Suku Bunga Acuan Bertahan di 3,5 Persen, Bunga Deposito dan Kredit Turun

Reporter

Jumat, 22 Juli 2022 07:19 WIB

Ilustrasi deposito. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia mencatat penurunan suku bunga, baik deposito maupun kredit perbankan terus berlangsung seiring dengan kebijakan menahan suku bunga acuan pada level 3,5 persen sejak Februari 2021.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjabarkan di pasar dana suku bunga deposito satu bulan perbankan turun 69 basis poin (bps) sejak Juni 2021 menjadi 2,81 persen pada Juni 2022.

Sementara itu, suku bunga kredit menunjukkan penurunan 58 bps pada periode yang sama menjadi 8,94 persen.

Dia juga menyampaikan bahwa penyaluran kredit dan pembiayaan perbankan kepada dunia usaha terus menunjukkan pemulihan dengan kecukupan likuiditas yang terjaga.

Pada Juni 2022, likuiditas rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga mencapai 29,99 persen sehingga tetap mendukung kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit.

Advertising
Advertising

Sementara itu, kebijakan Bank Indonesia menaikan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah secara bertahap dan pemberian insentif GWM telah menyedot likuiditas perbankan sebesar Rp219 Triliun.

Penyesuaian secara bertahap GWM rupiah dan pemberian insentif GWM sejak 1 Maret sampai 15 Juli 2022 menyerap likuiditas perbankan sebesar Rp219 triliun,” ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis, 21 Juli 2022).

Giro Wajib Minimum adalah kewajiban bank meletakkan dananya di Bank Indonesia. Dengan kebijakan ini maka likuiditas bank menjadi lebih ketat sehingga mengurangi mengerem laju perbankan dalam penyaluran kredit dan pembiayaan kepada dunia usaha, serta partisipasi dalam pembelaan Surat Berharga Negara (SBN) untuk pembiayaan APBN.

Adapun BI menyampaikan bahwa kredit perbankan tumbuh dobel digit sebesar 10,66 persen secara tahunan pada Juni 2022. Capaian ini bahkan melampaui capaian kredit sepanjang 2021 yang tumbuh 5,2 persen.

Pertumbuhan kredit diikuti dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) yang tetap terjaga di kisaran 3,04 persen secara bruto dan 0,85 persen secara neto.

“Perbaikan penyaluran kredit tersebut utamanya ditopang oleh kredit produktif, yaitu kredit modal kerja dan kredit investasi, serta sebagian besar sektor ekonomi,” ujar Perry.

Baca Juga: Terpopuler Bisnis: BI Kerek Prediksi Inflasi, Alat Bukti Dugaan Kartel Minyak Goreng

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

17 jam lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

19 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

1 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya