Sri Mulyani Ajak Negara Anggota G20 Mengatasi Krisis Global

Jumat, 15 Juli 2022 12:09 WIB

TEMPO.CO, Nusa Dua - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hari ini membuka pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G20 ketiga di Nusa Dua, Bali. Dalam sambutan pembukaannya, Sri Mulyani menyoroti tiga masalah yang menjadi penyebab krisis global saat ini.

"Saat ini kita semua terancam oleh adanya perang Rusia-Ukraina, kenaikan harga komoditas yang drastis, dan peningkatan inflasi global," kata Sri Mulyani. Perang Rusia-Ukraina, kata Sri Mulyani, meningkatkan risiko krisis pangan ketika dunia baru saja memulai pemulihan dari pandemi Covid-19.

Peningkatan harga pangan membuat jutaan orang terancam. World Food Programe melaporkan, jumlah orang yang akan terdampak krisis pangan akan meningkat dua kali lipat dari kondisi pada 2019. "Dari 135 juta orang menjadi 276 juta orang. Maka perlu ada mekanisme pembiayaan untuk menyelamatkan masyarakat, serta perlu adanya kebijakan makroekonomi yang baik untuk melindungi negara dari krisis," ujar dia.

Berbarengan dengan itu, dunia juga menghadapi kenaikan harga energi ekstrem. Harga minyak mentah dunia naik 350 persen dalam periode dua tahun (April 2022-April 2022).

"Kondisi semacam ini terakhir kali terjadi pada 1970-an. Akibatnya kelangkaan BBM terjadi di mana-mana." Jika hal ini terjadi secara berkepanjangan, kata Sri Mulyani, dampaknya akan sangat luas, yakni krisis sosial dan politik. "Dan ini sudah kita saksikan bersama-sama di sejumlah negara."

Advertising
Advertising

Laju keaikan inflasi global juga lebih cepat ketimbang kesiapan negara-negara di dunia mengeluarkan kebijakan moneter untuk mengantisipasinya. Di berbagai negara maju dan berkembang, bank-bank sentral terus menaikkan suku buunga. "Negara berkembang harus ikut menyesuaikan kondisi ini karena mereka terancam keluarnya modal asing dan kenaikan biaya."

Ketiga ancaman tersebut, menurut Sri Mulyani, berimplikasi pada meningkatnya kerentanan posisi utang banyak negara, tak hanya negara berpenghasilan rendah dan menengah. "Negara berpenghasilan tinggi pun ikut terancam." Sebanyak 60 persen negara berpenghasilan menengah saat ini sudab berada di tubir kesulitan pembayaran utang. Lusinan negara berkembang bahkan mungkin sudah tak mampu membayar utang, setidaknya hingga tahun depan.

"Ini adalah aneka isu yang harus kita selesaikan bersama, oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral, serta organisasi internasional," kata Sri Mulyani. Ia mengingatkan, bahwa sejarang menunjukkan negara-negara anggota G20 telah terbukti mampu menghadapi berbagai krisis.

Pada 2008-2009, ketika terjadi krisis finansial global yang mengancam perekonomian, G20 hadir melakukan aksi nyata memastikan stabilitas finansial global. "Lalu, pada 2020-2021, ketika Covid-19 meluas, G20 juga hadir membantu negara-negara yang kesulitan, memastikan vaksinasi dilakukan secara luas, serta adanya dukungan kebijakan untuk masyarakat rentan dan kalangan usaha kecil," ujar Sri Mulyani.

Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga menyampaikan apresiasi kepada negara-negara yang mendukung agenda G20 di bawah presidensi Indonesia. Salah satunya adalah pembentukan pengelolaan dana krisis (financial intermediary fund/FIF) untk menghadapi potensi pandemi yang dikelola Bank Dunia. "Kita sudah mencatatkan komitmen seniali US $ 1 miliar untuk pembentukan FIF tersebut."

Baca Juga: Terpopuler Bisnis: Sri Mulyani Kritik Sistem Pajak Global, J Trust Bidik Rp 1,27 T dari Rights Issue

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

5 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

7 jam lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

8 jam lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

1 hari lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

2 hari lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

2 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

2 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

2 hari lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya