Ekonomi Tumbuh 5,44 Persen, Konsumsi Rumah Tangga Penyumbang Utama

Jumat, 5 Agustus 2022 12:21 WIB

Aktivitas pedagang di Pasar Rawamangun, Jakarta, Senin, 23 Mei 2022. Komoditas bawang, cabai, gula, dan telur ayam mengalami tren kenaikan dalam satu minggu terakhir. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono menyebutkan konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) tertinggi Indonesia triwulan II 2022 menurut pengeluaran, yakni sebesar 2,92 persen.

"Sebagai penyumbang utama pertumbuhan ekonomi triwulan kedua yang tumbuh 5,44 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy), konsumsi rumah tangga tumbuh sangat impresif yaitu 5,51 persen (yoy)," ucap Margo dalam Pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat 5 Agustus 2022.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tersebut juga terlihat jika dibandingkan dengan triwulan I 2022 yang sebesar 4,34 persen (yoy) disebabkan daya beli kelompok masyarakat bawah yang terbantu oleh bantuan sosial.

Ia menyampaikan terdapat peningkatan aktivitas belanja kelompok masyarakat menengah atas, khususnya pada momen Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Setelah konsumsi rumah tangga, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi Indonesia menurut pengeluaran adalah net ekspor atau nilai ekspor dikurang nilai impor, yaitu dengan porsi 2,14 persen.

Ekspor barang dan jasa menjadi komponen dengan pertumbuhan tertinggi dalam distribusi dan pertumbuhan PDB menurut pengeluaran, lantaran berhasil melesat sebesar 19,74 persen (yoy). Sementara impor tercatat tumbuh 12,34 persen (yoy).

Selanjutnya, BPS menuturkan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang menjadi indikator investasi sebagai sumber pertumbuhan tertinggi ketiga PDB Indonesia kuartal kedua tahun ini, dengan porsi 0,94 persen.

"PMTB tumbuh moderat sebesar 3,07 persen (yoy) pada triwulan II 2022 yang didorong oleh pertumbuhan barang modal (mesin, kendaraan, bangunan dan konstruksi lainnya) serta peningkatan realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN)," ungkapnya.

Sementara itu, sambung dia, komponen pengeluaran lainnya menyumbang PDB sebesar minus 0,56 persen, yaitu konsumsi pemerintah yang terkontraksi 5,24 persen (yoy) dan konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang meningkat 5,04 persen.

Adapun kontraksi konsumsi pemerintah pada triwulan II 2022 disebabkan oleh penurunan realisasi belanja pegawai serta belanja barang dan jasa APBN.

Baca: Bidik Konsumsi Rumah Tangga 2023 5,4 Persen, Sri Mulyani: Ekonomi Semakin Pulih

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

7 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

10 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

11 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

11 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya