Puluhan Karung Beras Bansos Dikubur di Depok, Perpadi: Itu Beras Premium

Senin, 1 Agustus 2022 23:50 WIB

Warga berdiri di dekat lokasi penemuan barang diduga bansos presiden di kawasan Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Minggu, 31 Juli 2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Billy Haryanto, mengaku kecewa atas penimbunan beras bansos dikubur di Depok, Jawa Barat. Sebab, beras bansos yang dipendam itu sebetulnya masih layak konsumsi. "Kalau dilihat kualitasnya, BerasKita itu harganya 10 ribu per kilogram, beras premium," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima, Tempo, Senin, 1 Agustus 2022.

Ia sangat menyayangkan tindakan penguburan itu. Kalaupun kondisi beras itu jelek seperti yang diklaim perusahaan logistik JNE, beras tersebut masih laku dijual untuk pakan ayam dan itik. Ia menghitung, beras yang rusak masih laku dijual Rp 4000 per kilogram. Apalagi jika berasnya masih bagus, kata dia, harganya bisa lebih tinggi."Sangat disayangkan. Ini kelewatan. Tidak manusiawi, beras kok dikubur," tuturnya.

Billy berujar sudah puluhan tahun berkecimpung di industri beras dan tak pernah menemukan kasus penguburan beras. Jika ada yang tidak layak, opsinya adalah menjadikan beras itu sebagai katul. Karena itu, menurutnya, kasus tersebut mencurigakan dan bisa saja terjadi di daerah lain. "Sebenarnya ada motif apa dari penimbunan beras ini?" kata dia.

Ia menduga ada hal yang tidak beres dalam tender pengadaan beras bansos untuk paket satu hingga enam itu. Billiy berharap lembaga terkait dapat menelusuri lebih lanjut penemuan beras bansos yang terkubur ini.

Awal mula informasi penguburan beras bansos itu bermula dari unggahan video akun Instagram @AndreLi_48. Beras Bansos Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu ditemukan terkubur di lahan Serap Kota Depok, Jawa Barat. Berdasarkan video tersebut, pemendaman beras bansos diketahui oleh ahli waris Muhamad Rudi Samin, pemilik lahan.

Setelah tiga hari dilakukan penggalian, ditemukan beras bantuan presiden yang semestinya disalurkan ke masyarakat pada tahun 2020. Tapi bantuan itu kemudian dipendam oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Diduga beras dikubur oleh pihak JNE.

Adapun VP of Marketing JNE Eri Palgunadi menyanggah soal pemberitaan temuan beras bansos di Depok. Menurutnya, JNE selalu mematuhi dan mengikuti peraturan yang berlaku serta selalu menjalankan standar operasi dengan sebaik mungkin dalam menjalankan bisnisnya.

Terkait dengan pemberitaan temuan bansos dikubur di Depo, kata dia, tidak ada pelanggaran yang dilakukan. Ia mengklaim penguburan beras bansos itu sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak. "Sudah sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," kata Eri dalam keterangan resmi, Ahad, 31 Juli 2022.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca Juga: Soal Bansos Dikubur di Depok, Risma: Bukan Zaman Saya

Berita terkait

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

7 jam lalu

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Mensos menjelaskan, timnya dari Kemensos akan mencarikan sumber air bersih terdekat.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

2 hari lalu

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

3 hari lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Wacana KemenPPPA-Kemensos Digabung, Khofifah Khawatir Tumpang Tindih

8 hari lalu

Wacana KemenPPPA-Kemensos Digabung, Khofifah Khawatir Tumpang Tindih

Khofifah Indar Parawansa menanggapi isu penggabungan Kemensos dan KemenPPPA di kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

10 hari lalu

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Pembahasan DTKS tidak perlu dilakukan di tempat mewah. Pembahasan bisa dilakukan di mana saja. Sebab, Risma menilai, hasil rapat lebih penting.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Sebut Pengusulan Data Penerima Bansos Kini Harus Melalui Musyawarah Desa

10 hari lalu

Mensos Risma Sebut Pengusulan Data Penerima Bansos Kini Harus Melalui Musyawarah Desa

Risma mengaku usulan mekanisme bansos ini usai mendengar kabar pengusulan bantuan sosial diputuskan oleh satu orang

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

11 hari lalu

Jokowi Sebut Stok Beras Cukup untuk Antisipasi Kemarau

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

11 hari lalu

Jokowi Tinjau Pasar di Karawang: Stok dan Harga Bahan Pokok Baik

Jokowi juga menyebut harga sejumlah bahan pokok mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

12 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

13 hari lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya