Harga TBS Rp 500 per Kg Terendah Sepanjang Sejarah, Petani Sawit Pilih Tak Panen

Kamis, 14 Juli 2022 12:15 WIB

Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga tandan buah segar (TBS) atau harga TBS sawit petani di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, kini anjlok dan hanya dihargai Rp 500 per kilogram. Para petani mengeluhkan penurunan harga komoditas tersebut hingga ke level terendah sepanjang sejarah.

"Setahu saya ini yang paling murah. Sebelumnya tidak pernah sampai Rp 500 per kilogram," ujar salah satu petani sawit swadaya di daerah itu, Ade Wira, Rabu, 13 Juli 2022.

Ade menceritakan bahwa bisnis kelapa sawitnya dimulai sejak tahun 2011. Di kebun sawitnya yang berada di Mosa Julu, Desa Gunung Baringin, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, Ade dibantu oleh lima orang pemanen.

Tapi sejak dua pekan lalu, kelima orang pemanen tersebut berhenti beroperasi. Sebab, harga TBS kelapa sawit anjlok sehingga biaya operasional maupun produksi tidak dapat dipenuhi.

Sementara itu, banyak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang tidak lagi menampung TBS kelapa sawit karena stok Crude Palm Oil (CPO) dalam tangki sudah penuh.

Advertising
Advertising

Bila biasanya panen sawit per pekan, tapi dua minggu belakangan ini Ade sengaja tak panen. "Agen juga sudah tidak mau beli lagi karena banyak pabrik tidak menampung lagi," tuturnya.

Jebloknya harga TBS sawit ini sangat memukul petani karena sebelumnya komoditas itu sempat melonjak dan menyentuh Rp 3.600 per kilogram. Kala itu, tepat sebelum bulan Ramadan 1443 Hijriah atau bulan April 2022 lalu. Tapi setelah itu, harganya terus merosot apalagi usai pemerintah melarang ekspor CPO.

Saat kebijakan larangan ekspor dicabut, Ade menjelaskan, harga TBS kelapa sawit tetap merosot hingga Rp 700 per kilogram. Belakangan malah makin turun hingga saat ini di level Rp 500 per kilogram. "Kalau harganya terus-terusan seperti ini, masyarakat nanti tidak punya penghasilan. Untuk kebutuhan sehari-hari, untuk sekolah anak," katanya.

Harga kelapa sawit yang terjun bebas ini pun dikhawatirkan bakal memicu kenaikan angka kriminalitas di tengah masyarakat. Pasalnya, kata Ade, tak sedikit warga menggantungkan penghasilannya di sektor tersebut.

"Warga kampung situ juga mengharapkan dari panen sawit. Makanya kalau kondisi seperti ini bisa memicu penyakit masyarakat seperti mencuri dan segala macam," ucapnya.

Selanjutnya:

<!--more-->

Hal senada disampaikan oleh petani sawit asal, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan Muhammad Iqbal Harahap. Iqbal terpaksa berhenti panen kelapa sawit karena harga TBS kelapa sawit di daerah tersebut terus memburuk.

Ia menyebutkan penurunan harga TBS kelapa sawit terjadi saat harga pupuk justru masih melambung tinggi. Akibatnya, petani sawit swadaya di daerah itu gigit jari dan terpaksa berhenti panen karena harga TBS tidak mampu mencukupi biaya operasional dan produksi.

"Terpaksa berhenti panen. Anggota kurang gaji, upah panen. Pupuk masih mahal sementara harga turun," ujar Iqbal. Padahal semasa normal, harga TBS sawit masih dihargai di kisaran Rp 2.500 - Rp 3.000 per kilogram di tingkat petani.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Pemprov Sumatera Utara Zulkifli Annoor Hasibuan sebelumnya mengungkapkan bahwa harga TBS kelapa sawit di Sumatera Utara sampai saat ini masih lebih rendah dibanding harga normal sebelumnya yakni berkisar Rp 600 - Rp1.000 per kilogram. Sedangkan harga TBS di tingkat PKS berada di rentang Rp 1.200 - Rp 1.600 per kilogram.

Zulkifli menyebutkan harga TBS kepala sawit terendah ada di Kabupaten Tapanuli Selatan Rp 500 per kilogram di tingkat petani. Sedangkan harga TBS tertinggi tertinggi di Kabupaten Asahan, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Labuhan Batu dan Kabupaten Labuhan Batu Utara di kisaran Rp 1.000 - Rp 1.200 per kilogram di tingkat petani. "Sudah kurang lebih sebulan ini."

Sejak Rabu, 13 Juli 2022 hingga Selasa pekan depan, 19 Juli 2022, Dinas Perkebunan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara menetapkan harga TBS kelapa sawit dari pohon berusia 10-20 tahun senilai Rp 1.735,37 per kilogram. Harga tersebut naik Rp 91,2 per kilogram dibanding pekan lalu yang ditetapkan senilai Rp 1.644,17 per kilogram.

Berikut daftar harga rata-rata TBS kelapa sawit di Sumatra Utara pada Rabu, 13 Juli 2022:

  • Kabupaten Langkat : Rp 800 per kilogram
  • Kabupaten Deli Serdang : Rp 900 per kilogram
  • Kabupaten Serdang Bedagai : Rp 1.110 per kilogram
  • Kabupaten Simalungun : Rp 1.100 per kilogram
  • Kabupaten Batu Bara : Rp 950 per kilogram
  • Kabupaten Asahan : Rp 1.000 per kilogram
  • Kabupaten Labuhan Batu Utara : Rp 1.000 per kilogram
  • Kabupaten Labuhan Batu : Rp 1.050 per kilogram
  • Kabupaten Padang Lawas Utara : Rp 1.010 per kilogram
  • Kabupaten Padang Lawas : Rp 1.305 per kilogram
  • Kabupaten Tapanuli Selatan : Rp 1.040 per kilogram
  • Kabupaten Tapanuli Tengah : Rp 1.035 per kilogram
  • Kabupaten Mandailing Natal : Rp 900 per kilogram
  • Kabupaten Pakpak Bharat : Rp 850 per kilogram

BISNIS

Baca: Harga TBS Jeblok, Pengusaha Sawit: Sudah Banyak yang Konsultasi ke Rumah Sakit Jiwa

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

1 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

32 hari lalu

Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

Indonesia menjadi eksportir sabun nomor 2 di Mesir pada 2023 dengan nilai USD 4,48 juta alias 16,54 persen impor sabun Mesir di dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

34 hari lalu

Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

Harga referensi CPO tembus US$ 857,62 per metrik ton disebabkan meningkatnya permintaan dari Amerika Serikat dan Cina.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

42 hari lalu

Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

Minyak makan merah lebih murah dan bernutrisi. Pabrik pertama telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Deli Serdang, 14 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

45 hari lalu

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

47 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya

Apa Itu Minyak Makan Merah yang Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi?

48 hari lalu

Apa Itu Minyak Makan Merah yang Diklaim Jokowi Lebih Murah dan Bergizi?

Minyak makan merah merupakan produk dari minyak sawit mentah yang setelah proses penyulingan tidak dilanjutkan ke proses-proses selanjutnya.

Baca Selengkapnya

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

49 hari lalu

Kandungan dan Manfaat Minyak Makan Merah yang Dibanggakan Jokowi

Presiden Jokowi menyebut minyak makan merah lebih murah dari minyak goreng. Apa kandungan dan manfaat minyak makan merah?

Baca Selengkapnya

Deretan Pujian Jokowi soal Minyak Makan Merah: Banyak Vitamin, Harga Lebih Murah, hingga Dorong Hilirisasi

50 hari lalu

Deretan Pujian Jokowi soal Minyak Makan Merah: Banyak Vitamin, Harga Lebih Murah, hingga Dorong Hilirisasi

Dengan banyaknya manfaat minyak makan merah, Jokowi optimistis akan prospek penggunaan minyak tersebut di masa mendatang.

Baca Selengkapnya