adalah ilmu tentang asuransi, alias pengelolaan risiko keuangan di masa yang akan datang. Mahasiswa aktuaria akan mendapatkan mata kuliah yang merupakan kombinasi antara ilmu tentang peluang, matematika, statistika, keuangan, dan pemrograman komputer.

Sedangkan untuk pendidikan keprofesian, seseorang yang telah lulus kuliah dan mendapatkan Sarjana Ilmu Aktuaria harus menempuh ujian sertifikasi yang diselenggarakan oleh Persatuan Aktuaria Indonesia terlebih dahulu. Sertifikasi PAI hanya bisa melakukan penyetaraan ujian profesionalisme aktuaria untuk mahasiswa dari 8 kampus, yaitu ITB, UGM, IPB, UI, ITS, Unpad, UB, dan Unpar.

Meski sudah lulus, seorang aktuaris masih harus mengikuti berbagai ujian sertifikat dengan perkiraan waktu 6-10 tahun. Adapun aktuaris memiliki dua gelar di Indonesia, yakni Fellow of the Society of Actuaries of Indonesia (FSAI) dan Associate of the Society of Actuaries of Indonesia (ASAI). Aktuaris bergelar FSAI telah menyelesaikan 10 mata ujian yang diselenggarakan Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), sementara aktuaris bergelar ASAI hanya mengikuti delapan mata ujian di antaranya.

Advertising
Advertising

Di Indonesia, keberadaan seorang aktuaris yang berkualitas sangat penting dalam memenuhi kebutuhan di dunia kerja, seperti industri asuransi dan keuangan. Hal ini karena OJK telah menetapkan peraturan yang mewajibkan perusahaan asuransi untuk memiliki minimal satu orang aktuaris sebagai seorang aktuaris perusahaan. Selain itu, mempekerjakan aktuaris dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jenis dan lini usaha yang diselenggarakan perusahaan membuat permintaan profesi aktuaris semakin tinggi.

Dikutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id, faktanya hingga saat ini industri asuransi nasional hanya memiliki sekitar 170 tenaga Fellow of the Society of Actuaries of Indonesia dan 160 tenaga Associate of the Society of Actuaries of Indonesia.

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 53 Tahun 2012, setiap perusahaan asuransi wajib memiliki seorang aktuaris. Namun, produk dan cabang yang dimiliki setiap perusahaan asuransi cukup banyak. Idealnya setiap perusahaan asuransi minimal memiliki 5 tenaga ahli aktuaris untuk produk asuransi umum hingga 10 tenaga ahli aktuaris untuk produk asuransi jiwa.

Mengutip its.ac.id, jika dikonversikan kedalam kebutuhan tenaga aktuaris dengan adanya 100 perusahaan asuransi di Indonesia, maka setidaknya dibutuhkan 500-1000 dari perusahaan konvensional dan syariah yang membutuhkan tenaga aktuaris pada periode 2015. Seharusnya kedua tipe perusahaan tersebut masing-masing memiliki tenaga ahli aktuaria sehingga kebutuhan tenaga ahli aktuaria menjadi dua kali lipat.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia pada asuransi, berdampak terhadap pertumbuhan industri asuransi di Indonesia. Pertumbuhan industri asuransi di Indonesia tentunya akan berdampak pada pertumbuhan kebutuhan ahli di bidang aktuaria di Indonesia. Padahal, sejauh ini sebagian kebutuhan atas ahli di bidang aktuaria dipenuhi oleh lulusan dari program studi statistika atau matematika.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca juga: Mengenal Aktuaris, Profesi Langka yang Banyak Dibutuhkan di Bidang Asuransi

Berita terkait

7 Rekomendasi Aplikasi Belajar Matematika untuk Pelajar

7 hari lalu

7 Rekomendasi Aplikasi Belajar Matematika untuk Pelajar

Saat ini para pelajar sudah tidak perlu khawatir menghadapi sulitnya pelajaran matematika. Berikut rekomendasi aplikasi belajar matematika.

Baca Selengkapnya

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

9 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

10 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

29 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Peringkat Belajar Matematika Siswa Indonesia Masih Urutan Bawah, Ada Apa?

45 hari lalu

Peringkat Belajar Matematika Siswa Indonesia Masih Urutan Bawah, Ada Apa?

Sambut Hari Matematika Internasional, ternyata matematika tidak hanya berkutat pada angka tetapi mengaktivasi otak kiri dan otak kanan secara seimbang

Baca Selengkapnya

Playing With Math di Hari Matematika Internasional

45 hari lalu

Playing With Math di Hari Matematika Internasional

Perayaan hari Matematika Internasional atau International Mathematics Day (IDM) adalah perayaan matematika di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Dosen Matematika ITS Bawa Timnya Juarai Kompetisi Hackathon di Abu Dhabi

46 hari lalu

Dosen Matematika ITS Bawa Timnya Juarai Kompetisi Hackathon di Abu Dhabi

Dosen matematika dari ITS Surabaya membawa timnya menjuarai kompetisi Pioneers 4.0 Hackathon Series yang digelar di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

46 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

47 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

47 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya